Wagubsu Berang PLN Ingkar Janji
A
A
A
MEDAN - Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu), Tengku Erry Nuradi, kecewa berat pada PT PLN karena pemadaman listrik kembali terulang. Wagubsu meminta PT PLN segera mencarikan solusi. Wagubsu menilai PLN telah mengingkari janjinya.
Sebab, saat dia sidak ke PLN sebelum Ramadan, manajemen PLN Wilayah Sumut dengan yakinnya menjanjikan tidak akan ada pemadaman selama Ramadan. Jika terjadi kerusakan atau perbaikan di pembangkit utama, PLN sudah mempersiapkan genset untuk menghindari pemadaman bergilir. Namun nyatanya, beberapa hari belakangan warga Kota Medan harus merasakan kondisi gelap gulita saat buka puasa, salat Tarawih, hingga sahur.
“Saya kecewa karena sebelum Ramadan saya sidak (inspeksi mendadak) ke PLN, GM PLN menjanjikan tidak ada pemadaman saat Ramadan,” ujar wagubsu seusai mengikuti Rapat Paripurna DPRD Sumut di gedung Dewan, Jalan Imam Bonjol, Medan, kemarin.
Diketahui, wagubsu sidak ke PT PLN Wilayah Sumut pada 17 Juni lalu. Saat itu, GM PT PLN Wilayah Sumut, Dyananto, mengaku telah menyiapkan beberapa langkah strategis guna menjaga ketersediaan listrik di Sumut. Di antaranya memadamkan listrik pada pelanggan pengguna tegangan tinggi agar pelaksanaan ibadah, terutama pada malam hari, tidak terganggu.
Selain itu, PT PLN Wilayah Sumut juga menyediakan genset terpadu di sejumlah unit pelayanan terdekat agar ibadah pada malam Ramadan tetap berjalan baik. Lalu menyiapkan trafo mobil guna mengantisipasi jika ada kerusakan pada trafo, sehingga perbaikan dapat cepat dilakukan. Wagubsu mendesak PLN segera merealisasikan janjinya itu.
Meskipun sudah diketahui bahwa ada permasalahan di salah satu pembangkit, mantan bupati Serdangbedagai itu tidak mau tahu. Hal ini mengingat PLN sebelumnya mengaku sudah menyiapkan sejumlah genset untuk mengantisipasi jika ada pembangkit yang dalam perbaikan. “Sesuai janji GM PLN, siapkan genset jika ada masalah di pembangkit.
Segera realisasikan hal itu,” ucapnya. Ketua DPRD Sumut, Ajib Shah, juga meminta PLN segera mengambil langkah strategis untuk mencegah pemadaman listrik karena mengganggu kekhusyukan umat Islam dalam beribadah. “Jangan sampai gara- gara PLN, masyarakat terprovokasi. Sebab, sudah muncul kesan setiap Ramadan PLN selalu mengaku kekurangan pasokan dan perbaikan pembangkit,” kata ketua DPD Partai Golkar Sumut itu.
Dia mengatakan, DPRD Sumut sudah berulang kali diyakinkan dan dijanjikan PLN bahwa ketersediaan pasokan listrik aman di 2015. Anehnya justru pemadaman dilakukan saat Ramadan, sama seperti tahun- tahun sebelumnya. “Kenapa setiap Ramadan muncul kerusakan di sana, kerusakan di sini,” ujar Ajib. Untuk itu, dia meminta Pemprov Sumut tegas dalam menyikapi kondisi tersebut. Dia pun menyarankan ke depannya Sumut tidak lagi bergantung pada PLN.
