Semua Pulau Terluar Kaltim Akan Diberi Nama
A
A
A
SAMARINDA - Pulau-pulau terluar yang dimiliki Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) akan diberi nama agar lebih mudah dikenali. Penamaan ini dilakukan karena melihat pengalaman beberapa tahun sebelumnya, pulau terluar Kaltim Sipadan dan Ligitan yang diambil oleh Malaysia.
"Kita tidak ingin kehilangan lagi. Oleh karena itu, semua pulau-pulau terluar di Kaltim akan diberi nama, sehingga dengan begitu negara lain tidak seenaknya mau menguasainya," tegas Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak.
Selain itu, lanjut Awang, pulau-pulau terluar tersebut nantinya ditempatkan nelayan yang akan didatangkan dari luar Kaltim, seperti dari Sulsel maupun daerah-daerah di Pulau Jawa.
"Hal itu akan kita lakukan sebagai antisipasi agar negara lain tidak lagi menguasai pulau-pulau terluar yang ada di wilayah Kaltim," katanya.
Semua langkah yang akan dilakukan tersebut, kata Awang, tidak lain sebagai antisipasi untuk menjaga agar pulau-pulau terluar di wilayah Kaltim tidah mudah lagi untuk diakui dan dikuasai oleh negara tetangga.
Untuk menjaga pulau terluar serta perairan di wilayah Kaltim khususnya, dan Indonesia umumnya, Pemprov Kaltim sangat mendukung pembangunan Pangkalan Utama Badan Keamanan Laut (Bakamla) di Kaltim.
Dukungan tersebut dibuktikan dengan penyediaan lahan seluas 400 hektare dengan hak guna pakai di Desa Pendingin, Kecamatan Sanga-sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara.
"Diharapkan, dengan keberadaan pembangunan Pangkalan Utama Bakamla di Kaltim, tentu keamanan laut di wilayah Kaltim akan lebih terjaga," tandas Awang.
"Kita tidak ingin kehilangan lagi. Oleh karena itu, semua pulau-pulau terluar di Kaltim akan diberi nama, sehingga dengan begitu negara lain tidak seenaknya mau menguasainya," tegas Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak.
Selain itu, lanjut Awang, pulau-pulau terluar tersebut nantinya ditempatkan nelayan yang akan didatangkan dari luar Kaltim, seperti dari Sulsel maupun daerah-daerah di Pulau Jawa.
"Hal itu akan kita lakukan sebagai antisipasi agar negara lain tidak lagi menguasai pulau-pulau terluar yang ada di wilayah Kaltim," katanya.
Semua langkah yang akan dilakukan tersebut, kata Awang, tidak lain sebagai antisipasi untuk menjaga agar pulau-pulau terluar di wilayah Kaltim tidah mudah lagi untuk diakui dan dikuasai oleh negara tetangga.
Untuk menjaga pulau terluar serta perairan di wilayah Kaltim khususnya, dan Indonesia umumnya, Pemprov Kaltim sangat mendukung pembangunan Pangkalan Utama Badan Keamanan Laut (Bakamla) di Kaltim.
Dukungan tersebut dibuktikan dengan penyediaan lahan seluas 400 hektare dengan hak guna pakai di Desa Pendingin, Kecamatan Sanga-sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara.
"Diharapkan, dengan keberadaan pembangunan Pangkalan Utama Bakamla di Kaltim, tentu keamanan laut di wilayah Kaltim akan lebih terjaga," tandas Awang.
(zik)