Status BNK Belum Jelas
A
A
A
MUARAENIM - Keberadaan Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Muaraenim sekarang ini hanya sekadar organisasi dan tanpa ada kegiatan operasional. Hal ini diakui Kepala BNK Muaraenim Nurul Aman sekaligus Wakil Bupati Muaraenim, kemarin.
Pemkab Muaraenim me nurut dia, tidak lagi menganggarkan dana untuk operasional BNK karena statusnya masih transisi. Sehingga seluruh kegiatan operasional organisasi tersebut tidak ada. Namun untuk yang ber sifat pencegahan, kata dia, seper ti sosialisasi hal itu di kembalikan ke Satuan Kerja Pe rang kat Daerah (SKPD) terkait.
“Hampir dua tahun ini kita tidak ada kegiatan dan memang tidak kita anggarkan sama sekali,karena posisinya masih transisi,”ungkapnya, kemarin. Nurul menambahkan, jika ada penganggaran untuk operasional BNK, jelas harus ada kegiatan. Sementara status BNK Muaraenim saat ini belum jelas dan sedang dalam proses vertikalisasi di pusat.
“Jika tetap dilakukan penganggaran namun untuk juklak dan jukni operasional tidak sesuai dan dikhawatirkan akan menimbulkan masalah hukum dikemudian hari,” katanya, Karena itu, kata Nurul, untuk kegiatan sosialisasi dikembalikan ke SKPD terkait. Seperti penyuluhan tentang bahaya narkoba ke sekolah-sekolah, anggaranya dimasukan dalam kegiatan Dinas pendidikan.
Memang menurut Nurul, keberadaan BNK atau BNN sendiri sangatlah penting. Terutama untuk hal pencegahan dan penindakan. Dia sangat berharap agar proses peralihan status dari BNK menjadi BNN sendiri dapat dilakukan segera. Mengingat saat ini potensi penyalahgunaan narkoba sudah sangat memprihatinkan. “Kita berharapnya cepat, karena narkoba ini sudah menjadi musuh kita bersama,” ujarnya.
Kepala Bagian Kesra Setda Muaraenim Rusdi Hairullah juga membenarkan masih tran - sisinya status BNK Muara enim menjadi BNN Kabupaten Muaraenim. Draf dan usulan serta apa yang menjadi persyaratan un tuk vertikalisasi organisasi, kata dia, sejauh ini sudah mulai disiapkan. Salah satu kesiapan tersebut adalah lokasi lahan pembangunan kantor BNN nantinya di Muaraenim.
“Lahan sudah kita siapkan di kawasan komplek perkantoran Pemkab Muaraenim Desa Kepur, tapi untuk gedungnya sendiri kalau jadi nanti BNN yang membangun,” katanya. Jika tidak ada aral melintang menurut Rusdi di tahun 2015 keputusan mengenai jadi atau tidaknya vertikalisasi ter sebut sudah ada. Tinggal lagi menunggu SK dari Kemenpan dan RB.
Sejak tahun 2013 lalu, sebanyak 70 BNK mengajukan usulan untuk vertikalisasi menjadi BNN. Hanya saja informasi yang diterima pihaknya hanya 29 yang bakal disetujui. Pihaknya belum mendapatkan infor masi rinci, BNK Muara enim termasuk salah satu di dalamnya atau tidak.
“Itu yang belum kita ketahui, kalau memang belum di tahun 2015 kemungkinan di tahun depan atau 2016, yang pasti apa-apa yang menjadi syaratnya akan kita siapkan, termasukSDM di sekretariat nya nanti,” ucapnya.
Irhamudin sp
Pemkab Muaraenim me nurut dia, tidak lagi menganggarkan dana untuk operasional BNK karena statusnya masih transisi. Sehingga seluruh kegiatan operasional organisasi tersebut tidak ada. Namun untuk yang ber sifat pencegahan, kata dia, seper ti sosialisasi hal itu di kembalikan ke Satuan Kerja Pe rang kat Daerah (SKPD) terkait.
“Hampir dua tahun ini kita tidak ada kegiatan dan memang tidak kita anggarkan sama sekali,karena posisinya masih transisi,”ungkapnya, kemarin. Nurul menambahkan, jika ada penganggaran untuk operasional BNK, jelas harus ada kegiatan. Sementara status BNK Muaraenim saat ini belum jelas dan sedang dalam proses vertikalisasi di pusat.
“Jika tetap dilakukan penganggaran namun untuk juklak dan jukni operasional tidak sesuai dan dikhawatirkan akan menimbulkan masalah hukum dikemudian hari,” katanya, Karena itu, kata Nurul, untuk kegiatan sosialisasi dikembalikan ke SKPD terkait. Seperti penyuluhan tentang bahaya narkoba ke sekolah-sekolah, anggaranya dimasukan dalam kegiatan Dinas pendidikan.
Memang menurut Nurul, keberadaan BNK atau BNN sendiri sangatlah penting. Terutama untuk hal pencegahan dan penindakan. Dia sangat berharap agar proses peralihan status dari BNK menjadi BNN sendiri dapat dilakukan segera. Mengingat saat ini potensi penyalahgunaan narkoba sudah sangat memprihatinkan. “Kita berharapnya cepat, karena narkoba ini sudah menjadi musuh kita bersama,” ujarnya.
Kepala Bagian Kesra Setda Muaraenim Rusdi Hairullah juga membenarkan masih tran - sisinya status BNK Muara enim menjadi BNN Kabupaten Muaraenim. Draf dan usulan serta apa yang menjadi persyaratan un tuk vertikalisasi organisasi, kata dia, sejauh ini sudah mulai disiapkan. Salah satu kesiapan tersebut adalah lokasi lahan pembangunan kantor BNN nantinya di Muaraenim.
“Lahan sudah kita siapkan di kawasan komplek perkantoran Pemkab Muaraenim Desa Kepur, tapi untuk gedungnya sendiri kalau jadi nanti BNN yang membangun,” katanya. Jika tidak ada aral melintang menurut Rusdi di tahun 2015 keputusan mengenai jadi atau tidaknya vertikalisasi ter sebut sudah ada. Tinggal lagi menunggu SK dari Kemenpan dan RB.
Sejak tahun 2013 lalu, sebanyak 70 BNK mengajukan usulan untuk vertikalisasi menjadi BNN. Hanya saja informasi yang diterima pihaknya hanya 29 yang bakal disetujui. Pihaknya belum mendapatkan infor masi rinci, BNK Muara enim termasuk salah satu di dalamnya atau tidak.
“Itu yang belum kita ketahui, kalau memang belum di tahun 2015 kemungkinan di tahun depan atau 2016, yang pasti apa-apa yang menjadi syaratnya akan kita siapkan, termasukSDM di sekretariat nya nanti,” ucapnya.
Irhamudin sp
(ftr)