Harga Daging Ayam Terus Meroket

Kamis, 11 Juni 2015 - 08:32 WIB
Harga Daging Ayam Terus Meroket
Harga Daging Ayam Terus Meroket
A A A
BANDUNG - Sepekan jelang Ramadan, beberapa bahan kebutuhan pokok terus merangkak naik, seperti kenaikan harga daging ayam yang terjadi di sejumlah pasar tradisional.

Anggota Komisi II DPRD Jabar, Herry Dermawan mengatakan pasokan ayam untuk Jabar berpusat dari priangan timur seperti Ciamis dan Pangandaran. Tetapi pasokan kerap tersendat akibat kemacetan di Gentong dan Malangbong. “Kemacetan membuat pengiriman ayam menjadi semakin lama.

Idealnya, kegiatan pengiriman hanya memakan waktu sekitar 3 jam namun akibat kemacetan menjadi 6 jam,” kata dia di Gedung DPRD Jabar, kemarin. Waktu pengirman yang semakin lama ini membuat berat ayam menjadi susut hingga 10% dari berat awal sekitar 1,5kg/ ekor. Kondisi tersebut akan men dorong kenaikan harga daging ayam. Pedagang enggan merugi sehingga memilih menaikan harga jual daging ayam.

“Supaya harga daging ayam tidak naik maka pemerintah provinsi mesti ikut membantu agar distribusinya diperlancar,” jelasnya. Selain karena distribusi yang terhambat, harga daging ayam berpotensi naik menjelang Rama dan. Saat ini harga di tingkat peternak telah mencapai Rp19.500/ekor, namun ditingkat masyarakat bisa mencapai Rp30.000/kg. “Harga daging ayam kerap meroket karena pedagang mengambil margin keuntungan terlalu besar.

Pedagang memanfaatkan moment bulan puasa dimana permintaan daging ayam melejit,” sesalnya. Permintaan daging ayam bisa meningkat hingga dua kali lipat dari kondisi biasa saat H-7 hingga H+7 munggah Ramadan. Setelah itu permintaan akan kembali normal untuk beberapa saat dan akan kembali meningkat saat H-7 hingga H+7 Lebaran.

“Meski permintaan meningkat namun saya yakin tidak akan terjadi kelangkaan karena pasokan masih berlimpah,” ungkapnya. Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Jabar, Dody Firman Nugraha meminta masyarakat tidak khawatir akan ketersediaan daing ayam dipasar menjelang Ramadan. Menurut dia, stok dipastikan berlimpah bahkan akan mencukup hingga usai Lebaran.

“Pasokan untuk daging ayam akan aman sampai menjelang dan sesudah Lebaran,” ungkap dia. Pihaknya memperkirakan kebutuhan daging ayam selama Ramadan diperkirakan mencapai 248.660 ton. Angka ini jauh lebih kecil jika dibandingkan stok yang tersedia mencapai 592.878 ton.

Berlimpahnya stok daging ayam ini membuat Jabar ikut memasok kebutuhan bagi provinsi lain diantaranya untuk DKI Jakarta. “Meski daging ayam dan sapi berlimpah, namun kami memperkirakan kenaikan harga akan tetap terjadi. Kami masih menganggap wajar jika kenaikan harga masih berkisar 5-10%,” paparnya.

Yugi prasetyo
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7624 seconds (0.1#10.140)