Pedagang Minta Pemkot Bongkar TPS

Kamis, 11 Juni 2015 - 08:44 WIB
Pedagang Minta Pemkot...
Pedagang Minta Pemkot Bongkar TPS
A A A
SURABAYA - Puluhan pedagang Pasar Turi yang kini sudah menempati stan di Pasar Turi baru kemarin mendatangi Balai Kota Surabaya. Mereka berencana menemui Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini guna mengadukan nasibnya.

Pasalnya, selama berjualan di Pasar Turi, pendapatan pedagang tidak maksimal lantaran tempat penampungan sementara (TPS) menghalangi pengunjung. Sayangnya, wali kota tidak ada di tempat. Akhirnya, para pedagang ditemui Sekretaris Kota (Sekkota) Surabaya Hendro Gunawan.

“Kami berharap TPS segera dibongkar. Selama ini banyak warga yang tidak mengetahui kalau Pasar Turi sudah buka lagi. Bangunan TPS itu menutupi Pasar Turi. Pengunjung jadi enggan masuk. Pendapatan kami juga tidak maksimal.” “Pedagang hanya 2-3 jam membuka stannya,” ujar perwakilan pedagang, Kho Ping.

Di hadapan Hendro, Kho Ping mengatakan, pihaknya ingin agar pedagang Pasar Turi lama korban kebakaran 2007 yang kini menempati TPS bisa pindah ke Pasar Turi baru. Kalaupun mereka keberatan dengan harga sewa stan, pihaknya bersedia membantu. Saat ini pihaknya berkirim surat ke pengembang Pasar Turi agar penghuni TPS diberi kemudahan dan keringanan biaya sewa stan.

“Kalaupun nanti ternyata harganya tetap kemahalan, pemkot harus turun tangan dan membantu permodalan para pedagang di TPS ini,” ucapnya. Sebelumnya ada 1.400 TPS. Kemudian, Pemkot Surabaya membongkar secara bertahap dansaat ini tinggal 200 TPS. Pemkot sudah memberi ganti rugi pada penghuni TPS.

“Sebenarnya penghuni TPS itu tidak boleh menjual atau menyewakan TPSnya kepada orang lain. Tapi praktik di lapangan ada yang menyewakan atau menjualnya. Tapi bagaimanapun kami akan membantu agar mereka pindah dan masuk ke Pasar Turi. Mari ramaikan bersama-sama Pasar Turi baru ini,” kata Kho Ping.

Tak hanya melalui unjuk rasa, desakan pedagang agar pemkot membongkar TPS juga ditunjukkan dengan permohonan melalui surat ke wali kota. Setidaknya, ada sekitar 800 surat dari 800 pedagang yang meminta TPS. Sebanyak 800 surat tersebut sudah dianggap mewakili 4.610 lebih pedagang di Pasar Turi.

“Kami ini sudah menyelesaikan pembayaran stan dan mulai berjualan. Wajar kalau kami ingin segera dapat keuntungan, apalagi harga stan di Pasar Turi ini tidak murah,” pungkasnya. Sekkota Surabaya Hendro Gunawan mengatakan, sebelum membongkar dan meminta pedagang di TPS masuk ke Pasar Turi, pihaknya mendesak pengembang untuk mempermudah mereka masuk ke Pasar Turi.

Sejauh ini pihaknya tidak mengetahui secara pasti alasan pedagang di TPS tidak bersedia masuk ke pasar yang dibangun dengan biaya Rp1 triliun lebih itu. “Saat ini ada sekitar 200 pedagang di TPS. Jika hanya digusur saja kan tidak dibenarkan. Kami akan komunikasikan masalah ini dengan pengembang dan juga dengan pedagang baru di Pasar Turi,” katanya.

Lukman hakim
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5571 seconds (0.1#10.140)