GI Sekayu Tak Kunjung Beroperasi

Sabtu, 01 Agustus 2015 - 11:01 WIB
GI Sekayu Tak Kunjung Beroperasi
GI Sekayu Tak Kunjung Beroperasi
A A A
SEKAYU - Gardu Induk (GI) milik PLN di Desa Teladan, Kecamatan Sekayu, Muba hingga kini tidak kunjung beroperasi.

Padahal, dibangunnya GI pada 2012 lalu bertujuan untuk menambah kapasitas listrik di Muba. Berdasarkan pantauan di lokasi, GI yang memiliki ka pasitas 1x30 MVA dan berdiri di atas lahan seluar 1,2 hektare itu terkesan dirawat seadanya seusai dibangun. Bahkan tidak ada aktifitas yang terjadi seperti di gardu induk pada umumnya. Akibat tidak kunjung beroperasi, membuat listrik di Kabu paten Muba, terutama Ke camatan Sekayu sering byar pet atau mati.

Kondisi ini tentunya membuat resah masyarakat, ter utama yang memiliki usaha kecil dan menengah karena kegia tan terganggu. “Kami sangat menyayangkan GI Teladan hingga kini belum beroperasi. Jika di biar kan begitu saja, bu kan tidak mungkin GI tersebut rusak dan bisa saja peralatan yang ada di sana hilang dicuri lantaran lemahnya penga was an,” ujar Anggota DP - RD Muba, Dear Fauzul Azim, kemarin.

GI yang tidak ter manfaatkan itu, kata dia, semakin memperburuk kondisi listrik di Kabupaten Muba. Sebab, sejauh ini pasokan listrik di Muba masih minim atau devisit yang hanya mengandalkan pasokan listrik dari GI Betung. “Kondisi listrik di Muba saat ini belum stabil dan bisa dikatakan tidak layak. Padahal, dengan Sumber Daya Alam (SDA) yang besar kita ini mampu memproduksi listrik,” tegas dia.

Atas dasar itu, lanjut Dear, pihaknya akan segera meninlanjuti permasalahan ini de ngan memanggil pihak terkait, guna mencari solusi yang baik dan tepat agar GI Teladan dapat segera beroperasi. “Kami akan segera per tan yakan apa upaya yang sudah di lakukan pemerintah dan pihak terkait dalam me nye lesaikan per masalahan ini dan juga mencari solusinya,” kata dia.

Sementara itu, Bupati Muba Pahri Azhari mengatakan, belum beroperasinya GI Teladan disebabkan masih belum dapat terealisasinya ganti rugi lahan untuk pembangunan tower SUTET. Lebih lanjut, Pahri mengatakan, dirinya telah memang gil camat, lurah, dan kades terkait yang daerahnya digu nakan untuk pe mbangunan tower SUTET untuk mem be-rikan pengertian dan sosialisasi kepada warga, dengan harapan harga tanah tersebut tidak dijual terlalu mahal.

“Belum ada kecocokan harga untuk ganti rugi lahan, kita berharap warga tidak terlalu ting gi mematok harga lahan karena PLN memiliki dana terbatas. Kalau GI berfungsi, kan yang diuntungkan adalah warga sendiri karena kebutuhan listrik akan tercukupi dan byar pet bisa berkurang,” tandas dia.

Amarullah diansyah
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6719 seconds (0.1#10.140)