Harga Tinggi, Petani Bawang Panen Lebih Awal
A
A
A
KULONPROGO - Sejumlah pe tani bawang merah di Kecamatan Sentolo, Kulonprogo, memanen dini tanaman mereka.
Hal itu dilakukan karena har ga bawang merah di pasaran cukup tinggi. Dengan cara ini petani yakin mendapat untung yang lumayan besar. Salah seorang petani di Desa Demangrejo, Kuswanto, mengatakan, idealnya tanaman bawang merah akan siap dipanen ketika masuk usia 55 hari. Meski begitu dirinya dan sejumlah petani yang lain sudah mulai memanen ketika usia bawang merah baru 50 hari.
“Mumpung harganya masih bagus, kita pa - nen lebih dini,” ujar Kaswanto. Saat ini bawang merah un tuk kebutuhan bumbu dapur dia jual di kisaran Rp25.000 - RpRp30.000. Sementara un tuk bawang yang akan dipakai un tuk bibit dijual di kisaran Rp40.000–Rp50.000.“Sebenar nya kualitasnya memang ku rang dan terserang ulat, tetapi harganya masih bagus,” ucapnya. Diakuinya kondisi cuaca mem buat kualitas bawang merah yang dikembangkan tidak optimal. Saat kondisi normal dia bisa memanen hingga 3,5 kuintal.
Sementara tahun ini ha nya mencapai dua kuintal. Ini terjadi lantaran saat masa ta nam terendam air hujan, dan ke tika memasuki usia dewasa justru banyak terserang ulat dan hama. Seorang petani di Sri ka ya ngan, Sentolo, Saminem, mengatakan, kualitas bawang yang dikembangkan memang kurang bagus. Banyak serangan ha ma yang merusak daun dan akar. Petani sudah mengupayakan dengan melakukan penyemprotan. “Sebenarnya sudah kami semprot. Daripada banyak yang rusak, kami panen lebih dulu mumpung harganya ma sih mahal,” ucap Saminem.
Diketahui, harga bawang me rah di Pasar Wates, harganya ma sih cukup tinggi. Per kilogramnya dijual di kisaran Rp30.000–Rp35.000. Hal ini telah terjadi sejak sepuluh hari belakangan. Harga cenderung stabil dan tidak kunjung turun. Padahal, pada awal Mei lalu, harga bawang merah hanya di kisaran Rp15.000–Rp20.000. “Harga nya masih stabil. Ini bisa terjadi sampai puasa dan hari raya,” ujar Sumiyem, pedagang bumbu di Pasar Wates.
Kuntadi
Hal itu dilakukan karena har ga bawang merah di pasaran cukup tinggi. Dengan cara ini petani yakin mendapat untung yang lumayan besar. Salah seorang petani di Desa Demangrejo, Kuswanto, mengatakan, idealnya tanaman bawang merah akan siap dipanen ketika masuk usia 55 hari. Meski begitu dirinya dan sejumlah petani yang lain sudah mulai memanen ketika usia bawang merah baru 50 hari.
“Mumpung harganya masih bagus, kita pa - nen lebih dini,” ujar Kaswanto. Saat ini bawang merah un tuk kebutuhan bumbu dapur dia jual di kisaran Rp25.000 - RpRp30.000. Sementara un tuk bawang yang akan dipakai un tuk bibit dijual di kisaran Rp40.000–Rp50.000.“Sebenar nya kualitasnya memang ku rang dan terserang ulat, tetapi harganya masih bagus,” ucapnya. Diakuinya kondisi cuaca mem buat kualitas bawang merah yang dikembangkan tidak optimal. Saat kondisi normal dia bisa memanen hingga 3,5 kuintal.
Sementara tahun ini ha nya mencapai dua kuintal. Ini terjadi lantaran saat masa ta nam terendam air hujan, dan ke tika memasuki usia dewasa justru banyak terserang ulat dan hama. Seorang petani di Sri ka ya ngan, Sentolo, Saminem, mengatakan, kualitas bawang yang dikembangkan memang kurang bagus. Banyak serangan ha ma yang merusak daun dan akar. Petani sudah mengupayakan dengan melakukan penyemprotan. “Sebenarnya sudah kami semprot. Daripada banyak yang rusak, kami panen lebih dulu mumpung harganya ma sih mahal,” ucap Saminem.
Diketahui, harga bawang me rah di Pasar Wates, harganya ma sih cukup tinggi. Per kilogramnya dijual di kisaran Rp30.000–Rp35.000. Hal ini telah terjadi sejak sepuluh hari belakangan. Harga cenderung stabil dan tidak kunjung turun. Padahal, pada awal Mei lalu, harga bawang merah hanya di kisaran Rp15.000–Rp20.000. “Harga nya masih stabil. Ini bisa terjadi sampai puasa dan hari raya,” ujar Sumiyem, pedagang bumbu di Pasar Wates.
Kuntadi
(ars)