Menikmati Liburan di Kota Yogyakarta
A
A
A
YOGYAKARTA dikenal dengan banyak sebutan. Selain Kota Pendidikan dan Budaya, Yogyakarta juga dikenal sebagai kota wisata. Ini dimaklumi mengingat banyak objek wisata dengan ragam bentuk dan jenisnya bisa dikunjungi di daerah ini.
Dari sekian banyak objek wisata itu, ada beberapa objek wisata memiliki daya magis tersendiri sehingga tak pernah lepas dari salah satu tujuan wisatawan saat berkunjung ke daerah ini.
Tulisan ini akan membantu mendeskripsikan beberapa lokasi favorit para wisatawan. Menurut salah satu pengelola agen wisata, Fajar Bandar Alam, wisatawan yang datang ke Yogyakarta cukup variatif. Lokasi wisata yang dikunjungi pun beragam. Objek wisata terkenal yang tersebar, khususnya di Kota Yogyakarta, Sleman, dan Gunungkidul, selalu menjadi favorit. Di Kota Yogyakarta atau Keraton Yogyakarta masih menjadi tujuan utama selain Malioboro.
Sebagai salah satu kerajaan tertua yang masih bertahan di tanah air, Keraton Yogyakarta selalu menyuguhkan rasa penasaran bagi wisatawan untuk datang. Terlebih lokasi ini menjadi sentra kebudayaan terbesar nusantara. Mulai dibangun oleh Sultan Hamengkubuwono I pada tahun 1755, Keraton berada di lokasi sangat strategis. Terhubung dalam sumbu filosofis dan garis imajiner Pantai Selatan, Keraton dan Gunung Merapi.
Sebagai objek wisata sejarah, untuk memasuki berwisata di Keraton tidak membutuhkan banyak biaya karena hanya butuh Rp5.000. Lokasi bersejarah lain yang juga diminati wisatawan, ungkap Fajar, adalah Tamansari. Biasanya wisatawan berkunjung ke lokasi yang berdekatan dengan Pasar Ngasem ini setelah terlebih dulu mengunjungi Keraton. “Memang yang di Tamansari banyak nyambung dengan Keraton,” ucapnya.
Tamansari menyuguhkan sisa-sisa keindahan taman zaman keemasan Kerajaan Mataram. Di lokasi ini, wisatawan akan diajak kembali menikmati nuansa indahnya masa lampau tergambar jelas dari sisa bangunan yang ada. Objek wisata lain juga layak dikunjungi adalah Kebun Binatang Gembira Loka atau Gembira Loka Zoo. Kebun binatang kebanggaan masyarakat Yogyakarta ini berkembang pesat setelah terkena imbas gempa bumi dahsyat tahun 2006 silam.
Selain pembenahan secara fisik, pengelola GL Zoo juga terus melengkapi koleksi satwa yang ada di kebun binatang ini. Tambahan zona baru, yakni bird park turut mengerek jumlah kunjungan wisatawan, terutama para pecinta burung. Belum lagi setelah GL Zoo kedatangan enam jackass penguin dari kebun binatang Singapura. Penguin yang ditempatkan dalam kandang ber-AC berukuran 3x4 meter serta kandang indoor langsung mendapat sinar matahari berukuran 4x6 meter.
Sejak didatangkan pada Mei tahun lalu, jackas penguin langsung menjadi primadona baru GL Zoo. Seiring perbaikan layanan dan fasilitas ditunjang berbagai program yang ditawarkan, kunjungan GL Zoo terus naik. Pada musim libur Lebaran tahun ini, jumlah pengunjung bahkan diprediksi melebihi angka 200.000 orang. Angka itu adalah angka kunjungan tahun 2014. Untuk mempermudah pengunjung, GL Zoo bahkan kini menyiapkan lokasi parkir baru di sisi barat.
Lokasi ini dilengkapi pintu masuk tambahan yang akan difungsikan saat ramai kunjungan wisatawan seperti hari libur atau hari Minggu. “Semuanya sedang diproses, tapi saat libur nanti sudah bisa difungsikan. Parkir di sisi barat sanggup menampung 500 kendaraan motor dan mobil,” ucap Joko Tirtono, Direktur Utama GL Zoo. Mario Andri, agen wisata lain mengungkapkan, GL Zoo umumnya dikunjungi wisatawan keluarga. Bahkan mereka datang rombongan untuk menikmati liburan di lokasi ini. “Lokasi favorit lainnya Keraton. Selain wisata juga memberi nilai edukasi,” ungkapnya.
Dia menambahkan, untuk wisata belanja Malioboro dan Pasar Beringharjo tetap tak tergantikan. Malioboro menjadi ikon wisata yang sangat melegenda dan Beringharjo menjadi pilihan belanja. Lokasi lain juga layak dikunjungi adalah De-Mata dan De-Arca yang berada di kawasan XT Square.