Pemprov harus berupaya mengundang investor untuk membangun pembangkit listrik di Sumut. Sementara itu, PT PLN Wilayah Sumut memperkirakan perbaikan dua unit pembangkit PLTU Pangkalan Susu bisa rampung dalam dua hari ke depan. Saat ini daya dari satu unit sudah mulai masuk sistem kembali, namun belum secara penuh. “Mulai tadi pagi (kemarin) daya dari unit dua PLTU Pangkalan Susu sudah masuk sistem sebesar 60 megawatt (MW) dari sebelumnya terpaksa dilepaskan sebesar 152 MW atau sisa 92 MW lagi.
Sementara dari unit 1, sampai sekarang masih tahap perbaikan,” kata Humas PT PLN Wilayah Sumut, Mustafrizal. Dia menyebutkan, tim dari pembangkit terus berusaha maksimal memperbaiki AC generator PLTU Pangkalan Susu supaya bisa beroperasi kembali maksimal seperti sebelum Ramadan. Harapannya dalam satu atau hari ke depan, daya dari kedua unit pembangkit tersebut sudah masuk sistem secara penuh.
“Diharapkan dalam satu atau dua hari ke depan sudah bisa beroperasi lagi, sehingga ada tambahan daya supaya durasi pemadaman semakin berkurang dan terus normal kembali,” ungkapnya. Saat ini, untuk mengurangi pemadaman, PLN Medan sudah melakukan berbagai upaya, di antaranya mematikan lampu jalan. Cara itu paling memungkinkan dan cepat untuk menambah daya listrik ke pelanggan umum yang kebutuhan pada Ramadan kali ini cukup tinggi, yakni mencapai 1.860 MW dari biasanya 1.750 MW.
“Semua tim PLN bergerak termasuk rayon untuk menambah daya ke pelanggan umum. Dari industri juga sudah dipastikan di suplai ke rumah tangga,” katanya. Berdasarkan pantauan KORAN SINDO MEDAN, pemadaman bergilir masih terjadi meskipun tidak separah hari Selasa (30/6) dan Rabu (1/7). Seperti di kawasan Tanjung Sari Medan Selayang terjadi pemadaman mulai pukul 22.00- 23.30 WIB.
Begitu juga di kawasan Setia Luhur, kemarin terjadi pemadaman mulai pukul 05.00-08.00 WIB.
M Rinaldi Khair/ Jelia Amelida
Sebab, saat dia sidak ke PLN sebelum Ramadan, manajemen PLN Wilayah Sumut dengan yakinnya menjanjikan tidak akan ada pemadaman selama Ramadan. Jika terjadi kerusakan atau perbaikan di pembangkit utama, PLN sudah mempersiapkan genset untuk menghindari pemadaman bergilir. Namun nyatanya, beberapa hari belakangan warga Kota Medan harus merasakan kondisi gelap gulita saat buka puasa, salat Tarawih, hingga sahur.
“Saya kecewa karena sebelum Ramadan saya sidak (inspeksi mendadak) ke PLN, GM PLN menjanjikan tidak ada pemadaman saat Ramadan,” ujar wagubsu seusai mengikuti Rapat Paripurna DPRD Sumut di gedung Dewan, Jalan Imam Bonjol, Medan, kemarin.
Diketahui, wagubsu sidak ke PT PLN Wilayah Sumut pada 17 Juni lalu. Saat itu, GM PT PLN Wilayah Sumut, Dyananto, mengaku telah menyiapkan beberapa langkah strategis guna menjaga ketersediaan listrik di Sumut. Di antaranya memadamkan listrik pada pelanggan pengguna tegangan tinggi agar pelaksanaan ibadah, terutama pada malam hari, tidak terganggu.
Selain itu, PT PLN Wilayah Sumut juga menyediakan genset terpadu di sejumlah unit pelayanan terdekat agar ibadah pada malam Ramadan tetap berjalan baik. Lalu menyiapkan trafo mobil guna mengantisipasi jika ada kerusakan pada trafo, sehingga perbaikan dapat cepat dilakukan. Wagubsu mendesak PLN segera merealisasikan janjinya itu.
