Warga Blokade Proyek Panas Bumi

Rabu, 08 Juli 2015 - 08:20 WIB
Warga Blokade Proyek...
Warga Blokade Proyek Panas Bumi
A A A
TARUTUNG - Ratusan warga Pahae, Tapanuli Utara (Taput), memblokade jalan menuju proyek pembangunan dan pengembangan panas bumi di Pahae Julu kemarin.

Dalam aksinya, warga membakar ban bekas serta tidak mengizinkan pekerja masuk dan keluar dari kawasan megaproyek tersebut. Seorang warga Pahae, Mende Siregar, 40, mengatakan, mereka kecewa dengan manajemen PT Sarulla Operational Limited (SOL). Aktivitas pengerjaan pembangkit listrik panas bumi yang dilakukan perusahaan tersebut merugikan warga.

Terlebih akibat ada kecelakaan yang menyebabkan sejumlah rumah warga rusak. “Kami tidak terima dan kami melakukan aksi blokade jalan. Jadi warga secara bersama-sama melakukan aksi ini sebagai tindakan kekecewaan terhadap PT SOL,” katanya kepada KORAN SINDO MEDAN, kemarin.

Masyarakat merasa sangat dirugikan akibat ada kecelakaan armada rekanan PT SOL yang mengangkut paku bumi. Kecelakaan kendaraan berat ini bukan yang pertama sehingga warga berharap PT SOL menyelesaikan persoalan tersebut agar tidak terulang lagi. “Tidak ada yang bisa keluar dari lokasi proyek, termasuk para pekerja. Warga berharap ada penuntasan malam ini juga,” kata Mende.

Informasi yang dihimpun KORAN SINDO MEDAN menyebutkan, pemblokadean jalan dilakukan di Desa Ona Hasang, Kecamatan Pahae Julu. Warga berkerumun dan membakar ban bekas serta men-sweeping setiap kendaraan yang keluarmasuk di lokasi proyek panas bumi itu. Warga sampai saat ini belum mengizinkan karyawan perusahaan untuk keluar dari kawasan proyek.

Sementara Humas PT SOL, Hindustan Sitompul, membenarkan ada kecelakaan truk pengangkut paku bumi hingga merusak sejumlah rumah warga. Mereka sudah berupaya memediasi dengan warga untuk mencari solusi dari persoalan tersebut.

Bahkan, hampir rampung karena telah berhasil membuat kesepakatan ganti rugi. Namun, warga kecewa karena pihak perusahaan pengangkut dan penyedia paku bumi terlambat melakukan kewajibannya sehingga warga memblokade jalan.

“Sampai saat ini (tadi malam) ratusan pekerja tidak diizinkan keluar, termasuk kendaraan. Kami masih berupaya untuk melakukan mediasi agar warga membuka jalan,” ujarnya.

Baringin lumban gaol
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7588 seconds (0.1#10.140)