Museum tiga dimensi De-Mata dan patung lilin totok-tokoh dunia dalam De-Arca menyuguhkan hiburan berbeda dibanding hiburan lain yang ada di Yogyakarta.
Sodik
Dari sekian banyak objek wisata itu, ada beberapa objek wisata memiliki daya magis tersendiri sehingga tak pernah lepas dari salah satu tujuan wisatawan saat berkunjung ke daerah ini.
Tulisan ini akan membantu mendeskripsikan beberapa lokasi favorit para wisatawan. Menurut salah satu pengelola agen wisata, Fajar Bandar Alam, wisatawan yang datang ke Yogyakarta cukup variatif. Lokasi wisata yang dikunjungi pun beragam. Objek wisata terkenal yang tersebar, khususnya di Kota Yogyakarta, Sleman, dan Gunungkidul, selalu menjadi favorit. Di Kota Yogyakarta atau Keraton Yogyakarta masih menjadi tujuan utama selain Malioboro.
Sebagai salah satu kerajaan tertua yang masih bertahan di tanah air, Keraton Yogyakarta selalu menyuguhkan rasa penasaran bagi wisatawan untuk datang. Terlebih lokasi ini menjadi sentra kebudayaan terbesar nusantara. Mulai dibangun oleh Sultan Hamengkubuwono I pada tahun 1755, Keraton berada di lokasi sangat strategis. Terhubung dalam sumbu filosofis dan garis imajiner Pantai Selatan, Keraton dan Gunung Merapi.
Sebagai objek wisata sejarah, untuk memasuki berwisata di Keraton tidak membutuhkan banyak biaya karena hanya butuh Rp5.000. Lokasi bersejarah lain yang juga diminati wisatawan, ungkap Fajar, adalah Tamansari. Biasanya wisatawan berkunjung ke lokasi yang berdekatan dengan Pasar Ngasem ini setelah terlebih dulu mengunjungi Keraton. “Memang yang di Tamansari banyak nyambung dengan Keraton,” ucapnya.
Tamansari menyuguhkan sisa-sisa keindahan taman zaman keemasan Kerajaan Mataram. Di lokasi ini, wisatawan akan diajak kembali menikmati nuansa indahnya masa lampau tergambar jelas dari sisa bangunan yang ada. Objek wisata lain juga layak dikunjungi adalah Kebun Binatang Gembira Loka atau Gembira Loka Zoo. Kebun binatang kebanggaan masyarakat Yogyakarta ini berkembang pesat setelah terkena imbas gempa bumi dahsyat tahun 2006 silam.
Selain pembenahan secara fisik, pengelola GL Zoo juga terus melengkapi koleksi satwa yang ada di kebun binatang ini. Tambahan zona baru, yakni bird park turut mengerek jumlah kunjungan wisatawan, terutama para pecinta burung. Belum lagi setelah GL Zoo kedatangan enam jackass penguin dari kebun binatang Singapura. Penguin yang ditempatkan dalam kandang ber-AC berukuran 3x4 meter serta kandang indoor langsung mendapat sinar matahari berukuran 4x6 meter.
Sejak didatangkan pada Mei tahun lalu, jackas penguin langsung menjadi primadona baru GL Zoo. Seiring perbaikan layanan dan fasilitas ditunjang berbagai program yang ditawarkan, kunjungan GL Zoo terus naik. Pada musim libur Lebaran tahun ini, jumlah pengunjung bahkan diprediksi melebihi angka 200.000 orang. Angka itu adalah angka kunjungan tahun 2014. Untuk mempermudah pengunjung, GL Zoo bahkan kini menyiapkan lokasi parkir baru di sisi barat.
Lokasi ini dilengkapi pintu masuk tambahan yang akan difungsikan saat ramai kunjungan wisatawan seperti hari libur atau hari Minggu. “Semuanya sedang diproses, tapi saat libur nanti sudah bisa difungsikan. Parkir di sisi barat sanggup menampung 500 kendaraan motor dan mobil,” ucap Joko Tirtono, Direktur Utama GL Zoo. Mario Andri, agen wisata lain mengungkapkan, GL Zoo umumnya dikunjungi wisatawan keluarga. Bahkan mereka datang rombongan untuk menikmati liburan di lokasi ini. “Lokasi favorit lainnya Keraton. Selain wisata juga memberi nilai edukasi,” ungkapnya.
Dia menambahkan, untuk wisata belanja Malioboro dan Pasar Beringharjo tetap tak tergantikan. Malioboro menjadi ikon wisata yang sangat melegenda dan Beringharjo menjadi pilihan belanja. Lokasi lain juga layak dikunjungi adalah De-Mata dan De-Arca yang berada di kawasan XT Square.
Museum tiga dimensi De-Mata dan patung lilin totok-tokoh dunia dalam De-Arca menyuguhkan hiburan berbeda dibanding hiburan lain yang ada di Yogyakarta.
Sodik
(ars)