Keuntungan Berkali-kali Lipat

Jum'at, 24 Juli 2015 - 10:18 WIB
Keuntungan Berkali-kali Lipat
Keuntungan Berkali-kali Lipat
A A A
Setelah berlelah-lelah menembus kemacetan lalu lintas menuju kampung halaman, dan setelah puas bersilaturahmi dan berkumpul bersama keluarga, saat kembali ke perantauan-pun tiba.

Namun serasa ada yang kurang, jika pulang dari udik tidak membawa oleh-oleh khas asal tanah kelahiran. Beberapa pemudik mengaku, jika kebiasaan itu dilakukan dengan berbagai alasan, di antaranya ingin memerkenalkan makanan atau minuman yang menjadi ciri khas daerah tempat mereka dilahirkan, membawa oleh-oleh unik yang susah ditemukan di tempat perantauan, memenuhi pesanan teman kerja, atasan, mertua dan lain-lain.

Beruntung bagi pemudik asal Kabupaten Kuningan, karena di tempat ini selain kaya dengan objek wisata, juga memiliki keragaman di wilayah zona ekonomi kreatifnya, terutama makanan tradisional yang terus diolah oleh para penrajin hingga bisa dipertahankan keberadaanya sampai saat ini, seperti peuyeumketan (tape ketan), keripik gadung, gemblong, opak bakar, olahan ubijalar, minuman Jeniper (jeruk nipis peras) dan lain sebagainya.

Asep Komarudin pemudik asal Desa Setianegara, Kecamatan Cilimus, yang bekerja di salah sebuah pabrik pembuatan cat di wilayah Tangerang menyebutkan, setiap kali ia akan mudik teman-teman kerjanya selalu berpesan minta dibawakan oleh-oleh jika kembali,

“Ratarata mereka minta dibawakan tape ketan dan keripik gadung. Ya kedua makanan khas Kuningan tersebut sudah sangat dikenal dan digemari oleh teman-teman kerja saya,” ujarnya. Dan dampak positif dari perburuan oleh-oleh yang dilakukan para pemudik tersebut sangat mendongkrak angka penjualan bagi para perajin, juga pengelola kios dan toko oleh-oleh khas Kuningan.

Seperti diungkapkan Diah Nurmala pengusaha salah satu toko oleh-oleh terbesar di Kuningan, di setiap musim libur Lebaran 2.500 ember tape ketan habis terjual, setiap harinya.

YUDI R SUDIRMAN
Kabupaten Kuningan
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5179 seconds (0.1#10.140)