Tak Punya Lahan Mangkal, Tukang Ojek - Bentor Datangi DPRD
A
A
A
BATURAJA - Puluhan tukang ojek dan bentor mendatangi gedung DPRD OKU, lantaran tidak puas dengan penertiban SatPol PP terhadap pedagang yang kembali merangsek kebadan jalan di Pasar Baru Baturaja.
Mereka ingin pemerintah daerah setempat bersikap tegas dengan pedagang yang ngeyel tersebut. Karena, selain keberadaan pedagang membuat areal pasar menjadi semrawut, imbasnya para tukang ojek tak punya lahan untuk mangkal dan mencari penumpang. “Masa pejabat-pejabat di sini kalah sama pedagang. Kan pasar sudah dibangun di bagian atas. Kenapa mereka mau turun lagi,” ujar Suswanti, 42, tukang ojek wanita.
Menurutnya, mereka mensinyalir ada permainan oknum yang memperjualbelikan loslos baru yang dibangun di atas selokan dan trotoar yang meng - hadap ke jalan. “Kabarnyo los itu dijual Rp13 juta pak. Padahal, ukurannya cuma 1 meter x 80 sentimeter. Ada juga yang bayar Rp15 juta,” teriak mereka di hadapan Ketua Komisi I Yopi Sahridin, dan Asisten 1 Mirdaili, yang menerima kedatangan me-reka, kemarin.
Sementara, Kasat Pol PP Agus Salim yang datang ke gedung dewan dan menghadapi para pendemo, langsung mengambil alih mikrofon. Di hadapan puluhan tukang ojek, Agus Salim menegaskan, keberadaan pedagang yang melanggar itu adalah urusan Pol PP. “Kalau masalah mangkal, bukan urusan Sat Pol PP. Tapi kalau pedagang, itu urusan saya. Sudah ada lapak yang kita bongkar. Jadi, tenang saja,” tegasnya.
Terkait dengan bangunan los-los baru di areal pasar baru tersebut, Agus menjanjikan, akan mengoordinasikan hal tersebut kepada instansi terkait.
Ibrahim arsyad
Mereka ingin pemerintah daerah setempat bersikap tegas dengan pedagang yang ngeyel tersebut. Karena, selain keberadaan pedagang membuat areal pasar menjadi semrawut, imbasnya para tukang ojek tak punya lahan untuk mangkal dan mencari penumpang. “Masa pejabat-pejabat di sini kalah sama pedagang. Kan pasar sudah dibangun di bagian atas. Kenapa mereka mau turun lagi,” ujar Suswanti, 42, tukang ojek wanita.
Menurutnya, mereka mensinyalir ada permainan oknum yang memperjualbelikan loslos baru yang dibangun di atas selokan dan trotoar yang meng - hadap ke jalan. “Kabarnyo los itu dijual Rp13 juta pak. Padahal, ukurannya cuma 1 meter x 80 sentimeter. Ada juga yang bayar Rp15 juta,” teriak mereka di hadapan Ketua Komisi I Yopi Sahridin, dan Asisten 1 Mirdaili, yang menerima kedatangan me-reka, kemarin.
Sementara, Kasat Pol PP Agus Salim yang datang ke gedung dewan dan menghadapi para pendemo, langsung mengambil alih mikrofon. Di hadapan puluhan tukang ojek, Agus Salim menegaskan, keberadaan pedagang yang melanggar itu adalah urusan Pol PP. “Kalau masalah mangkal, bukan urusan Sat Pol PP. Tapi kalau pedagang, itu urusan saya. Sudah ada lapak yang kita bongkar. Jadi, tenang saja,” tegasnya.
Terkait dengan bangunan los-los baru di areal pasar baru tersebut, Agus menjanjikan, akan mengoordinasikan hal tersebut kepada instansi terkait.
Ibrahim arsyad
(ars)