Pembinaan Sejak Dini
A
A
A
Untuk mendapatkan bibit-bibit atlit sepak takraw yang handal, pengurus PSTI Muaraenim terus melakukan upaya pembinaan sejak dini. Salah satu upaya yang dilakukan yakni menggelar event lokal dengan peserta dari berbagai tingkatan.
Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui dan mendapatkan bibit-bibit atlit sepak takraw yang akan dibina secara maksimal. Ketua PSTI Muaraenim Dr Ir H Abdul Najib mengatakan, mustahil prestasi dapat diraih tanpa pembinaan yang baik dan maksimal. Selain itu, atlet-atlet yang diturunkan sejak dini sudah dilatih dan dibina, terutama yang menyangkut teknis dan kedisiplinan.
“Dalam dua tahun ini khususnya di kepengurusan, kami melakukan pembinaan teknis maupun nonteknis. Untuk teknis kami lakukan latihan rutin seminggu tiga kali dan untuk nonteknis menggelar event seperti pelatda dan prapelatda,” ujarnya. Perhatian pemerintah, kata dia, sejauh ini cukup maksimal. Dukungan yang diberikan juga sudah cukup baik sehingga sepak takraw mendapatkan tempat tersendiri di hati Pemkab Muaraenim.
Dengan semakin banyaknya prestasi yang diukir atlet takraw Muaraenim, dirinya optimistis olahraga tersebut menjadi olahraga paling diminati di Muaraenim. “Memang harus seperti itu. Semakin banyak prestasi yang diukir maka akan semakin banyak peminatnya,” ujarnya.
Kamrullah, pelatih tim putra sepak takraw putra Muaraenim mengaku, untuk olahraga sepak takraw seorang atlit harus berlatih sejak dini. Menurutnya, banyak tehnik dalam permainan yang hanya dimiliki pemain secara perseorangan. “Jadi jika bakat dan kemampuan tersebut semakin dilatih dan asah, maka hasilnya akan semakin maksimal. Kami latih mereka (atlet) mengenai teknisnya, tapi dasarnya dahulu memang mereka harus suka dengan sepak takraw,” jelasnya.
Irhamudin sp
Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui dan mendapatkan bibit-bibit atlit sepak takraw yang akan dibina secara maksimal. Ketua PSTI Muaraenim Dr Ir H Abdul Najib mengatakan, mustahil prestasi dapat diraih tanpa pembinaan yang baik dan maksimal. Selain itu, atlet-atlet yang diturunkan sejak dini sudah dilatih dan dibina, terutama yang menyangkut teknis dan kedisiplinan.
“Dalam dua tahun ini khususnya di kepengurusan, kami melakukan pembinaan teknis maupun nonteknis. Untuk teknis kami lakukan latihan rutin seminggu tiga kali dan untuk nonteknis menggelar event seperti pelatda dan prapelatda,” ujarnya. Perhatian pemerintah, kata dia, sejauh ini cukup maksimal. Dukungan yang diberikan juga sudah cukup baik sehingga sepak takraw mendapatkan tempat tersendiri di hati Pemkab Muaraenim.
Dengan semakin banyaknya prestasi yang diukir atlet takraw Muaraenim, dirinya optimistis olahraga tersebut menjadi olahraga paling diminati di Muaraenim. “Memang harus seperti itu. Semakin banyak prestasi yang diukir maka akan semakin banyak peminatnya,” ujarnya.
Kamrullah, pelatih tim putra sepak takraw putra Muaraenim mengaku, untuk olahraga sepak takraw seorang atlit harus berlatih sejak dini. Menurutnya, banyak tehnik dalam permainan yang hanya dimiliki pemain secara perseorangan. “Jadi jika bakat dan kemampuan tersebut semakin dilatih dan asah, maka hasilnya akan semakin maksimal. Kami latih mereka (atlet) mengenai teknisnya, tapi dasarnya dahulu memang mereka harus suka dengan sepak takraw,” jelasnya.
Irhamudin sp
(bbg)