Pembunuhan Anggota Kostrad, Polisi Periksa 10 Saksi
A
A
A
MAKASSAR - Polda Sulselbar telah memeriksa 10 saksi dalam Penyelidikan kasus tewasnya Pratu Aspin, anggota TNI dari Denma Brigif 3 Kostrad 433 Kariango.
Kapolda Sulselbar Irjen Pol Anton Setiadji mengatakan penyelidikan melibatkan TNI untuk sama-sama mengungkap kasus tersebut.
Adapun kasus ini ditarik ke Polda Sulselbar agar memudahkan kordinasi dengan pihak Mabes Polri yang juga memantau perkembangan kasus tersebut.
Terkait penyelidikan, telah memeriksa 10 saksi dan alat pengintai kamera (CCTV) mulai dari Jalan Syech Yusuf, Gowa sampai wilayah Rappocini telah disita untuk dianalisis.
"Sudah ada kita identifikasi beberapa orang di dalam kamera CCTV terlihat jelas. Ada orang yang tidak menggunakan penutup kepala. Siapapun pelakunya kita tidak pandang bulu," ujar Irjen Pol Anton Setiadji menggelar konferensi pers di Mapolda Sulselbar, Selasa (14/7/2015).
Terkait dengan berita adanya satu tersangka komplotan pelaku penikaman di lapangan Syech Yusuf, Gowa yang diekspos di Jakarta, Irjen Pol Anton Setiadji membantah.
Adapun salah satu pelaku itu masih sebatas saksi dan terindikasi. "Dari Polda Sulselbar kita tetapkan tersangka. Kami masih penyelidikan," jelasnya.
Anton juga menegaskan jika aparat yang tewas antara TNI-Polri tidak terkait dengan politik.
"Tidak ada sangkut pautnya dengan politik," tambahnya.
Sementara itu, Ditreskrimum Polda Sulselbar, Kombes Pol Khasril mengatakan jika ke -10 orang saksi yang diperiksa berlatar belakang berbeda beda.
Dari kalangan TNI, saksi diperiksa oleh pihak Denpom dan masyarakat sipil serta satu orang petugas satpam diperiksa di Polda Sulselbar. "Percayakan kami menangani kasus ini, apalagi sudah dipantau Mabes Polri," pungkasnya.
Sebelumnya, sekelompok orang tak dikenal mengeroyok Pratu Aspin anggota TNI dari Denma Brigif 3 Kostrad 433 Kariango hingga tewas di lapangan Syech Yusuf, Gowa, pukul 02.30 Wita, Minggu 12 Juli 2015 lalu.
Kapolda Sulselbar Irjen Pol Anton Setiadji mengatakan penyelidikan melibatkan TNI untuk sama-sama mengungkap kasus tersebut.
Adapun kasus ini ditarik ke Polda Sulselbar agar memudahkan kordinasi dengan pihak Mabes Polri yang juga memantau perkembangan kasus tersebut.
Terkait penyelidikan, telah memeriksa 10 saksi dan alat pengintai kamera (CCTV) mulai dari Jalan Syech Yusuf, Gowa sampai wilayah Rappocini telah disita untuk dianalisis.
"Sudah ada kita identifikasi beberapa orang di dalam kamera CCTV terlihat jelas. Ada orang yang tidak menggunakan penutup kepala. Siapapun pelakunya kita tidak pandang bulu," ujar Irjen Pol Anton Setiadji menggelar konferensi pers di Mapolda Sulselbar, Selasa (14/7/2015).
Terkait dengan berita adanya satu tersangka komplotan pelaku penikaman di lapangan Syech Yusuf, Gowa yang diekspos di Jakarta, Irjen Pol Anton Setiadji membantah.
Adapun salah satu pelaku itu masih sebatas saksi dan terindikasi. "Dari Polda Sulselbar kita tetapkan tersangka. Kami masih penyelidikan," jelasnya.
Anton juga menegaskan jika aparat yang tewas antara TNI-Polri tidak terkait dengan politik.
"Tidak ada sangkut pautnya dengan politik," tambahnya.
Sementara itu, Ditreskrimum Polda Sulselbar, Kombes Pol Khasril mengatakan jika ke -10 orang saksi yang diperiksa berlatar belakang berbeda beda.
Dari kalangan TNI, saksi diperiksa oleh pihak Denpom dan masyarakat sipil serta satu orang petugas satpam diperiksa di Polda Sulselbar. "Percayakan kami menangani kasus ini, apalagi sudah dipantau Mabes Polri," pungkasnya.
Sebelumnya, sekelompok orang tak dikenal mengeroyok Pratu Aspin anggota TNI dari Denma Brigif 3 Kostrad 433 Kariango hingga tewas di lapangan Syech Yusuf, Gowa, pukul 02.30 Wita, Minggu 12 Juli 2015 lalu.
(nag)