Ballon Fun Run CFD Semarak
A
A
A
SOLO - Ribuan peserta menyemarakkan hari ulang tahun (HUT) Car Free Day (CFD) Solo yang ke-5, kemarin.
Dalam acara yang dikemas dengan tema Ballon Fun Run, peserta melakukan jalan kaki dari Stadion Sriwedari menuju Bundaran Gladak yang berjarak sekitar empat kilometer mulai pukul 06.30 WIB. Peserta yang berjumlah sekitar 2.500 orang membawa balon yang didominasi warna merah, mulai bergerak ke arah timur menuju Bundaran Gladak.
Semula, kegiatan dirancang agar peserta berlari sembari membawa balon. Namun mengingat lokasi CFD yang setiap pekan dipadati masyarakat Solo, peserta cukup berjalan kaki menuju finis. “Dalam kegiatan, para peserta juga mengampanyekan antivandalisme,” ungkap Ketua Panitia HUT CFD Solo, Arief Handoko, kemarin. Momentum HUT CFD, kata dia, menjadi ajang menggalang kekuatan masyarakat untuk memerangi aksi corat-coret yang kian marak.
Saat ini, sasaran aksi vandalisme tak hanya pada tembok namun sudah merambah berbagai fasilitas umum seperti rambu lalu lintas. “Upaya memerangi vandalisme telah dilakukan secara intens, namun hasilnya belum maksimal. Jadi dalam kegiatan ini, kami kembali kampanyekan,” ujarnya.
Arief menambahkan, pada awalnya panitia membatasi jumlah peserta sebanyak 2.015. Namun jumlah pendaftar terus membludak dan menembus angka 2.500 orang. Dari pantauan KORAN SINDO, setelah finis, peserta secara bersamaan melepas balon yang dibawa. Peserta juga menggelar aksi flashmob.
Terpisah, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan, penyelenggaraan CFD telah memberikan manfaat sebagai tempat berkumpul dan bertemunya masyarakat Solo. Selain itu, juga memberikan dampak ekonomi kerakyatan, sosial, dan budaya masyarakat di kota Bengawan. “Namun kami menegaskan bahwa di car free day tidak boleh untuk ajang politik,” kata Rudy, sapaan Wali Kota Solo ini.
Pihaknya berharap agar warga juga turut menjaga keutuhan taman yang ada di sekitar CFD. Pria berkumis tebal ini meminta masyarakat untuk menjaga kebersihan dan tidak melakukan corat-coret. Sikap budaya gotong- royong diharapkan terus dipertahankan agar Solo bisa menjadi pakubumi Indonesia.
Ary wahyu wibowo
Dalam acara yang dikemas dengan tema Ballon Fun Run, peserta melakukan jalan kaki dari Stadion Sriwedari menuju Bundaran Gladak yang berjarak sekitar empat kilometer mulai pukul 06.30 WIB. Peserta yang berjumlah sekitar 2.500 orang membawa balon yang didominasi warna merah, mulai bergerak ke arah timur menuju Bundaran Gladak.
Semula, kegiatan dirancang agar peserta berlari sembari membawa balon. Namun mengingat lokasi CFD yang setiap pekan dipadati masyarakat Solo, peserta cukup berjalan kaki menuju finis. “Dalam kegiatan, para peserta juga mengampanyekan antivandalisme,” ungkap Ketua Panitia HUT CFD Solo, Arief Handoko, kemarin. Momentum HUT CFD, kata dia, menjadi ajang menggalang kekuatan masyarakat untuk memerangi aksi corat-coret yang kian marak.
Saat ini, sasaran aksi vandalisme tak hanya pada tembok namun sudah merambah berbagai fasilitas umum seperti rambu lalu lintas. “Upaya memerangi vandalisme telah dilakukan secara intens, namun hasilnya belum maksimal. Jadi dalam kegiatan ini, kami kembali kampanyekan,” ujarnya.
Arief menambahkan, pada awalnya panitia membatasi jumlah peserta sebanyak 2.015. Namun jumlah pendaftar terus membludak dan menembus angka 2.500 orang. Dari pantauan KORAN SINDO, setelah finis, peserta secara bersamaan melepas balon yang dibawa. Peserta juga menggelar aksi flashmob.
Terpisah, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan, penyelenggaraan CFD telah memberikan manfaat sebagai tempat berkumpul dan bertemunya masyarakat Solo. Selain itu, juga memberikan dampak ekonomi kerakyatan, sosial, dan budaya masyarakat di kota Bengawan. “Namun kami menegaskan bahwa di car free day tidak boleh untuk ajang politik,” kata Rudy, sapaan Wali Kota Solo ini.
Pihaknya berharap agar warga juga turut menjaga keutuhan taman yang ada di sekitar CFD. Pria berkumis tebal ini meminta masyarakat untuk menjaga kebersihan dan tidak melakukan corat-coret. Sikap budaya gotong- royong diharapkan terus dipertahankan agar Solo bisa menjadi pakubumi Indonesia.
Ary wahyu wibowo
(ftr)