Kapal Motor Terbakar di Selat Sunda, 12 Tewas
A
A
A
CILEGON - Kapal Motor Penumpang (KMP) Portlink V terbakar di Perairan Selat Sunda. Akibatnya, 12 penumpang tewas.
Dalam simulasi penanganan kecelakaan kapal di tengah laut, Rabu (3/6/2015) itu, Pangkalan TNI Angkatan Laut Banten yang menerima sinyal bahaya dari kapal segera berkoordinasi dengan seluruh institusi kemaritiman untuk melakukan langkah penyelamatan melalui udara, darat, dan laut.
Penumpang yang tercebur ke laut dievakuasi menggunakan sejumlah kapal cepat dan satu unit helikopter.
Sayangnya, salah satu armada penyelamat yakni Kapal Patroli Temposo tiba-tiba meledak di bagian lambung saat sandar di Dermaga V Pelabuhan Merak, seusai mengevakuasi korban. Api juga manyambar areal dermaga dan menyebabkan kebakaran hebat.
Beruntung, api dapat segera dipadamkan menggunakan sejumlah unit mobil pemadam kebakaran milik PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak dan PT Krakatau Steel. Sejumlah mobil ambulans juga siaga di areal dermaga untuk membawa korban luka berat ke rumah sakit terdekat.
"Kemungkinan terjadi bencana besar. Lalu lintas kita, baik itu di laut dan udara juga padat. Jadi, kemungkinan kecelakaan itu juga sangat besar. Oleh sebab itu kita coba buat latihan, dengan melibatkan seluruh komponen, tidak hanya Angkatan Laut, untuk berlatih bersama," kata Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Ahmad Taufiqurohman di Kota Cilegon.
Kegiatan ini berkaitan dengan kemanusiaan dan tentunya langkah cepat mesti diambil sehingga korban jiwa dalam keadaan darurat dapat diminimalisir.
"Melalui kegiatan ini, kita harapkan ada pemahaman, protap (prosedur tetap) dan tujuan bersama untuk mengeliminir ego sektoral. Kita tidak menghendaki ada golongan yang mencari nama di atas penderitaan orang lain."
Dalam simulasi penanganan kecelakaan kapal di tengah laut, Rabu (3/6/2015) itu, Pangkalan TNI Angkatan Laut Banten yang menerima sinyal bahaya dari kapal segera berkoordinasi dengan seluruh institusi kemaritiman untuk melakukan langkah penyelamatan melalui udara, darat, dan laut.
Penumpang yang tercebur ke laut dievakuasi menggunakan sejumlah kapal cepat dan satu unit helikopter.
Sayangnya, salah satu armada penyelamat yakni Kapal Patroli Temposo tiba-tiba meledak di bagian lambung saat sandar di Dermaga V Pelabuhan Merak, seusai mengevakuasi korban. Api juga manyambar areal dermaga dan menyebabkan kebakaran hebat.
Beruntung, api dapat segera dipadamkan menggunakan sejumlah unit mobil pemadam kebakaran milik PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak dan PT Krakatau Steel. Sejumlah mobil ambulans juga siaga di areal dermaga untuk membawa korban luka berat ke rumah sakit terdekat.
"Kemungkinan terjadi bencana besar. Lalu lintas kita, baik itu di laut dan udara juga padat. Jadi, kemungkinan kecelakaan itu juga sangat besar. Oleh sebab itu kita coba buat latihan, dengan melibatkan seluruh komponen, tidak hanya Angkatan Laut, untuk berlatih bersama," kata Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Ahmad Taufiqurohman di Kota Cilegon.
Kegiatan ini berkaitan dengan kemanusiaan dan tentunya langkah cepat mesti diambil sehingga korban jiwa dalam keadaan darurat dapat diminimalisir.
"Melalui kegiatan ini, kita harapkan ada pemahaman, protap (prosedur tetap) dan tujuan bersama untuk mengeliminir ego sektoral. Kita tidak menghendaki ada golongan yang mencari nama di atas penderitaan orang lain."
(zik)