Pemudik Dilarang Lintasi Jalur Cangar

Senin, 13 Juli 2015 - 10:14 WIB
Pemudik Dilarang Lintasi...
Pemudik Dilarang Lintasi Jalur Cangar
A A A
MOJOKERTO - Polres Mojokerto menetapkan jalur Pacet – Cangar, Kota Batu, merupakan jalur maut yang harus dihindari pemudik. Karenanya, Polres menutup akses jalan ini selama musim mudik Lebaran.

Jalur Pacet – Cangar merupakan jalur alternatif menuju Mojokerto – Batu dan Malang yang selama ini banyak dipilih masyarakat. Jalurtembus membelah pegunungan Welirang ini memang memiliki pemandangan cukup indah karena pemandangan pegunungan dan hutan. Selain itu, jalur ini juga bisa ditempuh lebih cepat lantaran jarak tempuh yang jauh lebih pendek. Namun, jalur ini kerap disebut sebagai jalur maut lantaran banyak kecelakaan lalu lintas (lakalantas).

Lakalantas kebanyakan disebabkan kondisi jalan yang menurun dan menanjak drastis disertai banyaknya tikungan tajam. Selain itu, jalur ini juga cukup sempit dan berada bersebelahan dengan jurang. Tidak terhitung jumlah lakalantas di jalur maut ini. Selain rawan lakalantas, jalur yang diprediksi bakal menjadi jalur mudik ini juga rawan perampokan. Sebab, kondisi jalur yang sepi dan gelap, kerap kali pelaku kejahatan memanfaatkannya untuk melakukan aksi perampasan.

Lokasi ini juga kerap kali dipilih pelaku kejahatan untuk membuang para korbannya, baik korban perampasan maupun pembunuhan. Kapolres Mojokerto AKBP Budhi Herdi Susianto mengatakan, karena berbagai pertimbangan, menutup sementara jalur Pacet – Cangar selama musim mudik Lebaran tahun ini. Menurutnya, jalur ini memang patut dihindari karena banyak kerawanan. ”Sementara kami tutup, pemudik kami arahkan untuk mengambil jalur lain. Jalur Trawas misalnya,” ucap Budhi, kemarin. Budhi tidak menampik ada banyak titik bahaya di jalur Cangar.

Menurutnya, jalur ini hanya khusus dilalui pengendara motor dan mobil yang mahir karena memiliki tingkat kesulitan tinggi. Selain itu, kata dia, hanya kendaraan tertentu saja yang aman melalui jalur tersebut. ”Biasanya rawan rem blong karena jalur yang menurun tajam. Jalannya juga sempit dan agak sulit jika untuk berpapasan,” ujarnya. Hingga hari kelima Lebaran, pihaknya bakal menjaga pintu masuk jalur.

Menurutnya, petugas akan mengarahkan pemudik melewati jalur lain yang dianggap jauh lebih aman. ”Penutupan ini semata-mata karena kami ingin pemudik selamat sampai tujuan. Sebab, memang jalurnya berbahaya, jadi tidak kami sarankan untuk melalui jalur ini,” papar Budhi, dan menyebut sejumlah jalur mudik di wilayahnya sudah dicek. Termasuk jalur by pass. Sementara di Jombang, tahun ini merupakan tahun pertama Lebaran sejak dioperasikannya jalan tol Kertosono – Mojokerto (Kermo) seksi I.

Tol sepanjang 14,7 km yang diresmikan pada 13 Oktober 2014 ini diharapkan mampu mengurai kemacetan di sejumlah titik yang kerap kali terjadi selama musim mudik Lebaran. ”Kami sudah persiapan kondisi jalan dan sarana pendukung lainnya untuk musim mudik ini. Kami pastikan tol siap dioperasikan,” ucap petugas dari DepartemenLalu Lintas dan Informasi Operasi PT MHI, Andrias Sukmawan.

Diperkirakan, kapasitas tol ini mampu menampung sepuluh kali lipat jumlah kendaraan dibanding hari biasa. Menurut Andrias, di hari biasa, jumlah kendaraan yang melewati tol ini mencapai angka 1.100 hingga 1.500. dia menilai, tol ini akan bisa mengurai kemacetan di titik Mengkreng dan Jombang kota. ”Dari Kertosono menuju Jombang bisa melalui pintu masuk Bandarkedungmulyo dan keluar di pintu Jombang,” ujarnya. Selama musim mudik, kata dia, tarif tol bakal didiskon 25 % untuk semua golongan kendaraan.

Menurutnya, sejumlah fasilitas juga disediakan untuk kenyamanan dan keselamatan para pemudik. ”Sudah ada mobil derek, ambulans, dan tempat beristirahat di ruas tol. Untuk tarif diskon kami berlakukan mulai H-10 hingga H+5,” ucapnya. Di Gresik Polres Gresik mengantisipasi kemacetan panjang di jalur mudik Duduksampeyan. Polisi membentuk Tim Urai Macet dan memasang empat closed circuit television (CCTV) di “jalur neraka”.

Launching Tim Urai Macet dilakukan Kapolres AKBP Ady Wibowo saat pembagian takjil gratis di rest areamudik Lebaran di kawasan SPBU Tebaloan, Kecamatan Duduksampeyan, kemarin. Selain itu, sat lantas juga menggandeng Komunitas Drone dari Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI) yang dimanfaatkan kecanggihan teknologinya.

Sebanyak empat kamera CCTV terpasang, di antaranya perempatan Duduksampeyan, Desa Setrohadi, Dusun Sumari, dan Desa Tebaloan. Kapolres AKBP Ady Wibowo mengaku, anggotanya sangat terbantu dengan keberadaan kamera CCTV. Sebab, dengan kamera CCTV maupun pantauan Komunitas Drone, maka akan terpantau titik macet. “Kemudian Tim Urai Macet turun untuk mengatasi kemacetan. Dengan pola ini, kami yakin kemacetan mudik maupun balik Lebaran akan dapat diatasi,” katanya.

Dijelaskannya, selama ini kawasan Duduksampeyan merupakan kawasan langganan macet saat mudik maupun arus balik Lebaran. Bukan hanya itu, kawasan Duduksampeyan yang merupakan jalur Pantura, Gresik– Lamoangan, juga dikenal menjadi daerah paling rawan kecelakaan. Bahkan, terjadi peningkatan setiap tahunnya.

Tritus julan/ashadi ik
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6376 seconds (0.1#10.140)