Meskipun sudah diketahui bahwa ada permasalahan di salah satu pembangkit, mantan bupati Serdangbedagai itu tidak mau tahu. Hal ini mengingat PLN sebelumnya mengaku sudah menyiapkan sejumlah genset untuk mengantisipasi jika ada pembangkit yang dalam perbaikan. “Sesuai janji GM PLN, siapkan genset jika ada masalah di pembangkit.
Segera realisasikan hal itu,” ucapnya. Ketua DPRD Sumut, Ajib Shah, juga meminta PLN segera mengambil langkah strategis untuk mencegah pemadaman listrik karena mengganggu kekhusyukan umat Islam dalam beribadah. “Jangan sampai gara- gara PLN, masyarakat terprovokasi. Sebab, sudah muncul kesan setiap Ramadan PLN selalu mengaku kekurangan pasokan dan perbaikan pembangkit,” kata ketua DPD Partai Golkar Sumut itu.
Dia mengatakan, DPRD Sumut sudah berulang kali diyakinkan dan dijanjikan PLN bahwa ketersediaan pasokan listrik aman di 2015. Anehnya justru pemadaman dilakukan saat Ramadan, sama seperti tahun- tahun sebelumnya. “Kenapa setiap Ramadan muncul kerusakan di sana, kerusakan di sini,” ujar Ajib. Untuk itu, dia meminta Pemprov Sumut tegas dalam menyikapi kondisi tersebut. Dia pun menyarankan ke depannya Sumut tidak lagi bergantung pada PLN.
Pemprov harus berupaya mengundang investor untuk membangun pembangkit listrik di Sumut. Sementara itu, PT PLN Wilayah Sumut memperkirakan perbaikan dua unit pembangkit PLTU Pangkalan Susu bisa rampung dalam dua hari ke depan. Saat ini daya dari satu unit sudah mulai masuk sistem kembali, namun belum secara penuh. “Mulai tadi pagi (kemarin) daya dari unit dua PLTU Pangkalan Susu sudah masuk sistem sebesar 60 megawatt (MW) dari sebelumnya terpaksa dilepaskan sebesar 152 MW atau sisa 92 MW lagi.
Sementara dari unit 1, sampai sekarang masih tahap perbaikan,” kata Humas PT PLN Wilayah Sumut, Mustafrizal. Dia menyebutkan, tim dari pembangkit terus berusaha maksimal memperbaiki AC generator PLTU Pangkalan Susu supaya bisa beroperasi kembali maksimal seperti sebelum Ramadan. Harapannya dalam satu atau hari ke depan, daya dari kedua unit pembangkit tersebut sudah masuk sistem secara penuh.
“Diharapkan dalam satu atau dua hari ke depan sudah bisa beroperasi lagi, sehingga ada tambahan daya supaya durasi pemadaman semakin berkurang dan terus normal kembali,” ungkapnya. Saat ini, untuk mengurangi pemadaman, PLN Medan sudah melakukan berbagai upaya, di antaranya mematikan lampu jalan. Cara itu paling memungkinkan dan cepat untuk menambah daya listrik ke pelanggan umum yang kebutuhan pada Ramadan kali ini cukup tinggi, yakni mencapai 1.860 MW dari biasanya 1.750 MW.
“Semua tim PLN bergerak termasuk rayon untuk menambah daya ke pelanggan umum. Dari industri juga sudah dipastikan di suplai ke rumah tangga,” katanya. Berdasarkan pantauan KORAN SINDO MEDAN, pemadaman bergilir masih terjadi meskipun tidak separah hari Selasa (30/6) dan Rabu (1/7). Seperti di kawasan Tanjung Sari Medan Selayang terjadi pemadaman mulai pukul 22.00- 23.30 WIB.
Begitu juga di kawasan Setia Luhur, kemarin terjadi pemadaman mulai pukul 05.00-08.00 WIB.
M Rinaldi Khair/ Jelia Amelida
(ftr)