Ditinggal Mandi, Balita Tewas Terpanggang

Rabu, 12 Agustus 2015 - 07:01 WIB
Ditinggal Mandi, Balita Tewas Terpanggang
Ditinggal Mandi, Balita Tewas Terpanggang
A A A
KAJEN - Kelalaian orang tua meninggalkan anaknya di kios bensin berujung petaka. Nasib tragis itu menimpa Erza Zaviensyah Ittaqwa, 3, warga Dukuh Pagedangan, Desa Api-Api, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, kemarin.

Balita tersebut tewas terpanggang di kios bensin milik orang tuanya yang ludes terbakar. Informasi di lapangan menyebutkan, saat kejadian Erza ditinggal sendirian di kios bensin. Kedua orang tuanya, Nur Rohman, 33, dan Erma Erfiyanti, 27, saat itu pulang ke rumah yang berjarak sekitar 25 meter dari kios. Diduga saat ditinggal kedua orang tuanya, Erza bermain korek api dan langsung menyambar bensin hingga membakar seisi kios.

Kapospol Wonokerto Iptu Yoyok Edi Susilo mengatakan dugaan sementara api berasal dari kompor yang berada di warung dan menyambar bensin di sekitarnya. “Dugaan sementara, api kompor menyambar bensin yang ada di warung tersebut. Tapi bisa juga korban bermain api dan menyambar bensin yang berada di warung. Kami masih dalami kejadian ini,” kata dia kemarin. Yoyok menuturkan, sebelum kejadian nahas itu korban hendak diantar ibundanya berangkat ke PAUD.

Namun, ibundanya terlebih dulu menanak nasi dan pulang ke rumah untuk mandi. “Ayah korban juga sempat melayani pembeli bensin. Setelah itu kembali ke rumahnya yang berjarak sekitar 25 meter dari warung tersebut. Saat akan kembali ke warung, tiba-tiba api sudah membesar membakar warung. Korban saat itu masih di dalam warung. Kemudian warga beramai-ramai memadamkan api tersebut. Namun, saat dievakuasi korban sudah meninggal,” beber Yoyok.

Perangkat desa setempat, Muhajirin, 44, mengatakan ibunda Erza berniat menyuapi anaknya selepas mandi. “Begitu sampai kios, tiba-tiba sudah terbakar. Korban masih berada di dalam kios,” ujarnya. Keluarga korban yang melihat kejadian tersebut histeris mengetahui Erza tewas terpanggang. Bahkan, ibu korban beberapa kali pingsan.

Sang nenekpun tak henti-hentinya menangis mengetahui cucunya tewas mengenaskan. Sedangkan ayah korban dan tetangganya yang mengevakuasi korban langsung dilarikan ke rumah sakit Al Kharomah Tirto akibat luka bakar di kakinya.

Dikenal Periang

Semasa hidup, bocah yang masih berusia tiga tahun itu dikenal lucu dan periang. Erza juga pernah berucap kepada neneknya, bahwa tidak akan pergi jauh. Sebab, kedua orang tuanya menyayanginya. “Sekitar dua hari lalu Erza sempat ngomong kalau nggak akan pergi jauh-jauh, karena ayah ibunya sayang dengan dia (Erza),” kata Muhajirin. Hal senada dikatakan tetangga korban, Vita, 28. Menurut dia, korban dikenal periang.

“Erza (korban) riang anaknya, biasa main juga dengan anak saya yang usianya juga hampir sama,” ujarnya sambil berlinang air mata.

Prahayuda febrianto
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 3.0995 seconds (0.1#10.140)