Antisipasi Pungli Mudik, Propam Polda Jateng Turun ke Daerah
A
A
A
SEMARANG - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah menurunkan petugas dari Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) ke daerah-daerah pada arus mudik dan balik Lebaran 2015 ini. Ini dimaksudkan sebagai antisipasi pelanggaran petugas, termasuk antisipasi pungutan liar.
Kepala Bidang Propam Polda Jawa Tengah Kombes Pol Hendra Supriatna mengatakan, anggotanya diturunkan ke daerah-daerah untuk bisa mengawasi secara langsung kondisi di lapangan.
"Jadi misalnya begini. Di titik-titik pasar tumpah, kami cek di sana. Ada nggak polisi yang jaga," ungkapnya kepada KORAN SINDO, Rabu (8/7/2015).
Pengawasan seperti itu, kata Hendra, memang diperlukan. Sebab, pengamanan arus mudik dan balik Lebaran adalah operasi kemanusiaan. Masyarakat dalam jumlah besar akan berpindah dari satu tempat ke tempat lain pada saat itu.
"Kalau petugasnya tidak ada yang jaga, pasti pengamanan tidak maksimal. Pokoknya kami akan cek terus, baik bersifat tertutup maupun terbuka," lanjut dia.
Tak kalah penting, kata Hendra, anggotanya juga diturunkan di titik-titik rawan macet, terutama setelah Exit Tol Pejagan Brebes yang diprediksi akan sangat padat kendaraan. Hendra mewanti-wanti jangan sampai terjadi pelanggaran disiplin atau bahkan kode etik.
Ini juga sebagai antisipasi seperti arus mudik dan balik Lebaran 2014. Saat terjadi kerusakan Jembatan Comal Pemalang, beberapa petugas Satuan Lalu Lintas diamankan karena diduga melakukan pungutan liar.
"Para Kapolres dan Kasatlantas sudah saya kumpulkan, saya wanti-wanti betul ya. Jangan sampai ada penyimpangan-penyimpangan anggotanya," tambahnya.
Terpisah, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah Kombes Pol A. Liliek Darmanto mengatakan, gelar pasukan apel Operasi Ketupat Candi rencananya dilakukan di Lapangan Markas Polda Jawa Tengah pada Kamis (9/7/2015) hari ini.
"Itu operasi kemanusiaan. Nanti petugasnya gabungan, tidak hanya polisi, tapi instansi terkait. Ada TNI, petugas Dinas pPerhubungan, dan unsur-unsur lain," tandasnya.
PILIHAN:
Pungli di Jembatan Comal, 10 Oknum Polisi Ditangkap
Pelaku Pungli di Jembatan Comal Diduga Lebih dari 10 Orang
Kepala Bidang Propam Polda Jawa Tengah Kombes Pol Hendra Supriatna mengatakan, anggotanya diturunkan ke daerah-daerah untuk bisa mengawasi secara langsung kondisi di lapangan.
"Jadi misalnya begini. Di titik-titik pasar tumpah, kami cek di sana. Ada nggak polisi yang jaga," ungkapnya kepada KORAN SINDO, Rabu (8/7/2015).
Pengawasan seperti itu, kata Hendra, memang diperlukan. Sebab, pengamanan arus mudik dan balik Lebaran adalah operasi kemanusiaan. Masyarakat dalam jumlah besar akan berpindah dari satu tempat ke tempat lain pada saat itu.
"Kalau petugasnya tidak ada yang jaga, pasti pengamanan tidak maksimal. Pokoknya kami akan cek terus, baik bersifat tertutup maupun terbuka," lanjut dia.
Tak kalah penting, kata Hendra, anggotanya juga diturunkan di titik-titik rawan macet, terutama setelah Exit Tol Pejagan Brebes yang diprediksi akan sangat padat kendaraan. Hendra mewanti-wanti jangan sampai terjadi pelanggaran disiplin atau bahkan kode etik.
Ini juga sebagai antisipasi seperti arus mudik dan balik Lebaran 2014. Saat terjadi kerusakan Jembatan Comal Pemalang, beberapa petugas Satuan Lalu Lintas diamankan karena diduga melakukan pungutan liar.
"Para Kapolres dan Kasatlantas sudah saya kumpulkan, saya wanti-wanti betul ya. Jangan sampai ada penyimpangan-penyimpangan anggotanya," tambahnya.
Terpisah, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah Kombes Pol A. Liliek Darmanto mengatakan, gelar pasukan apel Operasi Ketupat Candi rencananya dilakukan di Lapangan Markas Polda Jawa Tengah pada Kamis (9/7/2015) hari ini.
"Itu operasi kemanusiaan. Nanti petugasnya gabungan, tidak hanya polisi, tapi instansi terkait. Ada TNI, petugas Dinas pPerhubungan, dan unsur-unsur lain," tandasnya.
PILIHAN:
Pungli di Jembatan Comal, 10 Oknum Polisi Ditangkap
Pelaku Pungli di Jembatan Comal Diduga Lebih dari 10 Orang
(zik)