Tangani Corona, Wali Kota Pekalongan Sumbang 3 Bulan Gaji
A
A
A
PEKALONGAN - Wali Kota Pekalongan, Saelany Machfudz akan menyerahkan tiga bulan gajinya, mulai April sampai Juni, untuk membantu penanganan wabah Covid-19. Keputusan ini sebagai bentuk kepeduliannya terhadap kesehatan masyarakat. Langkah positif ini, juga diikuti oleh Wakil Wali Kota Pekalongan.
“Semoga langkah kepedulian yang saya lakukan ini dapat ditiru oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Pekalongan. Dan semoga pandemic Covid-19 ini segera berakhir,” terang Saelany usai mengunjungi Puskesmas Jenggot, Kecamatan Pekalongan Selatan, Selasa (7/4/2020).
Ia menyampaikan, pada akhirnya para ASN di Kota Pekalongan akan menyisihkan 10% Tunjangan Penghasilan Pegawai atau TPP-nya, untuk ikut membantu penanganan Covid-19. Besaran potongannya bervariasi, ada yang Rp800.000, Rp1.000.000 maupun Rp400.000, sehingga nantinya dana yang terkumpul sekitar Rp300 juta.
“Dana bantuan akan diserahkan ke Pekalongan Peduli untuk disalurkan kepada masyarakat. Dana ini tidak dikelola ASN melainkan lembaga independen yakni Pekalongan Peduli, yang melibatkan akademisi dan tokoh masyarakat,” terangnya.
Saat ini Pekalongan Peduli berposko di gedung command center/call center Setda Kota Pekalongan. Posko ini bersifat sementara dan kelembagaannya akan segera dilegalkan.
“Pekalongan Peduli terbuka bagi para pengusaha atau masyarakat yang ingin membantu menangani Covid-19. Dengan berbagai aksi kepedulian ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak langsung wabah ini,” harapnya.
“Semoga langkah kepedulian yang saya lakukan ini dapat ditiru oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Pekalongan. Dan semoga pandemic Covid-19 ini segera berakhir,” terang Saelany usai mengunjungi Puskesmas Jenggot, Kecamatan Pekalongan Selatan, Selasa (7/4/2020).
Ia menyampaikan, pada akhirnya para ASN di Kota Pekalongan akan menyisihkan 10% Tunjangan Penghasilan Pegawai atau TPP-nya, untuk ikut membantu penanganan Covid-19. Besaran potongannya bervariasi, ada yang Rp800.000, Rp1.000.000 maupun Rp400.000, sehingga nantinya dana yang terkumpul sekitar Rp300 juta.
“Dana bantuan akan diserahkan ke Pekalongan Peduli untuk disalurkan kepada masyarakat. Dana ini tidak dikelola ASN melainkan lembaga independen yakni Pekalongan Peduli, yang melibatkan akademisi dan tokoh masyarakat,” terangnya.
Saat ini Pekalongan Peduli berposko di gedung command center/call center Setda Kota Pekalongan. Posko ini bersifat sementara dan kelembagaannya akan segera dilegalkan.
“Pekalongan Peduli terbuka bagi para pengusaha atau masyarakat yang ingin membantu menangani Covid-19. Dengan berbagai aksi kepedulian ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak langsung wabah ini,” harapnya.
(nun)