Warga Majalengka Blokade Tol Cipali
A
A
A
MAJALENGKA - Jalan tol Cikopo- Palimanan (Cipali) yang telah beroperasi sejak diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) 13 Juni lalu kembali diblokade warga yang menuntut ganti rugi lahan miliknya yang kini telah berubah menjadi jalan tol.
Kali ini, puluhan warga dari tiga de sa di Kecamatan Jatiwangi, Ka bupaten Majalengka be runjuk rasa dengan cara memblokir jalan tol Cipali, tepatnya di ki lo - meter (km) 166, depan rest area di wilayah Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka, kemarin.
Warga Desa Surawangi, Desa Jatiwangi, dan Desa Jatisura itu menuntut uang pem be ba - san lahan tol Cipali yang hingga ki ni belum dibayarkan. Akibat ak si tersebut, kemacetan lalu li - ntas di km 166 arah Palimanan, Ci rebon menuju Cikopo, Pur - wa karta pun tak bisa terelakan. Aparat kepolisian pun lang - sung bergerak cepat dan me nga - wal aksi tersebut agar tidak me - nim bulkan banyak persoalan.
War ga membawa sejumlah pos - ter dan spanduk berisikan tun - tu tan kepada Presiden Jokowi agar segera membayar lahan me reka dengan harga yang la - yak. Mereka menilai nilai ganti ru gi lahan terlalu murah, se - hingga masyarakat menolak me ngambil uang tersebut. Koor dinator Aksi Dodo Su - wanda mengatakan, warga me - nun tut ganti rugi lahan seluas 14,4 hektare (ha) yang dimiliki 60 kepala keluarga (KK).
“Kami me - rasa kecewa karena uang ga nti rugi lahan yang ditawarkan pi hak pengelola jalan tol hanya Rp18 ribu per meternya,” ung kap Dodo di sela-sela aksi unjuk ra sa. Padahal, lanjut Dodo, ber da - sar kan kesepakatan, warga me - ngi nginkan lahannya dihargai Rp500 ribu per meternya. “Iro - nisnya lagi, hingga kini kami ma sih membayar pajak bumi dan bangunan atas tanah yang ka mi miliki, meski tanah ter sebut sudah dibangun jalan tol,” tambahnya.
Setelah menyalurkan aspirasinya melalui unjuk rasa, warga pun membubarkan diri dengan pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Mereka berjanji akan menggelar aksi serupa bila tuntutannya tidak dikabulkan.
Sementara itu, uang ganti rugi lahan tol Cipali di Ka bu pa - ten Majalengka yang belum di - ambil dan berada di Pengadilan Ne geri (PN) Majalengka se - besar Rp7 miliar. Kasie Perdata PN Majalengka Giri men je las - kan, dana pembebasan lahan itu awalnya mencapai Rp11 mi - liar lebih. Namun, setiap ta hun - nya terus berkurang karena pa - ra pemilik lahan berdatangan me ngambil uangnya. “Se ka - rang tersisa Rp7 miliar lagi,” ung kapnya.
Menurut Giri, PN Ma ja - lengka kini masih merekap data menyangkut luas lahan di tiap wilayah yang belum dibayar. Ter masuk jumlah pemilik lahan dan nilai uang di masing-ma - sing desa yang belum diambil pe miliknya. “Kami masih terus me lakukan pendataan untuk men cocokannya,” ucapnya.
Ade nurjanah
Kali ini, puluhan warga dari tiga de sa di Kecamatan Jatiwangi, Ka bupaten Majalengka be runjuk rasa dengan cara memblokir jalan tol Cipali, tepatnya di ki lo - meter (km) 166, depan rest area di wilayah Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka, kemarin.
Warga Desa Surawangi, Desa Jatiwangi, dan Desa Jatisura itu menuntut uang pem be ba - san lahan tol Cipali yang hingga ki ni belum dibayarkan. Akibat ak si tersebut, kemacetan lalu li - ntas di km 166 arah Palimanan, Ci rebon menuju Cikopo, Pur - wa karta pun tak bisa terelakan. Aparat kepolisian pun lang - sung bergerak cepat dan me nga - wal aksi tersebut agar tidak me - nim bulkan banyak persoalan.
War ga membawa sejumlah pos - ter dan spanduk berisikan tun - tu tan kepada Presiden Jokowi agar segera membayar lahan me reka dengan harga yang la - yak. Mereka menilai nilai ganti ru gi lahan terlalu murah, se - hingga masyarakat menolak me ngambil uang tersebut. Koor dinator Aksi Dodo Su - wanda mengatakan, warga me - nun tut ganti rugi lahan seluas 14,4 hektare (ha) yang dimiliki 60 kepala keluarga (KK).
“Kami me - rasa kecewa karena uang ga nti rugi lahan yang ditawarkan pi hak pengelola jalan tol hanya Rp18 ribu per meternya,” ung kap Dodo di sela-sela aksi unjuk ra sa. Padahal, lanjut Dodo, ber da - sar kan kesepakatan, warga me - ngi nginkan lahannya dihargai Rp500 ribu per meternya. “Iro - nisnya lagi, hingga kini kami ma sih membayar pajak bumi dan bangunan atas tanah yang ka mi miliki, meski tanah ter sebut sudah dibangun jalan tol,” tambahnya.
Setelah menyalurkan aspirasinya melalui unjuk rasa, warga pun membubarkan diri dengan pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Mereka berjanji akan menggelar aksi serupa bila tuntutannya tidak dikabulkan.
Sementara itu, uang ganti rugi lahan tol Cipali di Ka bu pa - ten Majalengka yang belum di - ambil dan berada di Pengadilan Ne geri (PN) Majalengka se - besar Rp7 miliar. Kasie Perdata PN Majalengka Giri men je las - kan, dana pembebasan lahan itu awalnya mencapai Rp11 mi - liar lebih. Namun, setiap ta hun - nya terus berkurang karena pa - ra pemilik lahan berdatangan me ngambil uangnya. “Se ka - rang tersisa Rp7 miliar lagi,” ung kapnya.
Menurut Giri, PN Ma ja - lengka kini masih merekap data menyangkut luas lahan di tiap wilayah yang belum dibayar. Ter masuk jumlah pemilik lahan dan nilai uang di masing-ma - sing desa yang belum diambil pe miliknya. “Kami masih terus me lakukan pendataan untuk men cocokannya,” ucapnya.
Ade nurjanah
(ftr)