Lokalisasi Akan Ditutup, PSK Dibekali Mukena

Jum'at, 05 Juni 2015 - 09:17 WIB
Lokalisasi Akan Ditutup, PSK Dibekali Mukena
Lokalisasi Akan Ditutup, PSK Dibekali Mukena
A A A
PONOROGO - Pekerja seks komersial (PSK) penghuni Lokalisasi Kedung Banteng di Desa Kedung Banteng, Kecamatan Sukorejo, Ponorogo, memperlihatkan keinginan untuk berhenti menjadi pemuas nafsu lelaki hidung belang.

Keinginan itu ternyata tidak bertepuk sebelah tangan. Pasalnya, kemarin mereka menerima seperangkat alat salat dan Alquran dari sejumlah donatur. Paket bingkisan berisi mukena, sajadah, dan Alquran tersebut mereka dapatkan seusai menjalani tausiyah menjelang penutupan lokalisasi tersebut.

Kegiatan yang akrab disebut Sekolah Kamis kemarin menjadi tausiyah terakhir sebelum pasar prostitusi ini benar-benar dibubarkan. “Dua bulan lalu kami datang dan mereka (para penghuni) meminta diberikan alat salat. Ternyata, niat mulia ini didengar. Ada lembaga PT TPS (Terminal Peti Kemas Surabaya) yang menyumbang 200 buah sajadah, lalu lembaga Nurul Hayat menyumbang 200 buah Alquran dan dari pemerintah memberikan 200 mukena. Ini jadi stimulan mereka untuk menjalani kehidupan normal,” ujar Kabiro Kesejahteraan Rakyat Pemprov Jatim Hizbul Wathon saat pembekalan mental para PSK di Aula Lokalisasi Kedung Banteng kemarin.

Hizbul menyatakan, sejauh ini persiapan pemulangan para PSK dari Lokalisasi Kedung Banteng sudah cukup matang. Pihak-pihak yang berwenang dalam proses penutupan lokalisasi sudah berkoordinasi dan telah menyatakan siap untuk melakukan penutupan. Salah satunya mengundang para perwakilan Dinas Sosial dari daerah asal para PSK Kedung Banteng. Ada puluhan perwakilan Dinas Sosial dari lebih 20 daerah di Jatim, Jawa Tengah (Jateng), dan Jawa Barat (Jabar) yang hadir dalam rapat koordinasi di Gedung Bappeda Ponorogo.

“Secara teknis, Dinas Sosial dari daerah-daerah tersebut akan memantau. Data dari kami yang by name by address (berdasar namadanalamat) secara tertutup akan menjadi dasar untuk memonitor kegiatan para PSK setelah dipulangkan,” urai Hizbul. Salah satu PSK yang enggan disebutkan namanya menyatakan senang mendapatkan seperangkat alat ibadah. Menurutnya, semula dia dan kawankawannya sangsi dengan janji pihak pemerintah yang akan memberikan alat ibadah ini.

“Tadinya nggak yakin. Kami kan selama ini hanya diberi janjijanji. Ternyata benar-benar dikasih. Kami hanya berharap kami segera dapat hidayah,” ujarnya. Kasi Pembinaan dan Penyuluhan Polda Jatim Kompol Sumartono yang turut hadir dalam pembekalan menyatakan, saat ini pihak petugas keamanan juga sudah siap mendukung kegiatan penutupan lokalisasi.

Sejumlah pasukan telah disiapkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. “Hanya persiapan, tapi kondisi sejauh ini kondusif. Harapannya tidak terjadi apa-apa,” ujarnya.

Dili eyato
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6846 seconds (0.1#10.140)