Ratusan Pemudik Jatim Nikmati Mudik Gratis

Minggu, 12 Juli 2015 - 10:19 WIB
Ratusan Pemudik Jatim Nikmati Mudik Gratis
Ratusan Pemudik Jatim Nikmati Mudik Gratis
A A A
GELIAT mudik juga mulai terasa di sejumlah kota di Jawa Timur. Ratusan perantau di Surabaya misalnya mulai kembali ke kampung halaman untuk merayakan lebaran bersama keluarga, kemarin .

Sebagian besar dari mereka banyak memanfaatkan fasilitas mudik gratis yang disediakan oleh Pemprov Jawa Timur. Di Pelabuhan Tanjung Perak sekitar 200 orang mengikuti mudik gratis ke Maselembo. “Mudik gratis kapal laut dilakukan serentak hari ini di tiga pelabuhan,” ujar Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut Dinas Perhubungan Jatim Ninik Rosnanik di sela pem-berangkatan perdana di Pelabuhan Tanjung Perak, kemarin.

Selain dari Surabaya ke Pulau Masalembo, di Banyuwangi juga diberangkatkan kapal dari Pelabuhan Tanjung Wangi jurusan Pulau Sapeken, serta di Pelabuhan Kalianget Sumenep menuju Pulau Kangean. Total ada tiga unit kapal barang yang sudah dimodifikasi untuk penumpang ke berbagai jurusan sesuai jadwal. “Meski menggunakan kapal barang, armada sudah berdasarkan standar prosedurnya dan dilengkapi alatalat keselamatan sesuai jumlah penumpang,” ujar Ninik.

Dia mengatakan Pemprov Jatim menjami keselamatan peserta mudik gratis. Selama perjalanan, pemudik juga disediakan makanan sehingga mereka tak perlu mengeluarkan ongkos ekstra selama di atas kepal. “Pemprov Jatim menjamin keselamatan penumpang dengan perlengkapan yang memadai. Dispensasi dari Kesyahbandaran juga telah dikantongi sehingga diharapkan perjalanan lancar mulai berangkat sampai kembali,” katanya.

Sama seperti tahun lalu, angkutan mudik gratis menggunakan angkutan laut ini akan melayani 12 perjalanan dengan masing-masing perjalanan bisa mengangkut 200 orang atau total satu jurusan mengangkut 2.400 penumpang. Sementara itu, salah seorang penumpang mengaku baru pertama kali ikut mudik gratis dan merasa terbantu dengan program ini karena bisa menghemat anggaran pulang kampung.

“Apalagi waktu pemberangkatannya tepat. Setelah dapat izin dari kepala sekolah dan saya sudah lama tak pulang ke Masalembo, jadi bersyukur sekali dapat ikut mudik gratis ini,” kata Imron Rosyadi, pemudik yang setiap harinya berdinas sebagai guru.

Berbeda dengan Mulyadi, mahasiswa Politeknik Negeri Jember yang mengaku sudah tiga kali mengikuti mudik gratis ke Masalembo. Menurut dia, kapal yang disediakan selama ini masih dianggap layak meski diakuinya harus mendapat perhatian serius, salah satunya faktor kenyamanan karena lamanya perjalanan. “Kalau memadai memang memadai, tapi kurang nyaman. Ke depan, kami harap lebih ditingkatkan lagi fasilitas kenyamanannya dan ada perbaikan,” ucapnya.

Sementara itu 11.756 pemudik gratis dengan mengunakan kereta api mulai diberangkatkan ke sejumlah daerah di Jawa Timur. Untuk tahap pertama kemarin, Pemprov Jatim dan PT Kereta Api memberangkatkan 8 gerbong kereta rel diesel (KRD) tujuan Surabaya Pasar Turi-Bojonegoro.

Ratusan pemudik menuju Lamongan, Tuban, dan Bojonegoro turut serta dalam program ini. “Kami merasa terbantu dengan program ini, sehingga tidak perlu susah payak naik motor ke kampung halaman,” ujar Nur Hayati, pemudik asal Baureno, Bojonegoro yang berangkat bersama suami dan dua anaknya, kemarin.

Di Jember arus mudik di Stasiun Jember, kemarin masih terlihat normal. Belum ada peningkatan penumpang yang signifikan yang datang di stasiun setempat pada H-7 Lebaran. “Penumpang yang berangkat atau datang di Stasiun Jember masih normal, namun diprediksi peningkatan arus mudik mulai terjadi pada besok Minggu (12/7),” kata Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) IX Jember, Eko Sri Mulyanto, kemarin.

Menurut dia, pemudik di beberapa stasiun di wilayah Daop IX sepanjang Banyuwangi hingga Pasuruan juga terlihat normal dan masih ada kursi yang tersedia di sejumlah rangkaian kereta. “Puncak arus mudik diprediksi pada H-3 Lebaran karena sejumlah instansi dan perusahaan swasta sudah mulai meliburkan pekerjanya,” tuturnya.

Sementara itu pemudik yang menggunakan bus dari Terminal Purabaya diharapkan hati-hati dengan awak bus yang memasang tarif tinggi. Pasalnya selama arus mudik lebaran, tarif bus masih normal. “Biasanya ada oknum bus nakal yang ingin mengambil keuntungan saat momentum lebaran seperti ini,” ujar Kepala Termina Purabaya Surabaya May Ronald, kemarin.

Dia mengatakan telah memerintahkan jajaranya untuk memasang tariff normal angkutan bus di kaca-kaca bus. Langkah ini diharapkan bisa meminimalkan aksi nakal oknum awak bus. “Pemasangan tarif bus tersebut untuk memudahkan para calon penumpang yang akan membayar ongkos bus sesuai dengan tujuannya masing-masing,” katanya.

Ia mengemukakan bahwa pihaknya memasang tarif bus itu di seluruh bus ekonomi yang masuk ke Terminal Purabaya Surabaya di Bungurasih, Sidoarjo. “Penempelan tarif ini juga tentunya agar para pengguna bus tahu berapa uang yang harus mereka bayar sehingga bila terjadi ketidaksesuaian tarif, penumpang dapat melaporkan langsung kepada petugas terminal tujuan mereka,” katanya.

Ia mengatakan bahwa dirinya tidak akan segan-segan menindak apabila mereka mendapati laporan dari penumpang terkait dengan ketidaksesuaian tarif. “Tujuan kami menempelkan daftar tarif ini semata-mata untuk memberikan kenyamanan para penumpang. Apabila dikenai tarif yang tidak sesuai dengan daftar ini, kami harap para penumpang melaporkannya kepada petugas terminal terdekat,” katanya.

Lutfi yuhandi/ P juliatmoko/ant
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2243 seconds (0.1#10.140)