Demo Ijazah Palsu, Mahasiswa-Polisi Bentrok

Minggu, 31 Mei 2015 - 12:43 WIB
Demo Ijazah Palsu, Mahasiswa-Polisi Bentrok
Demo Ijazah Palsu, Mahasiswa-Polisi Bentrok
A A A
JOMBANG - Unjuk rasa mahasiswa Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang sore kemarin berakhir ricuh. Polisi membubarkan demonstrasi mahasiswa berjaket almamater warna kuning itu.

Mereka dikejar bahkan dipukuli dengan rotan hingga berhamburan menyelamatkan diri. Ada tiga mahasiswa ditangkap karena dianggap sebagai provokator. Demo puluhan mahasiswa ini semula berjalan lancar dan aman. Mereka berbaris rapi, berjalan kaki dari kampus Undar menuju gedung Mapolres Jombang sejauh tiga kilometer. Sepanjang perjalanan sembari membawa spanduk dan sejumlah poster, mereka meneriakkan protes dan tuntutan.

Belum sempat berorasi di Mapolres Jombang, para mahasiswa itu dihadang puluhan polisi di depan Kantor DPRD Jombang. Petugas membentuk pagar betis sebab saat unjuk rasa di berlangsung di gedung mapolres sedang ada serah terima jabatan kapolres dari AKBP Ahmad Yusep Gunawan kepada AKBP Sudjarwoko. Polisi hanya membolehkan perwakilan mahasiswa untuk bertemu dengan kapolres, sedangkan yang lain berorasi di depan kantor DPRD.

Mahasiswa menuntut polisi membubarkan wisuda kubu Rektor Ibrohim yang digelar kemarin. Menurut mereka saat wisuda membuat ijazah yang diduga palsu marak beredar di Kabupaten Jombang. “Rektor Ibrohim tidak diakui kopertis. Yang sah secara hukum adalah Rektor Mudjib Mustain. Kami meminta agar polisi menangkap Rektor Ibrohim karena menggelar wisuda ilegal,” kata Umar, salah satu mahasiswa kepada wartawan.

Namun demonstrasi yang tertib itu akhirnya memanas setelah mahasiswa merasa aspirasinya tak dihiraukan polisi. Setelah perwakilan mahasiswa kembali, massa berusaha mendesak mendekati Mapolres Jombang. Aksi saling dorong dengan barikade polisi tak terhindarkan. Puluhan petugas memutuskan membubarkan paksa demonstrasi dengan menembakkan gas air mata ke arah mahasiswa.

Tidak cukup dengan itu, petugas bahkan menyerbu dan mengayunkan tongkat rotan kepada para mahasiswa. Para mahasiswa pun lari tungganglanggang. Sejumlah mahasiswa menjadi sasaran empuk polisi. Tanpa ampun polisi memukuli mereka dengan pentungan. Sebanyak tiga mahasiswa ditangkap dalam kejadian ini.

Kasat Sabhara AKP Yanuar mengaku terpaksa melakukan tindakan represif lantaran mahasiswa bertindak anarkistis. Terlebih, unjuk rasa mereka tidak diberitahukan sebelumnya. Hal itu dikatakan kepada mahasiswa melalui pengeras suara. “Kalian tidak mengantongi izin, maka dibubarkan,” katanya berteriak.

tritus julan
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5193 seconds (0.1#10.140)