Taruhan Rp3 Juta, Aksi Balapan Liar Dibubarkan
A
A
A
POLEWALI MANDAR - Jajaran Polres Polewali Mandar (Polman) kembali mengamankan 47 unit sepeda motor yang diduga akan menggelar aksi balapan liar.
Puluhan sepeda motor berbagai jenis tipe itu dirazia dalam operasi yang digelar di wilayah Mirring, tepatnya perbatasan Polewali Mandar, dan Kabupaten Pinrang, Sulsel, dengan melibatkan intel, sabhara, satuan lalu lintas, dan anggota reskrim.
Kapolres Polman AKBP Agoeng Adi Koerniawan mengatakan, operasi balapan liar akan terus dilakukan hingga benar-benar tidak ada lagi. Terutama, pada bulan Ramadan yang kerap digelar oleh para pemuda.
Dikatakan, aksi balapan liar itu sangat mengganggu aktivitas warga, terutama saat waktu ibadah. Dari beberapa tempat yang sudah dilakukan operasi tersebut, biasanya aksi balapan liar ini digelar pada malam sesudah tarawih, dan subuh dini hari.
Tak jarang, lanjut Agoeng, aksi balapan liar kerap dijadikan judi atau taruhan para pemuda mulai dari Rp500 ribu hingga Rp3 juta. “Kemarin di Campalagian, balapan liar jadi taruhan. Tapi, sebelum adu balap kami bubarkan,” jelasnya.
Agoeng menegaskan, operasi tersebut akan dilakukan selama Ramadan. Agoeng bahkan meminta kepada masyarakat, orangtua, terutama para pembalap yang sepeda motornya terjaring operasi untuk memanfaatkan arena yang sudah disiapkan pemerintah.
“Itukan sudah ada arenanya, pemerintah membangunnya dengan anggaran yang tidak sedikit, kenapa tidak dimanfaatkan,” jelasnya.
Muliadi, salah satu pemuda yang sepeda motornya ikut terjaring operasi mengaku tidak bisa berbuat banyak. Dia harus mengiklaskan kendaraannya diangkut aparat ke Mapolres, dan baru bisa mengambil kembali setelah Lebaran nanti.
“Memang mau balapan, tapi tidak jadi. Tiba-tiba polisi datang membubarkan dan mengangkut semua sepeda motor yang ada,” pungkasnya.
Puluhan sepeda motor berbagai jenis tipe itu dirazia dalam operasi yang digelar di wilayah Mirring, tepatnya perbatasan Polewali Mandar, dan Kabupaten Pinrang, Sulsel, dengan melibatkan intel, sabhara, satuan lalu lintas, dan anggota reskrim.
Kapolres Polman AKBP Agoeng Adi Koerniawan mengatakan, operasi balapan liar akan terus dilakukan hingga benar-benar tidak ada lagi. Terutama, pada bulan Ramadan yang kerap digelar oleh para pemuda.
Dikatakan, aksi balapan liar itu sangat mengganggu aktivitas warga, terutama saat waktu ibadah. Dari beberapa tempat yang sudah dilakukan operasi tersebut, biasanya aksi balapan liar ini digelar pada malam sesudah tarawih, dan subuh dini hari.
Tak jarang, lanjut Agoeng, aksi balapan liar kerap dijadikan judi atau taruhan para pemuda mulai dari Rp500 ribu hingga Rp3 juta. “Kemarin di Campalagian, balapan liar jadi taruhan. Tapi, sebelum adu balap kami bubarkan,” jelasnya.
Agoeng menegaskan, operasi tersebut akan dilakukan selama Ramadan. Agoeng bahkan meminta kepada masyarakat, orangtua, terutama para pembalap yang sepeda motornya terjaring operasi untuk memanfaatkan arena yang sudah disiapkan pemerintah.
“Itukan sudah ada arenanya, pemerintah membangunnya dengan anggaran yang tidak sedikit, kenapa tidak dimanfaatkan,” jelasnya.
Muliadi, salah satu pemuda yang sepeda motornya ikut terjaring operasi mengaku tidak bisa berbuat banyak. Dia harus mengiklaskan kendaraannya diangkut aparat ke Mapolres, dan baru bisa mengambil kembali setelah Lebaran nanti.
“Memang mau balapan, tapi tidak jadi. Tiba-tiba polisi datang membubarkan dan mengangkut semua sepeda motor yang ada,” pungkasnya.
(san)