Liontin 5 Cm Dibanderol Rp75 Juta

Kamis, 11 Juni 2015 - 08:32 WIB
Liontin 5 Cm Dibanderol...
Liontin 5 Cm Dibanderol Rp75 Juta
A A A
Demam batu akik makin menyebar ke berbagai belahan Indonesia, tidak terkecuali Yogyakarta. Tak heran pameran batu akik yang diramaikan 30 lapak di Ramai Mall, 10–14 Juni 2015 dipadati pengunjung.

Di sini Anda bisa menemukan batu yang sudah dibentuk menjadi cincin dan liontin. Batu yang masih berupa bahan mentah juga memenuhi stan para peserta pameran. Mulai dari batu Garut Pancawarna, Giok Aceh, Sisik Naga, Blue Oval, Fosfor, hingga Kecubung Api. Batu yang menarik perhatian adalah batu Suiseki seberat 40 kilogram berjenis Pancawarna Garut.

Batu ini ditawarkan Rp10 juta oleh pemiliknya, Aryodewo. "Kalau batu Suiseki sendiri biasanya digunakan sebagai hiasan ruangan oleh pemiliknya. Ada juga batu Doreng Garut seberat 30 kilogram," katanya, kemarin. Pria yang selama 13 tahun menggemari batu akik ini mengaku sudah delapan kali mengikuti pameran serupa.

Dirinya sendiri mulai berjualan sejak tiga tahun lalu. "Dulu pernah jual batu seharga Rp60 juta," aku Dewo yang membuka galeri di Taman Siswa ini. Pemilik stan batu akik lainnya, Hamid mengaku telah berkeliling Pulau Jawa untuk mengikuti pameran batu akik. "Sebelum pameran di sini, saya sudah ikut pameran keliling Jawa, seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan. Saya sendiri berasal dari Bandung," paparnya.

Batu unggulan yang dijual Hamid adalah batu Garut Pancawarna yang dibentuk menjadi liontin. Batu dengan lebar 5 sentimeter ini ditawarkan dengan harga Rp75 juta. Hamid mengaku, sejak tiga tahun berjualan batu akik, antusias pembeli meningkat 100% sejak meledak di masyarakat pada 2014.

Batu-batu yang diperoleh umumnya berasal dari Jawa Barat, seperti Garut dan Sukabumi. Selama pameran, dirinya menargetkan omzet Rp200 juta. Pengunjung pameran terlihat antusias melihat batu yang dipamerkan. Tidak sedikit dari mereka yang rela merogoh kantongnya dalam-dalam untuk membeli batu ataupun aksesorinya.

"Datang ke pameran ini tanpa rencana. Begitu lihat ada pameran, langsung lihat-lihat dan dapat batu emban. Harganya kalau di pameran seperti ini lebih merakyat. Ada selisih Rp10.000–20.000," tuturnya.

WINDY ANGGRAINA/ MG01
Yogyakarta
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1118 seconds (0.1#10.140)