Renungan 114 Tahun Soekarno
A
A
A
Dibuka dengan tari Renungan Suci yang dibawakan oleh dua penari dari Kelompok Anak Rakyat (Lokra), renungan suci peringatan 114 tahun hari lahir Soekarno di Monumen Penjara Banceuy, Kota Bandung, pada Jumat (5/6) malam, dimulai.
Peringatan yang diselenggarakan oleh Lokra bersama sejumlah komunitas seni dan aktivis tersebut, dihadir i cucu Soekarno, Tito Asmarahadi yang menjadi inspektur upacara. Malam renu - ngan suci berlangsung dalam keadaan gelap gulita. Lagu Indonesia Rayapun terdengar syahdu di tempat yang dulu per nah menjadi penjara Soekarno sa at ditahan oleh Belanda karena ak tivitasnya sebagai kader Partai Na sio nal Indonesia (PNI).
Suasa na he ning makin dalam saat semua peserta upacara tertunduk dan lagu Mengheningkan Cipta mengalun pelan. Para peserta dan tamu undangan dibawa ke dalam suasana mengingat kembali sosok Soekarno. Anggota Lokra, Gatot memba ca kan riwayat hidup Sang Proklama tor. Setelah itu inspek tur upacara Tito Asmara hadi maju ke depan menyalakan lilin.
Disusul satu persatu tamu undangan menyulut api pada sumbu lilin tersebut. Hingga 114 lilin di seki tar patung Soekarno menyala seluruhnya. Acara dilanjutkan dengan prosesi adat dari kelompok Rawayan Seniman Bandung. Di penghujung acara, para pengisi acara dan tamu undangan memanjatkan doa bersama. Renungan suci ditutup dengan monolog Inggit Garnasiholeh Cici Lelyana Mei .
Selain memperingati hari kelahiran Soekarno, acara ini juga untuk mengenang ajaran dan nilai-nilai kebangsaandari Soekarno.
Teks dan Foto: Dede Arip Rachman
Peringatan yang diselenggarakan oleh Lokra bersama sejumlah komunitas seni dan aktivis tersebut, dihadir i cucu Soekarno, Tito Asmarahadi yang menjadi inspektur upacara. Malam renu - ngan suci berlangsung dalam keadaan gelap gulita. Lagu Indonesia Rayapun terdengar syahdu di tempat yang dulu per nah menjadi penjara Soekarno sa at ditahan oleh Belanda karena ak tivitasnya sebagai kader Partai Na sio nal Indonesia (PNI).
Suasa na he ning makin dalam saat semua peserta upacara tertunduk dan lagu Mengheningkan Cipta mengalun pelan. Para peserta dan tamu undangan dibawa ke dalam suasana mengingat kembali sosok Soekarno. Anggota Lokra, Gatot memba ca kan riwayat hidup Sang Proklama tor. Setelah itu inspek tur upacara Tito Asmara hadi maju ke depan menyalakan lilin.
Disusul satu persatu tamu undangan menyulut api pada sumbu lilin tersebut. Hingga 114 lilin di seki tar patung Soekarno menyala seluruhnya. Acara dilanjutkan dengan prosesi adat dari kelompok Rawayan Seniman Bandung. Di penghujung acara, para pengisi acara dan tamu undangan memanjatkan doa bersama. Renungan suci ditutup dengan monolog Inggit Garnasiholeh Cici Lelyana Mei .
Selain memperingati hari kelahiran Soekarno, acara ini juga untuk mengenang ajaran dan nilai-nilai kebangsaandari Soekarno.
Teks dan Foto: Dede Arip Rachman
(ars)