Oknum Polisi Umbar Tembakan Menakuti Warga
A
A
A
KOTAPINANG - Seorang oknum polisi yang bertugas mengawasi pengangkutan timbunan tanah milik pengusaha mengumbar tembakan sebanyak lima kali untuk menakut-nakuti warga.
Aksi koboi ini dilakukan oknum tersebut saat warga berusaha menghentikan truk di Jalan Kalapane Kota Pinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel), Senin 6 Juli malam.
Penghentian truk dilakukan warga karena sang pengusaha pengangkutan tanah itu, tidak menepati janji untuk menyiram jalan agar tidak menimbulkan debu.
Aksi penutupan jalan itu membuat cekcok antara warga dan pengawas pengangkutan jalan.
Saat itulah muncul aksi bak koboi dilakukan oknum polisi yang diduga bertugas di Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
Akibatnya sontak membuat warga marah dan melempari truk pengangkut tanah yang melintas malam itu.
Sebab, warga tidak dapat menerima perlakuan yang mengumbar tembakan senjata api yang menakut-nakuti warga.
Salah seorang yang turut berupaya menghentikan truk pengangkut tanah itu, M Zein mengatakan, peristiwa penembakan yang dilakukan oknum anggota Brimob itu berawal ketika warga menghentikan truk untuk memberi pengertian agar tidak melintas sampai malam hari.
Namun entah kenapa, tiba-tiba muncul seorang oknum polisi yang disebut-sebut bertugas di Kelapa Dua mengawal kegiatan pengangkutan tanah milik pengusaha tersebut.
"Disitulah langsung menembakan senjata apinya ke udara. Awalnya hanya tiga kali letusan, setelah itu satu sesi lagi ditembakannya dua kali letusan untuk menakut-nakuti warga," kata Zein, Selasa (7/7/2015).
Akibat peristiwa itu, kata Zein warga semakin mengamuk hingga melempari truk pengangkut timbunan tanah tersebut.
Untungnya, sebagian warga melerai aksi tersebut supaya tidak berbuat anarkistis lagi. Aksi itu pun kemudian diketahui anggota polsek. Mereka datang ke lokasi untuk mengamankan situasi agar tidak makin melebar.
Menurut Zein, sejak awal pengawas pengangkut tanah itu sudah berjanji akan menyiram jalan setiap hari agar tidak berabu.
Tapi nyatanya hanya beberapa hari dilakukan. Akhirnya masyarakat tidak mengizinkan truk melintas. Akibat itulah kemudian terjadi cek-cok dan muncul oknum polisi yang gayanya seperti koboi.
Kapolres Labuhanbatu AKBP Yuswardhie ketika dikonfirmasi mengatakan, sedang menyelidiki keberadaan oknum polisi tersebut.
"Masih diselidiki darimana oknum polisi itu. Kalau tidak sesuai protap yang dilakukannya akan ditindak diinternal kepolisian," ungkapnya.
Dia menambahkan, keberadaan oknum polisi tersebut juga akan dipertanyakan kepentingan apa dengan perusahaan tersebut.
Aksi koboi ini dilakukan oknum tersebut saat warga berusaha menghentikan truk di Jalan Kalapane Kota Pinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel), Senin 6 Juli malam.
Penghentian truk dilakukan warga karena sang pengusaha pengangkutan tanah itu, tidak menepati janji untuk menyiram jalan agar tidak menimbulkan debu.
Aksi penutupan jalan itu membuat cekcok antara warga dan pengawas pengangkutan jalan.
Saat itulah muncul aksi bak koboi dilakukan oknum polisi yang diduga bertugas di Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
Akibatnya sontak membuat warga marah dan melempari truk pengangkut tanah yang melintas malam itu.
Sebab, warga tidak dapat menerima perlakuan yang mengumbar tembakan senjata api yang menakut-nakuti warga.
Salah seorang yang turut berupaya menghentikan truk pengangkut tanah itu, M Zein mengatakan, peristiwa penembakan yang dilakukan oknum anggota Brimob itu berawal ketika warga menghentikan truk untuk memberi pengertian agar tidak melintas sampai malam hari.
Namun entah kenapa, tiba-tiba muncul seorang oknum polisi yang disebut-sebut bertugas di Kelapa Dua mengawal kegiatan pengangkutan tanah milik pengusaha tersebut.
"Disitulah langsung menembakan senjata apinya ke udara. Awalnya hanya tiga kali letusan, setelah itu satu sesi lagi ditembakannya dua kali letusan untuk menakut-nakuti warga," kata Zein, Selasa (7/7/2015).
Akibat peristiwa itu, kata Zein warga semakin mengamuk hingga melempari truk pengangkut timbunan tanah tersebut.
Untungnya, sebagian warga melerai aksi tersebut supaya tidak berbuat anarkistis lagi. Aksi itu pun kemudian diketahui anggota polsek. Mereka datang ke lokasi untuk mengamankan situasi agar tidak makin melebar.
Menurut Zein, sejak awal pengawas pengangkut tanah itu sudah berjanji akan menyiram jalan setiap hari agar tidak berabu.
Tapi nyatanya hanya beberapa hari dilakukan. Akhirnya masyarakat tidak mengizinkan truk melintas. Akibat itulah kemudian terjadi cek-cok dan muncul oknum polisi yang gayanya seperti koboi.
Kapolres Labuhanbatu AKBP Yuswardhie ketika dikonfirmasi mengatakan, sedang menyelidiki keberadaan oknum polisi tersebut.
"Masih diselidiki darimana oknum polisi itu. Kalau tidak sesuai protap yang dilakukannya akan ditindak diinternal kepolisian," ungkapnya.
Dia menambahkan, keberadaan oknum polisi tersebut juga akan dipertanyakan kepentingan apa dengan perusahaan tersebut.
(sms)