Ubaya Wakili Indonesia di AUAP di Thailand

Rabu, 22 Juli 2015 - 10:20 WIB
Ubaya Wakili Indonesia di AUAP di Thailand
Ubaya Wakili Indonesia di AUAP di Thailand
A A A
SURABAYA - Universitas Surabaya (Ubaya) lagi-lagi menunjukkan prestasinya. Kali ini, sebanyak 20 mahasiswanya mewakili Indonesia tampil dalam memperingati 20th AUAP (Association of Universities of Asia and the Pasific) di Suranaree University of Technology, Nakhon Ratchasima, Thailand.

Pertemuan para pemimpin Universitas se-Asia Pasifik kali pertama ini dimeriahkan cultural performance dan beberapa lomba dari negara sahabat. Dalam kesempatan tersebut, mahasiswa Ubaya akan menampilkan tari saman, tari kecak, dan drama tari bertemakan Indonesia. Ubaya mulai menjadi member AUAP sejak 1985. Pada tahun 2015, tepat merayakan 20th AUAP di Thailand.

Ada yang berbeda dari pertemuan tahun-tahun sebelumnya, yaitu adanya cultural performance dan beberapa lomba dari mahasiswa negara tetangga. “Ide ini muncul saat itu pada pertemuan tahun sebelumnya, adanya agenda ini untuk mempererat persaudaraan dengan negara sahabat,” ungkap Christina Avanti selaku Direktur Kerja Sama Kelembagaan Universitas Surabaya.

Ubaya pertama kali yang bersedia menyuguhkan penampilan asli budaya Indonesia serta mengikuti lomba yang diselenggarakan panitia AUAP 2015. Tim Ubaya sebanyak 20 mahasiswa ditambah dua pendamping bertolak ke Negeri Gajah pada 22-28 Juli 2015. Adapun pada tanggal 24 Juli mahasiswa Ubaya menyuguhkan tari saman, 25 Juli menari tari kecak, dan tanggal 26 Juli akan menampilkan drama tari bertema Indonesia.

Sementara tanggal 27 Juli, ada penampilan gabungan dengan mahasiswa dari negara tetangga sebagai penutup acara. Selama tiga hari sebelumnya mahasiswa Ubaya tampil di Cultural Center Nakhon Ratchasima, Thailand. Pemilihan tari saman karena tarian ini dimaknai dengan tarian seribu tangan.

Selain itu, tarian ini adalah jenis tarian yang sangat populer di Indonesia. Tari yang berasal dari etnis Gayo, Provinsi Aceh ini memang dipertunjukkan pada perayaan acara penting dan kenegaraan. Sementara tari kecak ini merupakan tarian asli Provinsi Bali yang menjadi ikon Indonesia.

“Dengan penyajian yang rancak “cak” memberikan kesan meriah. Selain itu tari kecak ini menyampaikan pesan baik-buruk, lemah kuat yang sangat khas dengan cerita tarian Indonesia, dan pesan ini yang ingin kami sampaikan ke audience di sana,” ujar Guguh Sudjatmiko M Ds, salah satu pembimbing yang ikut mengawal dari proses seleksi sampai performance di Thailand.

Sementara drama tari yang disuguhkan pada hari ke tiga merupakan gabungan dari beberapa tarian dan lagu Indonesia. Drama tari tersebut menceritakan tokoh Rama yang sedang mencari tokoh Shinta dengan setting di Indonesia. Dalam perjalanan mencari Shinta, tokoh Rama menyusuri Pulau Jawa, Pulau Bali, Irian hingga ke Aceh.

Saat perjalanan, berbagai macam budaya ditemui oleh Rama. Dari drama ini, mahasiswa Ubaya hendak menunjukkan pada audience bahwa Indonesia memiliki semua budaya tersebut. Sebanyak 20 mahasiswa yang dipilih untuk mewakili Indonesia ke ajang 20th AUAP (Association of Universities of Asia and the Pasific) di Suranaree University of Technology, Nakhon Ratchasima, Thailand ini melalui proses sangat panjang.

Mereka dipilih melalui audisi dan proses seleksi yang sangat ketat. Saat audisi yang dinilai dari kemampuan bermain alat musik, drama, maupun menari. Dari 100 mahasiswa kemudian diseleksi menjadi 40 mahasiswa. Setelah melalui tes kepribadian, terpilih 20 mahasiswa.

Ali masduki
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3695 seconds (0.1#10.140)