Melihat Mustaka Masjid hingga Pedang Pasukan Elite

Selasa, 21 Juli 2015 - 09:52 WIB
Melihat Mustaka Masjid...
Melihat Mustaka Masjid hingga Pedang Pasukan Elite
A A A
Ada banyak cara belajar sejarah. Salah satunya, berkunjung ke museum. Tak terkecuali di Museum Ranggawarsita, Kota Semarang. Di tempat ini, berbagai koleksi sejarah tersaji. Seperti koleksi teranyar; masa Islam dan Kolonial.

“Ini yang paling baru. Dibuka per April 2015. Isinya koleksi masa Islam dan perjuangan melawan Kolonial Hindia Belanda di Jawa Tengah,” kata Atika Kurnia Putri, si pemandu museum kepada KORAN SINDO , kemarin. Koleksinya terdiri barang asli maupun replika. Koleksi Islam dominasi seni teracota , seperti gerabah. Misalnya, jambangan alias tempat wudu. Bentuknya besar, direkatkan dengan lem dan semen.

Jambangan ini dari Lasem, Rembang. Perkiraan dari abad 14 Masehi, tokoh Islam Nyi Ageng Maloka penyebar Islam di Rembang. Alquran tulisan tangan dari Solo abad 19 juga jadi koleksi. Mustaka dari Masjid Mantingan Jepara turut dipajang. Untuk mustaka ini diperlukan empat elemen untuk membuatnya; air, angin, tanah, dan api. Ini adalah proses pembuatannya, mulai tanah liat dicampur air, direndam.

Proses pengeringan dengan angin, tidak kena sinar matahari langsung. Setelah kering, barulah dibakar sehari semalam dengan temperatur 950º C. Koleksi masa kolonial, terdiri meriam dan pedang. Meriam di antaranya; Meriam Sulut diambil dari Kabupaten Kudus setelah ditemukan warga. Ada pula Meriam VOC. Ini buatan Amsterdam saat masa VOC perkiraan tahun 1602. Ini ditemukan di Kota Tegal.

“Di lantai 1 ini ada Gedung A sampai D. Untuk Gedung A sampai C memuat tentang urutan sejarah di Jawa Tengah, mulai Zaman Batu, Prasejarah, Hindu-Buddha, Islam, sampai Kolonial. Untuk Gedung D ada koleksi etnografi dan numerologi seperti uang,” ungkap Atika. Harga tiket di museum yang berlokasi di Jalan Abdul Rahman Saleh Nomor 1 Kecamatan Semarang Barat ini relatif terjangkau. Hanya Rp2.000 untuk anak-anak dan Rp4.000 untuk dewasa.

Salah satu pengunjung museum, Agustina, menyebut sengaja menghabiskan waktu libur. Dia datang bersama anak-anak dan kerabatnya. “Kalau saya asli Blitar (Jawa Timur). Mumpung di Semarang, ke museum. Besok soalnya sudah balik,” kata dia.

Eka Setiawan
Kota Semarang
(ars)
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2787 seconds (0.1#10.140)