Dado Rencanakan Buka Bisnis
A
A
A
BANDUNG - Mantan kapten kesebelasan tim nasional (timnas) U-23, Dedi Kusnandar sadar betul jika masa depannya tidak boleh tergantung hanya dengan bermain sepak bola.
Pemain yang akrab disapa Dado ini pun berencana akan membuka bisnis yang bisa menstabilkan kondisi finansialnya. Setelah sebelumnya membuka kos-kosan yang diperuntukkan untuk para mahasiswa, Dado berencana menggarap usaha di bidang kuliner. Bahkan usaha barunya ini, diakui Dado sudah dipersiapkan secara matang dan hanya tinggal menjalankan apa yang sudah direncanakan sejak jauh-jauh hari.
“Ya, sekarang lagi mau mencoba bisnis kuliner. Saya ingin menjual ceker (kaki) ayam dengan konsep cafe,” ujar Dado saat ditemui di Mes Persib, Jalan Ahmad Yani Bandung, kemarin. Rencananya, bisnis barunya tersebut akan mulai beroperasi sekitar Agustus mendatang atau setelah Hari Raya Idul Fitri. “Sekarang sudah hampir 70 persen, tinggal beresin sedikit lagi. Rencananya sih mau bulan ini (Juli). Tapi kayaknya tanggung nunggu lebaran dulu saja,” katanya.
Pemain yang baru saja diputus kontrak tim Persib Bandung ini pun yakin bisnis yang dilakukannya dapat menarik minat pengunjung. Apalagi tempat yang didirikannya berada tepat di area kampus seperti Universitas Padjadjaran (Unpad), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Manajemen Koperasi Indonesia (Ikopin) hingga Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). “Kalau ngeliat animo, makanan ceker ayam ramai pembelinya. Apalagi di Jatinangor juga belum ada yang membuka bisnis ceker ayam. Dan biasanya kalau deket kampus bagus, mudah-mudahan saja ramai pembelinya,” harapnya.
Selain itu, pemain yang kerap mengenakan nomor punggung 11 ini yakin harga yang ditawarkan akan sesuai dengan kantong para mahasiswa. “Karena segmennya mahasiswa, pasti akan disesuaikan dengan kantong mahasiswa. Apalagi saya akan memberikan diskon di hari-hari tertentu. Dibuat menarik pokoknya,” tuturnya.
Bukan hanya itu, Dado juga telah menyiapkan menu lainnya jika ada pengunjung yang tidak suka makanan seperti ceker ayam. “Tapi tetap, ciri khasnya ya ceker ayam itu. Jadi konsumen yang enggak suka ceker juga bisa pilih makanan lainnya,” pungkasnya.
Muhammad ginanjar
Pemain yang akrab disapa Dado ini pun berencana akan membuka bisnis yang bisa menstabilkan kondisi finansialnya. Setelah sebelumnya membuka kos-kosan yang diperuntukkan untuk para mahasiswa, Dado berencana menggarap usaha di bidang kuliner. Bahkan usaha barunya ini, diakui Dado sudah dipersiapkan secara matang dan hanya tinggal menjalankan apa yang sudah direncanakan sejak jauh-jauh hari.
“Ya, sekarang lagi mau mencoba bisnis kuliner. Saya ingin menjual ceker (kaki) ayam dengan konsep cafe,” ujar Dado saat ditemui di Mes Persib, Jalan Ahmad Yani Bandung, kemarin. Rencananya, bisnis barunya tersebut akan mulai beroperasi sekitar Agustus mendatang atau setelah Hari Raya Idul Fitri. “Sekarang sudah hampir 70 persen, tinggal beresin sedikit lagi. Rencananya sih mau bulan ini (Juli). Tapi kayaknya tanggung nunggu lebaran dulu saja,” katanya.
Pemain yang baru saja diputus kontrak tim Persib Bandung ini pun yakin bisnis yang dilakukannya dapat menarik minat pengunjung. Apalagi tempat yang didirikannya berada tepat di area kampus seperti Universitas Padjadjaran (Unpad), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Manajemen Koperasi Indonesia (Ikopin) hingga Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). “Kalau ngeliat animo, makanan ceker ayam ramai pembelinya. Apalagi di Jatinangor juga belum ada yang membuka bisnis ceker ayam. Dan biasanya kalau deket kampus bagus, mudah-mudahan saja ramai pembelinya,” harapnya.
Selain itu, pemain yang kerap mengenakan nomor punggung 11 ini yakin harga yang ditawarkan akan sesuai dengan kantong para mahasiswa. “Karena segmennya mahasiswa, pasti akan disesuaikan dengan kantong mahasiswa. Apalagi saya akan memberikan diskon di hari-hari tertentu. Dibuat menarik pokoknya,” tuturnya.
Bukan hanya itu, Dado juga telah menyiapkan menu lainnya jika ada pengunjung yang tidak suka makanan seperti ceker ayam. “Tapi tetap, ciri khasnya ya ceker ayam itu. Jadi konsumen yang enggak suka ceker juga bisa pilih makanan lainnya,” pungkasnya.
Muhammad ginanjar
(ars)