Angeline Diduga Meninggal di Kamar Margareta
A
A
A
DENPASAR - Callista Rukmi Astanti sahabat Margriet Christina Megawe (Margareta) diperiksa menjadi saksi pembunuhan Engeline Margriet Megawe (Angeline).
Sekitar lima jam diperiksa, dia mengaku dicecar 32 pertanyaan oleh penyidik. Perempuan paruh ini ditanyai oleh penyidik seputar kehidupan Angeline, dan bagaimana Margareta mengurus anaknya itu.
Angeline selama hidupnya tidak pernah boleh main keluar membawa boneka oleh ibu angkatnya Margareta. Seperti diketahui, bahwa Angeline saat meninggal ditemukan dalam keadaan memeluk bonekanya.
Menurut Harris Arthur, Tim Kuasa Hukum Pusat Pelayananan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Denpasar, bila melihat kesaksian Callista, pihaknya menduga dengan jelas bahwa Angeline dibunuh di kamar Margareta.
"Bila melihat kesaksian itu, kami pasti berfikir dan menduga bahwa Angeline ini meninggal di kamar ibu angkatnya. Kami tahu saat Angeline meninggal dia membawa boneka itu," ungkapnya, di Polresta Denpasar, Jumat (3/7/2015).
Dia mengatakan, Margareta akan marah jika Angeline membawa keluar boneka-boneka miliknya. "Boneka itu kan pemberiannya, makanya tidak boleh dibawa keluar," ungkapnya.
Dia menegaskan, bahwa pihaknya benar-benar menduga bahwa Angeline meninggal di dalam kamar Margareta. Callista sendiri menceritakan, selama tinggal 1,8 tahun tidak pernah melihat Angeline membawa main bonekanya di luar.
"Bonekanya itu selalu ada di kamar ibunya. Kalau tahu boneka itu dibawa keluar dari rumah pasti Margareta marah. Paling-paling bonekanya itu dibawa keluar cuma ke mobilnya saja," pungkasnya.
BERITA PILIHAN
Callista: Margareta Lebih Sayang Anjing Ketimbang Angeline
Margareta Jadi Tersangka Pembunuhan Angeline
Polda Nyatakan Darah di Kamar Margareta Darah Manusia
Sekitar lima jam diperiksa, dia mengaku dicecar 32 pertanyaan oleh penyidik. Perempuan paruh ini ditanyai oleh penyidik seputar kehidupan Angeline, dan bagaimana Margareta mengurus anaknya itu.
Angeline selama hidupnya tidak pernah boleh main keluar membawa boneka oleh ibu angkatnya Margareta. Seperti diketahui, bahwa Angeline saat meninggal ditemukan dalam keadaan memeluk bonekanya.
Menurut Harris Arthur, Tim Kuasa Hukum Pusat Pelayananan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Denpasar, bila melihat kesaksian Callista, pihaknya menduga dengan jelas bahwa Angeline dibunuh di kamar Margareta.
"Bila melihat kesaksian itu, kami pasti berfikir dan menduga bahwa Angeline ini meninggal di kamar ibu angkatnya. Kami tahu saat Angeline meninggal dia membawa boneka itu," ungkapnya, di Polresta Denpasar, Jumat (3/7/2015).
Dia mengatakan, Margareta akan marah jika Angeline membawa keluar boneka-boneka miliknya. "Boneka itu kan pemberiannya, makanya tidak boleh dibawa keluar," ungkapnya.
Dia menegaskan, bahwa pihaknya benar-benar menduga bahwa Angeline meninggal di dalam kamar Margareta. Callista sendiri menceritakan, selama tinggal 1,8 tahun tidak pernah melihat Angeline membawa main bonekanya di luar.
"Bonekanya itu selalu ada di kamar ibunya. Kalau tahu boneka itu dibawa keluar dari rumah pasti Margareta marah. Paling-paling bonekanya itu dibawa keluar cuma ke mobilnya saja," pungkasnya.
BERITA PILIHAN
Callista: Margareta Lebih Sayang Anjing Ketimbang Angeline
Margareta Jadi Tersangka Pembunuhan Angeline
Polda Nyatakan Darah di Kamar Margareta Darah Manusia
(san)