Geopark Kaldera Toba Diyakini Masuk GGN

Minggu, 12 Juli 2015 - 10:11 WIB
Geopark Kaldera Toba Diyakini Masuk GGN
Geopark Kaldera Toba Diyakini Masuk GGN
A A A
DOLOKSANGGUL - Geopark Kaldera Toba diyakini lolos masuk dalam jaringan taman bumi global atau Geopark Global Network (GGN).

Hal itu terlihat dari respons positif yang diberikan dua assesor atau tim penilai dari GGN UNESCO di sejumlah kawasan di Danau Toba, yakni Prof Setsuya Nakada dan Wesley Hill. Sesuai jadwal sejak 9-11 Juli, kedua assesor UNESCO telah meninjau sejumlah lokasi di kawasan Danau Toba, termasuk di Sipinsur, Kecamatan Paranginan, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara (Sumut).

Hingga kemarin, penilaian sudah memasuki tahap akhir. Tim percepatan optimistis penilaian assesor positif karena tim percepatan telah menunjukkan aspek-aspek yang memengaruhi kawasan tersebut masuk sebagai warisan dunia. “Kedatangan dua assesor tersebut untuk menilai bagaimana manajemen kawasan yang sudah kami siapkan. Mereka langsung menyapa masyarakat dan pengunjung masing- masing objek serta melihat secara objektif apa-apa saja yang ada dalam kawasan Geopark Kaldera Toba,” kata perwakilan tim percepatan dari aspek geologi, Gagarin Sembiring kepada KORAN SINDO MEDAN, Sabtu (11/7).

Sementara itu, kedua assesor, yakni Prof Setsuya Nakada dan Wesley Hill dari GGN UNESCO melalui penerjemahnya Alimin Ginting yang juga tim percepatan, mengaku terpukau melihat keindahan Danau Toba. Alimin menjelaskan, kedatangan keduanya untuk melihat sejauh mana kecocokan proposal yang dibuat oleh tim percepatan dengan kenyataan di lapangan.

Sejauh ini, kedua assesor tersebut belum dapat memberikan opini mengenai hasil yang akan diberikan UNESCO nantinya. Namun keduanya melihat banyak keindahan di kawasan Danau Toba meliputi tiga aspek, yakni aspek ekonomi berbasis kerakyatan, pendidikan, dan konservasi. “Secara garis besar tujuan kedatangan dua assesor tersebut ke Indonesia adalah untuk melihat sejauh mana pemerintah dan masyarakat mengelola kekayaan tersebut. Sebab dari aspek kultural, para asesor sudah melihat, demikian juga dari aspek bio dan geo-nya,” paparnya.

Wakil Bupati Humbahas, Marganti Manullang mengaku sangat optimistis dan mendukung perwujudan Geopark Kaldera Toba menjadi bagian dari GGN. Banyak keuntungan yang diperoleh nantinya jika hal itu terwujud, khususnya untuk menjaga kelestarian lingkungan, kearifan lokal, serta membangun perekonomian berbasis kerakyatan yang berkelanjutan. “Kami sudah menunjukkan banyak hal tentang kawasan Danau Toba dan kami yakin pihak GGN akan melihat sejauh mana upaya kami untuk menjaga kelestarian kawasan Danau Toba, termasuk budaya, pendidikan serta ekonomi masyarakat yang ada di sekitarnya,” paparnya.

Ketua Tim Percepatan Geopark Kaldera Toba, Sabrina mengatakan, kedua assesor itu merupakan ahli yang berasal dari JepangdanAmerikaSerikatdidampingi Komite Nasional Indonesia Untuk UNESCO (KNIU). Selain itu, turutjugahadirpara ahlidiantaranya Indiyo Pratomo dari Badan Geologi Bandung, tim percepatan dari aspek budaya Irwansyah Harahap, mewakili tim percepatan dari aspek sosial dan masyarakat Mangaliat Simarmata, dan perwakilan Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Pariwisata. “Setelah ini, tinggal tahapan penilaian dan pengumuman,” katanya.

Wakil Ketua Perhimpunan Jendela Toba John Robert Simanjuntak sebelumnya mengatakan, persiapan pemerintah di masing-masing kabupaten/kota pada kawasan Geopark Kaldera Toba sudah cukup matang dalam menyambut tim dari UNESCO yang melakukan penilaian. Fasilitas pendukung sudah disiapkan di kantor Geopark Kaldera Toba di Sigulatti, Lereng Gunung Pusuk Buhit, Kabupaten Samosir.

Apresiasi diberikan kepada kepala daerah di kawasan Geopark Kaldera Toba yang jauh hari telah mempersiapkan diri. Dia berharap kesiapan tersebut bisa menjadikan Geopark Kaldera Toba layak masuk ke dalam jaringan taman bumi global.

Baringin lumban gaol
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8897 seconds (0.1#10.140)