Kompleks Makam Raja Imogiri Diperluas
A
A
A
BANTUL - Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berencana memperluas makam Raja-Raja Imogiri. Perluasan tersebut dilakukan karena saat ini kondisi makam Raja-Raja sudah penuh dan dan perlu tempat baru jika ada kerabat atau keluarga Hamengku Buwono X yang meninggal.
Pengageng Puroloyo Makam Imogiri dan Kota Gede Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Hastononingrat mengatakan, rencana pelebaran kompleks makam Raja-Raja Imogiri yang dimaksud adalah membangun makam yang nantinya digunakan untuk HB X dan para penerusnya. Jika tidak diperlebar, area makam sudah tak lagi muat menampungnya.
“Saat ini kompleks makam memang sudah penuh. Sehingga harus membuat makam baru untuk para penerus,” paparnya, Kamis (11/6/2015).
Untuk makam yang baru ini, rencananya akan dibangun di sebelah timur dari kompleks makam HB IX. Kemungkinan besar, luas lahan yang akan dibangun mencapai 54 meter persegi. Desain dan juga bentuknya akan dibuat mirip dengan kompleks makam HB IX. Hal ini bertujuan agar ciri khas atau ruh makam Raja-Raja Mataram tetap terjaga.
Rencananya, pembangunan makam baru ini dilaksanakan dalam beberapa tahap pengerjaan. Tahap pertama nanti akan dibuat talud lereng-lereng serta pengerasan tanah. Target penyelesaian proyek pembangunan makam tahap pertama ini akan dilakukan selama 6 bulan.
“Kemungkinan besar memang baru selesai tahun 2016 mendatang,” paparnya.
Untuk membangun makam baru seluas 54 meter persegi ini akan membutuhkan biaya sekitar Rp12 miliar. Dana tersebut diambilkan dari dana keistimewaan yang telah disediakan oleh Pemerintah DIY melalui Dinas Kebudayaan. Dan tahap pertama mendatang, kemungkinan besar baru dicairkan sebesar Rp7 miliar.
Untuk memulai pembangunan makam baru ini, sejumlah kerabat Keraton Ngayogyakarto Hadiningrat, juru kuncu makam dan beberapa abdi dalem Kamis ini menggelar Upacara Sugengan. Upacara ini dimaksudkan untuk meminta keselamatan dengan memanjatkan doa bersama agar pelaksanaan pembangunan pelebaran makam Imogiri bisa berjalan lancar.
“Tentu kami ingin semuanya selesai tanpa kendala apapun,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Sejarah Purbakala dan Museum Dinas Kebudayaan DIY Erlina Hidayati mengatakan, Imogiri memang menjadi salah satu wilayah yang paling banyak benda cagar budaya.
Tak hanya makam Raja-Raja Imogiri, beberapa bangunan seperti Rumah Bupati Imogiri juga sudah mendapat sentuhan dari dana keistimewaan. Khusus rumah Bupati Imogiri sudah mendapat pemugaran di Bagian Pendopo.
“Sekarang meminta lagi untuk rumah pokok yang memang kondisinya memprihatinkan,” pungkasnya.
Pengageng Puroloyo Makam Imogiri dan Kota Gede Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Hastononingrat mengatakan, rencana pelebaran kompleks makam Raja-Raja Imogiri yang dimaksud adalah membangun makam yang nantinya digunakan untuk HB X dan para penerusnya. Jika tidak diperlebar, area makam sudah tak lagi muat menampungnya.
“Saat ini kompleks makam memang sudah penuh. Sehingga harus membuat makam baru untuk para penerus,” paparnya, Kamis (11/6/2015).
Untuk makam yang baru ini, rencananya akan dibangun di sebelah timur dari kompleks makam HB IX. Kemungkinan besar, luas lahan yang akan dibangun mencapai 54 meter persegi. Desain dan juga bentuknya akan dibuat mirip dengan kompleks makam HB IX. Hal ini bertujuan agar ciri khas atau ruh makam Raja-Raja Mataram tetap terjaga.
Rencananya, pembangunan makam baru ini dilaksanakan dalam beberapa tahap pengerjaan. Tahap pertama nanti akan dibuat talud lereng-lereng serta pengerasan tanah. Target penyelesaian proyek pembangunan makam tahap pertama ini akan dilakukan selama 6 bulan.
“Kemungkinan besar memang baru selesai tahun 2016 mendatang,” paparnya.
Untuk membangun makam baru seluas 54 meter persegi ini akan membutuhkan biaya sekitar Rp12 miliar. Dana tersebut diambilkan dari dana keistimewaan yang telah disediakan oleh Pemerintah DIY melalui Dinas Kebudayaan. Dan tahap pertama mendatang, kemungkinan besar baru dicairkan sebesar Rp7 miliar.
Untuk memulai pembangunan makam baru ini, sejumlah kerabat Keraton Ngayogyakarto Hadiningrat, juru kuncu makam dan beberapa abdi dalem Kamis ini menggelar Upacara Sugengan. Upacara ini dimaksudkan untuk meminta keselamatan dengan memanjatkan doa bersama agar pelaksanaan pembangunan pelebaran makam Imogiri bisa berjalan lancar.
“Tentu kami ingin semuanya selesai tanpa kendala apapun,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Sejarah Purbakala dan Museum Dinas Kebudayaan DIY Erlina Hidayati mengatakan, Imogiri memang menjadi salah satu wilayah yang paling banyak benda cagar budaya.
Tak hanya makam Raja-Raja Imogiri, beberapa bangunan seperti Rumah Bupati Imogiri juga sudah mendapat sentuhan dari dana keistimewaan. Khusus rumah Bupati Imogiri sudah mendapat pemugaran di Bagian Pendopo.
“Sekarang meminta lagi untuk rumah pokok yang memang kondisinya memprihatinkan,” pungkasnya.
(san)