Wagub Dorong Sistem Keuangan Syariah
A
A
A
MEDAN - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional V Sumatera meresmikan gerakan kampanye keuangan syariah nasional bertajuk Aku Cinta Keuangan Syariah (ACKS) di pelataran parkir gedung Bank Indonesia (BI) Medan, Minggu (14/6).
Melalui gerakan ini diharapkan pemahaman dan penggunaan produk dan layanan keuangan syariah di masyarakat meningkat. Wakil Gubernur (Wagub) Sumut, Tengku Erry Nuradi, yang membuka secara resmi gerakan ini mengatakan, upaya menyosialisasikan dan mengedukasi ekonomi keuangan syariah kepada setiap lapisan masyarakat melalui gerakan ini sangat diapresiasi dan hendaknya diteruskan oleh kepala perwakilan bank atau lembaga jasa keuangan (LJK) syariah maupun konvensional.
“Di tengah guncangan ekonomi global, kita tentu harus memiliki satu sistem sendiri yang bisa menahan dari ketidakstabilan saat ini. Salah satunya sistem syariah. Hal ini sangat mungkin karena besarnya peluang yang ada,” ujar Erry. Untuk mengoptimalkan penerapan ekonomi syariah, lanjut dia, bisa dimulai dari sektor perbankan.
Kemudian meluas ke bidangbidang lain seperti perhotelan, travel, restoran, serta lainnya yang terus tumbuh seiring pertumbuhan ekonomi.“Sistem syariah ini bisa diterapkan dalam lembaga keuangan baik bank maupun nonbank. Karenanya tak ada salahnya untuk terus mengembangkan sistem yang adil dan memberdayakan masyarakat ini,” kata Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Sumut ini.
Dia berharap, penerapan sistem syariah bisa dimulai dari gerakan ini untuk meningkatkan akselerasi perekonomian masyarakat, sehingga tercipta kemandirian menghadapi perekonomian global. “Bisa dimulai dari kepala perwakilan bank dan perbankan syariah untuk terus melanjutkan upaya pengembangan ekonomi syariah dan penguatan sinergi dengan pelaku ekonomi syariah, serta tentunya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat luas,” ucapnya.
Sementara Kepala Regional V Sumatera OJK, Ahmad Soekro Tratmono, mengatakan, saat ini dari 33 kabupaten/kota yang ada di Sumut, baru sepuluh kabupaten/kota yang telah tersalurkan layanan jasa perbankan syariah. Karena itu, OJK bersama stakeholders keuangan syariah mendorong dilaksanakan gerakan nasional Aku Cinta Keuangan Syariah yang bertujuan meningkatkan kesadaran kolektif seluruh pelaku ekonomi dan keuangan syariah.
Untuk itu, perlu dioptimalkan pemberdayaan sistem keuangan syariah sebagai alternatif media penggerak dan pemacu ekonomi umat. “Sistem ini harus dapat berkontribusi mendorong kemajuan perekonomian, mengoptimalkan seluruh potensi ekonomi nasional dan daerah, yang tujuan akhirnya peningkatan kesejahteraan masyarakat secara luas,” katanya.
Pasar Rakyat Syariah digelar OJK di tujuh kota pada 13 dan 14 Juni lalu. Selain di Medan, juga dilaksanakan di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Makassar, dan Balikpapan. Dalam acara Pasar Rakyat Syariah itu, OJK melibatkan seluruh komponen sektor jasa keuangan syariah hingga pelajar.
Jelia amelida
Melalui gerakan ini diharapkan pemahaman dan penggunaan produk dan layanan keuangan syariah di masyarakat meningkat. Wakil Gubernur (Wagub) Sumut, Tengku Erry Nuradi, yang membuka secara resmi gerakan ini mengatakan, upaya menyosialisasikan dan mengedukasi ekonomi keuangan syariah kepada setiap lapisan masyarakat melalui gerakan ini sangat diapresiasi dan hendaknya diteruskan oleh kepala perwakilan bank atau lembaga jasa keuangan (LJK) syariah maupun konvensional.
“Di tengah guncangan ekonomi global, kita tentu harus memiliki satu sistem sendiri yang bisa menahan dari ketidakstabilan saat ini. Salah satunya sistem syariah. Hal ini sangat mungkin karena besarnya peluang yang ada,” ujar Erry. Untuk mengoptimalkan penerapan ekonomi syariah, lanjut dia, bisa dimulai dari sektor perbankan.
Kemudian meluas ke bidangbidang lain seperti perhotelan, travel, restoran, serta lainnya yang terus tumbuh seiring pertumbuhan ekonomi.“Sistem syariah ini bisa diterapkan dalam lembaga keuangan baik bank maupun nonbank. Karenanya tak ada salahnya untuk terus mengembangkan sistem yang adil dan memberdayakan masyarakat ini,” kata Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Sumut ini.
Dia berharap, penerapan sistem syariah bisa dimulai dari gerakan ini untuk meningkatkan akselerasi perekonomian masyarakat, sehingga tercipta kemandirian menghadapi perekonomian global. “Bisa dimulai dari kepala perwakilan bank dan perbankan syariah untuk terus melanjutkan upaya pengembangan ekonomi syariah dan penguatan sinergi dengan pelaku ekonomi syariah, serta tentunya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat luas,” ucapnya.
Sementara Kepala Regional V Sumatera OJK, Ahmad Soekro Tratmono, mengatakan, saat ini dari 33 kabupaten/kota yang ada di Sumut, baru sepuluh kabupaten/kota yang telah tersalurkan layanan jasa perbankan syariah. Karena itu, OJK bersama stakeholders keuangan syariah mendorong dilaksanakan gerakan nasional Aku Cinta Keuangan Syariah yang bertujuan meningkatkan kesadaran kolektif seluruh pelaku ekonomi dan keuangan syariah.
Untuk itu, perlu dioptimalkan pemberdayaan sistem keuangan syariah sebagai alternatif media penggerak dan pemacu ekonomi umat. “Sistem ini harus dapat berkontribusi mendorong kemajuan perekonomian, mengoptimalkan seluruh potensi ekonomi nasional dan daerah, yang tujuan akhirnya peningkatan kesejahteraan masyarakat secara luas,” katanya.
Pasar Rakyat Syariah digelar OJK di tujuh kota pada 13 dan 14 Juni lalu. Selain di Medan, juga dilaksanakan di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Makassar, dan Balikpapan. Dalam acara Pasar Rakyat Syariah itu, OJK melibatkan seluruh komponen sektor jasa keuangan syariah hingga pelajar.
Jelia amelida
(ftr)