Personel Kavaleri Gagalkan Penyelundupan 1,5 Ton Ganja

Sabtu, 11 Juli 2015 - 09:54 WIB
Personel Kavaleri Gagalkan Penyelundupan 1,5 Ton Ganja
Personel Kavaleri Gagalkan Penyelundupan 1,5 Ton Ganja
A A A
MEDAN - Seorang personel Batalion Kavaleri (Yonkav) 6/Serbu Kodam I Bukit Barisan (BB) menggagalkan pengiriman 1,5 ton ganja dari sebuah perusahaan ekspedisi di Jalan Swadaya, Kelurahan Lalang, Medan Sunggal, kemarin.

Ganja itu berasal dari Aceh untuk tujuan Solo, Jawa Tengah. Turut diamankan dua pelaku, yakni sopir truk pembawa ganja, M, 33, dan HS,30, seorang warga Langsa yang diduga mengetahui ada transaksi barang haram tersebut. Sementara pemilik ganja yang diketahui berinisial K, warga Aceh, masih diburu.

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) I/BB Kolonel Inf Enoh Solehudin mengatakan, terbongkarnya rencana pengiriman ganja tersebut bermula dari kecurigaan pihak perusahaan ekspedisi terhadap barang yang diangkut truk Cold Diesel 120 PS Nomor Polisi BK 9353 TA. Barang yang diangkut truk itu atas nama Pak Diro dengan tujuan Solo.

Dalam pesan yang tertulis di barang itu disebutkan kiriman berupa perabotan rumah tangga. Karena merasa aneh, pihak perusahaan ekspedisi kemudian melaporkannya kepada salah seorang prajurit Yonkav 6/Serbu, Kopral Kepala (Kopka) Ikhsanuddin. Anggota meliter itu lalu turun ke gudang perusahaan ekspedisi mengecek kebenaran informasi yang diterima.

Benar, setelah diperiksa truk tersebut ternyata bukan mengangkut barang perabotan rumah tangga, tetapi ganja 765 bal dengan berat sekitar 1,5 ton. Untuk mengelabui petugas, ganja dibungkus menggunakan kotak kayu ditulis “Batu Akik”. “Tulisan batu akik itu hanya untuk mengelabui anggota. Sebab setelah diperiksa ternyata isinya batu koral dan keramik yang di dalamnya adalah ganja,” ujar Kolonel Inf Enoh kepada wartawan, kemarin.

Barang bukti saat ini telah diamankan di markas Detasemen Intelijen (Denintel) Kodam I/BB. Begitu juga sopir truk saat ini sedang menjalani pemeriksaan menelusuri sumber ganja tersebut. “Setelah pemeriksaan di Denintel Kodam I/BB, barang ganja dan pelaku akan diserahkan kepada pihak berwajib,” katanya. KomandanBatalion(Danyon) Kav 6/Serbu Mayor Eryzal S menambahkan, dari hasil pemeriksaan sementara ganja tersebut sudah siap edar.

Untuk mengungkap jaringan peredaran ganja itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan kepolisian setelah kedua tersangka diperiksa di Denintel Kodam I/BB. “Nanti yang akan memeriksa secara mendetail adalahpihakkepolisian. Meskibegitu kami akan back-up ,” katanya. Untuk anggotanya yang menggagalkan pengiriman ganja itu, akan diberikan hadiah dan penghargaan dengan disekolahkan.

Ia berharap tindakan Kopka Ikhsanuddin bisa menjadi motivasi bagi prajurit lain untuk melakukan hal serupa. Aktivis Gerakan Anti Narkotika (Granat) Sumatera Utara (Sumut) Hamdani Harahap mengapresiasi tindakan Kopka Ikhsanuddin yang menggagalkan pengiriman ganja itu. Menurut dia, setiap orang yang sudah ikut perang melawan narkoba patut diberi penghargaan, tak terkecuali bagi anggota TNI.

Sebab, Sumut khususnya Kota Medan, saat ini sudah benar-benardaruratnarkotika. Iajugameminta kepolisian meningkatkan sinergi dengan aparat hukum yang lain untuk bersama-sama memerangi peredaran narkotika. “Tugas dan fungsinya memang berbeda. Meski begitu koordinasidansinergi dalammemerangi dan melawan narkotika ini harus pro aktif,” ujarnya.

Terpisah, anggota Komisi A DPRD Sumut, Sutrisno Pangaribuan, mengkritik kinerja kepolisian yang belum maksimal memberantas peredaran narkoba. “Ini tamparan besar bagi kepolisian. Di kepolisian ini ada namanya Ditnarkoba, Satnarkoba, Intel, Reserse, dan lainnya, tapi apa kerjanya selama ini, kok malah anggota TNI yang bekerja,” katanya.

Menurut dia, keseriusan polisi dalam memberantas narkotika di Sumut selama ini patut dipertanyakan. Karena hingga kini ganja asal Aceh masih leluasa masuk wilayah Kota Medan. “Asal ganja itu dari Aceh, kalau tidak dari Madina.

Padahal untuk sampai di Kota Medan jalur yang dilalui sudah melewati sejumlah pos polisi, bahkan kantor polisi. Maka apa kerja para polisi kita ini,” tuturnya.

Frans marbun
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8213 seconds (0.1#10.140)