Penjualan Sepatu Hanya Naik 5%

Senin, 29 Juni 2015 - 10:31 WIB
Penjualan Sepatu Hanya...
Penjualan Sepatu Hanya Naik 5%
A A A
MAGETAN - Musim puncak penjualan alas kaki untuk produk kulit asli Magetan di Sentra Pertokoan Sepatu, Jalan Sawo, Magetan, diprediksi naik namun hanya sebesar 5%.

Kenaikan ini masih di bawah capaian tahun lalu yang bisa menembus angka kenaikan hingga 15%. ”Lebaran dan tahun ajaran baru (TAB) bersamaan. Pembelian masyarakat tidak hanya untukberlebaran, tapilebihterkonsentrasi kenutuhan masuk sekolah. Jadi naiknya malah tidak bisa tinggi karena alokasi dana belanja masyarakat berbarengan,” ungkap Wakil Ketua Asosiasi Perajin Kulit (Aspek) Magetan, Budi Ridarwan Eko, kemarin.

Meski begitu, para perajin dan pedagang produk alas kaki kulit di sentra kerajinan kulit Jalan Sawo ini tetap menambah stoknya. Angkanya bervariasi antara 5-40%. Ini untuk mengantisipasi lonjakan permintaan saat Lebaran. Eko menyatakan, pada libur Lebaran kenaikan permintaan akan terjadi pada H-3 hingga H+10. Hal ini karena sentra kerajinan kulit Jalan Sawo bukan sekadar deretan toko penjualan produk kulit.

Namun, lebih karena Jalan Sawo telah menjadi salah satu wisata alternatif di Magetan selain obyek wisata Telaga Sarangan. ”Penjualan saat masa libur Lebaran selama sekitar dua pekan itu lumayan banyak. Setiap hari bisa sampai sepuluh kali lipat. Kalau normalnya satu hari hanya 20 pasang, saat masa Lebaran bisa sampai 200 pasang,” ungkap Eko. Dikatakannya, pembeli produk kulit di Jalan Sawo pada masa libur Lebaran memang dari para wisatawan.

Tidak hanya dari Magetan, tapi juga dari luar daerah yang menyempatkan diri berbelanja di Jalan Sawo setelah berwisata di Sarangan. ”Item yang paling dicari adalah selop, sandal, dan tas yang terbuat dari kulit. Ada juga sepatu tapi jumlahnya tidak banyak. Topi juga ada (yang membeli),” ujarnya. Jam buka toko pun diperpanjang. Bila normalnya dari pukul 08.00-19.00 WIB, pada Lebaran kali ini jam buka dimulai dari pukul 07.00-23.00 WIB.

”Itu sudah terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Bahkan, sampai malam pun masih ada saja yang datang mengunjungi toko-toko di sini,” ujarnya. Perajin lain, Edy Dimas menyatakan, pada Lebaran kali ini menambah stok antara 30-40%. Meski terjadi lonjakan permintaan, dia tidak serta-merta menaikkan persediaan jualannya. Dia masih mempertimbangkan momen Lebaran yang tahun ini berbarengan dengan tahun ajaran baru. ”Kalau naik itu pasti.

Tapi saya perkirakan tidak sebagus biasanya. Tetap optimistis tapi saya hitung-hitung juga berapa saya harus menambah stok,” katanya.

Dili eyato
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8294 seconds (0.1#10.140)