DPD Puji Kerja Dokter Bayi Kembar Lima
A
A
A
SURABAYA - Kelahiran bayi kembar lima di RSUD Dr. Soetomo menyita perhatian masyarakat. Tidak terkecuali Anggota DPD RI Ahmad Nawardi yang kemarin berkunjung ke ruang perawatan bayi kembar lima tersebut.
Kunjungan tersebut juga diterima langsung orang tua bayi diwakili Hari Saputra, ayah sang bayi, dan Direktur RSUD dr Soetomo, Dodo Anondo, beserta tim dokter yang merawat bayi kembar lima. Seusai melihat bayi di ruang Neonatal Intensif Care Unit (NICU) Gedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT), Nawardi memberikan bingkisan dan mengucapkan selamat pada orang tua bayi.
“Kelahiran bayi kembar lima ini merupakan sesuatu yang tidak biasa, apalagi awalnya cuma minta satu justru dikasih lima, ya ini merupakan berkah Ramadan juga,” kata Nawardi. Nawardi juga kagum melihat perawatan bayi kembar lima yang dikerjakan dengan baik.
Ke depan, ia berharap tim dokter yang ada di RS Soetomo bisa lebih baik lagi dalam memberikan layanan kepada masyarakat. “Kita selalu mendoakan supaya kelima bayi ini nanti bisa sehat hingga dewasa dengan bantuan dari tim dokter RS Soetomo. Bahkan tadi bisa dilihat sendiri tim dokter begitu detail memberi perawatan, bayinya diberi alunan musik untuk merangsang otak,” kata Nawardi. Sejak dilahirkan Jumat (19/6) lalu, kondisi kelima bayi ini belum stabilkarena kelahirannya prematur sehingga perawatannya harus intensif.
Supaya kondisi organ dan fungsinya berjalan baik, tim dokter tidak hanya meletakkan bayi dalam inkubator, tetapi juga membentuk suasana perawatan seolah berada dalam kandungan. Bayi kembar lima ini terpaksa dilakukan operasi cesar saat menginjak usia 32 Minggu, padahal bayi seharusnya berada dalam kandungan selama 37 Minggu.
Tim dokter membuat bunyi-bunyian lewat alunan musik yang diperdengarkan di ruangan NICU, tidak hanya musik, tapi juga berbagai ayat Alquran serta beberapa rangsangan sentuhan. Dijelaskan ketua tim perawatan bayi kembar lima, Dr Agus Harianto SpA(K), saat ini ada 7-8 dokter yang terus mengawasi kondisi bayi kembar lima.
Meski ibu dari bayi kembar lima ini sudah diperbolehkan pulang sejak kemarin, namun bayi kembar lima ini harus terus dirawat intensif hingga 48 Minggu. Alasan ini membuat para dokter juga mendesain perawatan bayi kembar lima yang lahir prematur ini tidak hanya dari sisi medis tetapi juga seni. Alunan musik ini dipasang sejak tiga hari lalu.
“Kami memberikan alunan suara musik, ayat Alquran karena bayi itu ciptaan Tuhan yang sempurna, meski saat ini kita belum melihat hasilnya, nanti saat dewasa jika mereka tibatiba bisa hafal Alquran atau bisa menyanyi itu semua karena mereka mengingat semua rangsangan yang diberi saat masih bayi,” ujar Agus. Direktur Dodo Anondo mengungkapkan, bangga kepada tim dokter yang merawat bayi kembar lima.
Kelahiran bayi kembar lima ini sekaligus sebagai bukti keberhasilan RS Soetomo sebagai rumah sakit berkualitas yang menjadi RS rujukan nasional sejak tahun 2014. “Kemampuan para dokter di RS kami tidak diragukan, sebelumnya dokter Agus yang sering merawat bayi kembar siam, kami pasrahi merawat bayi kembar lima ini karena timnya sudah terbukti berkualitas,” katanya.
Mamik wijayanti
Kunjungan tersebut juga diterima langsung orang tua bayi diwakili Hari Saputra, ayah sang bayi, dan Direktur RSUD dr Soetomo, Dodo Anondo, beserta tim dokter yang merawat bayi kembar lima. Seusai melihat bayi di ruang Neonatal Intensif Care Unit (NICU) Gedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT), Nawardi memberikan bingkisan dan mengucapkan selamat pada orang tua bayi.
“Kelahiran bayi kembar lima ini merupakan sesuatu yang tidak biasa, apalagi awalnya cuma minta satu justru dikasih lima, ya ini merupakan berkah Ramadan juga,” kata Nawardi. Nawardi juga kagum melihat perawatan bayi kembar lima yang dikerjakan dengan baik.
Ke depan, ia berharap tim dokter yang ada di RS Soetomo bisa lebih baik lagi dalam memberikan layanan kepada masyarakat. “Kita selalu mendoakan supaya kelima bayi ini nanti bisa sehat hingga dewasa dengan bantuan dari tim dokter RS Soetomo. Bahkan tadi bisa dilihat sendiri tim dokter begitu detail memberi perawatan, bayinya diberi alunan musik untuk merangsang otak,” kata Nawardi. Sejak dilahirkan Jumat (19/6) lalu, kondisi kelima bayi ini belum stabilkarena kelahirannya prematur sehingga perawatannya harus intensif.
Supaya kondisi organ dan fungsinya berjalan baik, tim dokter tidak hanya meletakkan bayi dalam inkubator, tetapi juga membentuk suasana perawatan seolah berada dalam kandungan. Bayi kembar lima ini terpaksa dilakukan operasi cesar saat menginjak usia 32 Minggu, padahal bayi seharusnya berada dalam kandungan selama 37 Minggu.
Tim dokter membuat bunyi-bunyian lewat alunan musik yang diperdengarkan di ruangan NICU, tidak hanya musik, tapi juga berbagai ayat Alquran serta beberapa rangsangan sentuhan. Dijelaskan ketua tim perawatan bayi kembar lima, Dr Agus Harianto SpA(K), saat ini ada 7-8 dokter yang terus mengawasi kondisi bayi kembar lima.
Meski ibu dari bayi kembar lima ini sudah diperbolehkan pulang sejak kemarin, namun bayi kembar lima ini harus terus dirawat intensif hingga 48 Minggu. Alasan ini membuat para dokter juga mendesain perawatan bayi kembar lima yang lahir prematur ini tidak hanya dari sisi medis tetapi juga seni. Alunan musik ini dipasang sejak tiga hari lalu.
“Kami memberikan alunan suara musik, ayat Alquran karena bayi itu ciptaan Tuhan yang sempurna, meski saat ini kita belum melihat hasilnya, nanti saat dewasa jika mereka tibatiba bisa hafal Alquran atau bisa menyanyi itu semua karena mereka mengingat semua rangsangan yang diberi saat masih bayi,” ujar Agus. Direktur Dodo Anondo mengungkapkan, bangga kepada tim dokter yang merawat bayi kembar lima.
Kelahiran bayi kembar lima ini sekaligus sebagai bukti keberhasilan RS Soetomo sebagai rumah sakit berkualitas yang menjadi RS rujukan nasional sejak tahun 2014. “Kemampuan para dokter di RS kami tidak diragukan, sebelumnya dokter Agus yang sering merawat bayi kembar siam, kami pasrahi merawat bayi kembar lima ini karena timnya sudah terbukti berkualitas,” katanya.
Mamik wijayanti
(ftr)