Kapal Kayu Mitra Selatan Tenggelam, 2 ABK Hilang
A
A
A
CILEGON - Kapal Kayu KLM Mitra Selatan yang mengangkut 500 ton pupuk, tenggelam di sekitar Pulau Panjurit Selat Sunda, dini hari. Awak kapal sebanyak sempat dari enam orang yang berhasil diselamatkan oleh kapal tugboat Herlina-27 sementara dua awak kapal dinyatakan hilang.
Keempat korban yang berhasi dievakuasi itu yakni Mandumassi (57), Ujang (50), Eko Agung (35), Bonajianto (45) yang sempat terombang ambing di laut selama tiga jam ini dibawa ke Pelabuhan Merak untuk diberikan perawatan. Sedangkan dua korban lainnya yang masih dalam proses pencarian yakni Samsudin (50) dan Kawaludin (70).
"Kapal sudah tenggelam jam 02.45 WIB dan korban selamat ini berhasil dievakuasi oleh kapal tugboat Herlina-27 yang kebetulan melintas sekitar jam 5 pagi tadi di depan Pulau Tempurung, dua orang masih hilang," kata Radmiadi, salah seorang Tim SAR dari PT ASDP Merak, Jumat (5/6/2015).
Kapal pengakut pupuk ini, lanjut Adi, berangkat dari Panjang Lampung menuju Pangkalan Balam, Bangka, Belitung, ini diduga karena cuaca buruk disertai angin kencang, serta ombak tinggi di perairan Selat Sunda.
"Mereka berangkat dari Lampung menuju Pangakalan Balam, Bangka Belitung. Dalam perjalanan, kapal mereka tenggelam karena ada kebocoran," jelasnya.
Hingga kini, Tim SAR Gabungan Lanal Banten, KSOP, KKP, dan Basarnas Banten masih terus melakukan pencarian dua korban yang masih hilang.
Keempat korban yang berhasi dievakuasi itu yakni Mandumassi (57), Ujang (50), Eko Agung (35), Bonajianto (45) yang sempat terombang ambing di laut selama tiga jam ini dibawa ke Pelabuhan Merak untuk diberikan perawatan. Sedangkan dua korban lainnya yang masih dalam proses pencarian yakni Samsudin (50) dan Kawaludin (70).
"Kapal sudah tenggelam jam 02.45 WIB dan korban selamat ini berhasil dievakuasi oleh kapal tugboat Herlina-27 yang kebetulan melintas sekitar jam 5 pagi tadi di depan Pulau Tempurung, dua orang masih hilang," kata Radmiadi, salah seorang Tim SAR dari PT ASDP Merak, Jumat (5/6/2015).
Kapal pengakut pupuk ini, lanjut Adi, berangkat dari Panjang Lampung menuju Pangkalan Balam, Bangka, Belitung, ini diduga karena cuaca buruk disertai angin kencang, serta ombak tinggi di perairan Selat Sunda.
"Mereka berangkat dari Lampung menuju Pangakalan Balam, Bangka Belitung. Dalam perjalanan, kapal mereka tenggelam karena ada kebocoran," jelasnya.
Hingga kini, Tim SAR Gabungan Lanal Banten, KSOP, KKP, dan Basarnas Banten masih terus melakukan pencarian dua korban yang masih hilang.
(san)