Rumah Angeline Masih Ramai Dikunjungi Warga
A
A
A
DENPASAR - Sudah sebelas hari mayat Angeline ditemukan, ratusan warga Denpasar, Minggu (21/6/2015), masih terus berbondong-bondong mendatangi rumah bocah malang tersebut.
Tak jarang mereka mendoakan Angeline agar diterima di sisi tuhan. Seperti Samijan, warga Penguyangan, Kota Denpasar yang berdoa untuk Angeline tepat di depan karangan bunga dan lilin.
Dia berdoa sekitar 10 menit dengan cara menengadahkan tangan, dan sesekali menghentak-hentakna tangan kananya ke tanah, sambil tangan kirinya berdzikir. Pria yang berjenggot itu berharap agar Angeline bisa tenang, dan bahagia di sisi Tuhan.
"Kami berharap siapapun pembunuh Angeline bisa segera tertangkap dan ditahan," terangnya usai berdoa.
Selain Samijan, ada juga Yohannes yang datang secara khusus datang ke lokasi untuk melihat seperti apa rumah Angeline.
Dia mengaku mendapatkan berita rumah Angeline tidak layak dihuni sehingga penasaran ingin melihatnya.
"Saya punya anak kecil juga, kami miris melihat berita-berita tentang anak ini. Jangan sampai ada kejadian anak-anak kita seperti ini lagi," pungkasnya
Setiap orang yang melintasi jalan Sedap Malam itu selalu berhenti untuk sekedar melihat-lihat rumah Angeline dari luar.
Pada 16 Mei 2015, Angeline dikabarkan menghilang oleh Margriet Christina Megawe (Margareta) pada pukul 15.00 Wita.
Setelah 26 hari menghilang Angeline ditemukan, namun dalam keadaan tewas pada 10 Juni 2015 pada pukul 11.30 Wita di dalam rumahnya di Jalan Sedap Malam, tepatnya di belakang kandang ayam dekat pohon pisang.
Saat ini jenazah Angeline sudah dimakamkan pada Selasa 16 Juni 2015 di Banyuwangi tempat asal kedua orangtuanya yaitu Rosidik dan Hamidah.
Angeline hingga saat ini dikabarkan menjadi korban pembunuhan dan pelecehan yang dilakukakan oleh Agus mantan pembantu Margareta.
Margareta saat ini dijadikan tersangka atas penelantaran anak, sudah satu minggu ibu asuh Angeline itu ditahan oleh Polda Bali. Sementara yang menjadi tersangka pembunuhan atas meninggalnya bocah beraparas cantik itu Agus mantan pembantu Margareta.
Tak jarang mereka mendoakan Angeline agar diterima di sisi tuhan. Seperti Samijan, warga Penguyangan, Kota Denpasar yang berdoa untuk Angeline tepat di depan karangan bunga dan lilin.
Dia berdoa sekitar 10 menit dengan cara menengadahkan tangan, dan sesekali menghentak-hentakna tangan kananya ke tanah, sambil tangan kirinya berdzikir. Pria yang berjenggot itu berharap agar Angeline bisa tenang, dan bahagia di sisi Tuhan.
"Kami berharap siapapun pembunuh Angeline bisa segera tertangkap dan ditahan," terangnya usai berdoa.
Selain Samijan, ada juga Yohannes yang datang secara khusus datang ke lokasi untuk melihat seperti apa rumah Angeline.
Dia mengaku mendapatkan berita rumah Angeline tidak layak dihuni sehingga penasaran ingin melihatnya.
"Saya punya anak kecil juga, kami miris melihat berita-berita tentang anak ini. Jangan sampai ada kejadian anak-anak kita seperti ini lagi," pungkasnya
Setiap orang yang melintasi jalan Sedap Malam itu selalu berhenti untuk sekedar melihat-lihat rumah Angeline dari luar.
Pada 16 Mei 2015, Angeline dikabarkan menghilang oleh Margriet Christina Megawe (Margareta) pada pukul 15.00 Wita.
Setelah 26 hari menghilang Angeline ditemukan, namun dalam keadaan tewas pada 10 Juni 2015 pada pukul 11.30 Wita di dalam rumahnya di Jalan Sedap Malam, tepatnya di belakang kandang ayam dekat pohon pisang.
Saat ini jenazah Angeline sudah dimakamkan pada Selasa 16 Juni 2015 di Banyuwangi tempat asal kedua orangtuanya yaitu Rosidik dan Hamidah.
Angeline hingga saat ini dikabarkan menjadi korban pembunuhan dan pelecehan yang dilakukakan oleh Agus mantan pembantu Margareta.
Margareta saat ini dijadikan tersangka atas penelantaran anak, sudah satu minggu ibu asuh Angeline itu ditahan oleh Polda Bali. Sementara yang menjadi tersangka pembunuhan atas meninggalnya bocah beraparas cantik itu Agus mantan pembantu Margareta.
(nag)