Patut Dicontoh, Ibu-ibu di Maros Jahit APD Tuk Dibagi ke Rumah Sakit

Minggu, 05 April 2020 - 18:33 WIB
Patut Dicontoh, Ibu-ibu di Maros Jahit APD Tuk Dibagi ke Rumah Sakit
Sejumlah ibu rumah tangga di Maros menjadi alat pelindung diri (APD) untuk dibagikan ke sejumlah rumah sakit di Maros untuk digunakan tim medis dalam menghadapi Corona. Foto: Sindonews/Najmi Limonu
A A A
MAROS - Masyarakat di Sulsel terus bergotong royong untuk memerangi Virus Corona, termasuk yang dilakukan puluhan ibu-ibu di Maros dengan membuat alat pelindung diri (APD).

Setelah beberapa ibu-ibu yang menetap di Bontokapetta II, Kelurahan Alepolea, Kecamatan Lau, Maros telah membuat sekitar 1.000 masker untuk dibagikan ke masyarakat, saat ini mereka kembali menjahit alat pelindung diri (APD) untuk beberapa rumah sakit di Sulsel.

Salah seorang ibu yang menjahit APD ini, Hasrina mengatakan, saat ini mereka akan fokus untuk menjahit sekitar 800 APD. Rencananya APD ini akan mereka bagikan ke beberapa rumah sakit yang ada di Sulsel.

"Rencananya kami akan menjahit sekitar 800 APD. Kami akan menjahit sampai target kami tercapai. APD ini akan kami bagikan ke beberapa daerah di Sulsel, termasuk di RSUD Salewangang," ujarnya saat ditemui Minggu, (05/04/2020).

Dia mengatakan, begitu banyaknya APD yang akan mereka buat, tidak terlepas dari bantuan donasi dari beberapa pihak. Bahkan ada pihak yang memang langsung memesan kepada mereka untuk dibuatkan APD. Banyaknya pesanan dan donasi untuk pembuatan APD ini kata Hasrina, maka dalam sehari mereka mampu membuat sekitar 50-an APD.

"Dan ini sudah hari kedua kami membuat APD. Kami berharap, APD ini dapat digunakan oleh tenaga kesehatan yang ada di Sulsel," harapnya.

Meski terbilang berat namun mereka yakin akan membuat APD dalam jumlah besar, diakui Hasrina ada saja kendala untuk membuat APD ini. Khususnya sangat sulitnya mendapatkan bahan baku APD yang saat ini jumlahnya mulai terbatas.

"Kalau untuk menjahit, Alhamdulillah, kami tidak memiliki kendala. Namun kendala yang kami hadapi adalah, bahan baku yang susah didapat, apalagi jumlah mesin jahit dan tenaga kerja terbatas," jelasnya.

Pihaknya pun berencana dalam beberapa waktu ke depan, akan menambah jumlah mesin jahit, agar pengerjaan bisa lebih cepat.
(agn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4173 seconds (0.1#10.140)