Telat Bayar Motor, Ayah dan Anak Ditusuk Debt Collektor
A
A
A
MAKASSAR - Isak tangis menyelimuti suasana duka keluarga Mansur (57), korban penikaman seorang debt collektor, di Makassar, pada Minggu 31 Mei 2015 sore.
Korban tewas akibat luka tikaman yang dilakukan tiga orang pelaku yang bernama Syarifuddin, Fatahilla, Alvikra. Akibat penikaman itu, korban mengalami luka tusukan di dada kiri, dan kanan tembus kebelakang.
Selain menikam Mansur, para pelaku juga menikam anak korban yang berniat menolong ayahnya. Akibat tikaman itu, anak korban mengalami luka di bagian perut. Saat ini, anak korban masih kritis di rumah sakit.
Berdasarkan informasi yang terhimpun, kejadian ini dipicu oleh persoalan keterlambatan pembayaran kredit motor beberapa hari oleh korban. Saat itu, korban sempat meminta keringanan.
Korban juga sempat meminta untuk menunda penarikan motornya dan berjanji akan membayar tagihan berikut dendanya pada keesokan harinya, karena saat itu hari sedang libur. Namun, debt collector ini ngotot untuk segera dibayarkan.
Merasa ditekan oleh debt collektor, korban pun akhirnya marah, hingga terjadi adu mulut yang berujung pada perkelahian.
Sementara itu, jenazah korban telah dimakamkan di kampung halamannya, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Pihak keluarga korban berharap, penegak hukum segera menangkap ketiga debt collektor itu.
Korban tewas akibat luka tikaman yang dilakukan tiga orang pelaku yang bernama Syarifuddin, Fatahilla, Alvikra. Akibat penikaman itu, korban mengalami luka tusukan di dada kiri, dan kanan tembus kebelakang.
Selain menikam Mansur, para pelaku juga menikam anak korban yang berniat menolong ayahnya. Akibat tikaman itu, anak korban mengalami luka di bagian perut. Saat ini, anak korban masih kritis di rumah sakit.
Berdasarkan informasi yang terhimpun, kejadian ini dipicu oleh persoalan keterlambatan pembayaran kredit motor beberapa hari oleh korban. Saat itu, korban sempat meminta keringanan.
Korban juga sempat meminta untuk menunda penarikan motornya dan berjanji akan membayar tagihan berikut dendanya pada keesokan harinya, karena saat itu hari sedang libur. Namun, debt collector ini ngotot untuk segera dibayarkan.
Merasa ditekan oleh debt collektor, korban pun akhirnya marah, hingga terjadi adu mulut yang berujung pada perkelahian.
Sementara itu, jenazah korban telah dimakamkan di kampung halamannya, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Pihak keluarga korban berharap, penegak hukum segera menangkap ketiga debt collektor itu.
(san)