Operasi Pasar Diklaim Tekan Harga Sembako

Selasa, 23 Juni 2015 - 08:13 WIB
Operasi Pasar Diklaim...
Operasi Pasar Diklaim Tekan Harga Sembako
A A A
SURABAYA - Program operasi pasar (OP) di sejumlah daerah sukses meredam lonjakan harga kebutuhan bahan pokok di pasaran.

Hasil inspeksi mendadak (sidak) Komite II DPD RI bersama Pemkot Surabaya di Pasar Pucang diketahui harga sembako yang sebelumnya naik mulai berangsur turun. Sejumlah komoditas tersebut di antaranya beras, gula, dan daging. Gula misalnya dari semula Rp12.000 per kg turun menjadi Rp9.500-10.000.

Sementara beras premium (IR 64) dari semula Rp11.000 per kg turun menjadi 9.000 per kg. Begitu juga dengan daging dari semula Rp95.000 per kg turun menjadi Rp85.000 per kg. Kondisi hampir sama juga terjadi di pasar tradisional lain, seperti di Pasar Keling, Pasar Wonokromo, dan Pasar Bendulmrisi. ”Ini luar biasa. Pada saat harga sembako di sejumlah pasar di Indonesia mengalami kenaikan, di Surabaya justru turun. Ini menandakan bahwa intervensi pemerintah daerah berupa operasi pasar sukses,” kata Wakil Ketua Komite II DPD RI Ahmad Nawardi seusai sidak di Pasar Pucang Anom, kemarin.

Menurutnya, pengendalian harga di Kota Surabaya cenderung terjaga dengan baik. Karena itu, dia berharap seluruh kabupaten/kota bisa meniru cara Pemkot Surabaya dalam mengendalikan harga. Misalnya, dengan menggelar operasi pasar jauh sebelum harga melonjak tinggi. ”Di beberapa daerah, OP tidak efektif karena dilakukan saat harga sudah terlanjur tinggi,” katanya. Dia berharap kondisi ini dijaga sampai Lebaran usai dan jangan sampai ada penurunan harga. ”Kami harap harga tetap stabil. Tidak terlalu melonjak, apalagi turun drastis,” katanya.

Wali Kota Tri Rismaharini menjelaskan, stabilnya harga kebutuhan pokok di pasaran, karena Pemkot Surabaya terlebih dahulu melakukan operasi pasar sebelum Ramadan datang dan mengadakan pasar bayangan di balai-balai RW di seluruh kecamatan di Surabaya. ”Kami juga mengadakan bazar Ramadan yang rencananya digelar di 20 titik tahun ini. Hal ini kami lakukan sebagai langkah antisipasi pengendalian stabilitas harga bahan kebutuhan pokok menjelang natal dan tahun baru,” ungkapnya.

Sementara Gubernur Jawa Timur Soekarwo menjamin stok dan stabilitas harga pangan hingga Lebaran. Selama puasa dan Lebaran, kata dia, pemerintah akan selalu menjaga kenaikan harga yang rasional. ”Harga beberapa kebutuhan pokok memang harus naik. Tetapi kenaikannya harus rasional. Ini tugas pemerintah untuk menjaganya,” kata dia.

Soekarwo menjelaskan, ketersediaan stok beras jenis premium di Jawa Timur saat ini cukup hingga 12 bulan ke depan. Sementara untuk beras raskin dan medium yang dikelola Bulog juga masih aman hingga delapan bulan mendatang. ”Artinya beras cukup aman sehingga pengendalian harga beras bisa dilakukan dengan mudah,” ujarnya.

Tak hanya beras, stok gula Jawa Timur juga masih bertahan hingga tiga bulan mendatang karena sebentar lagi masuk musim giling. Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jatim Warno Harisasono, mengaku akan terus melakukan operasi pasar hingga akhir Ramadan. Upaya ini dilakukan menjaga harga kebutuhan pokok tetap stabil.

”Ada 72 titik OP yang kami siapkan. Ini belum termasuk mobil keliling yang menyasar daerah-daerah terpencil. Harapan kami, harga tetap stabil hingga Lebaran nanti. Sesuai perintah Pak Gubernur, program ini akan terus berlanjut hingga setelah lebaran, bila memang harga masih tinggi,” katanya.

Ihya’ ulumuddin
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0986 seconds (0.1#10.140)