Balita Derita Jantung Bocor Ini Dapat Bantuan Bupati Wihaji
A
A
A
BATANG - Setelah membaca berita tentang derita balita Bima Risky Maulana (6 bulan), penderita jantung bocor, infeksi paru dan bibir sumbing, Bupati Batang Wihaji langsung mengunjungi kediaman orang tuanya di Dukuh Legoksari RT 6 RW 6, Kelurahan Proyonanggan Tengah, Kecamatan-Kabupaten Batang, Selasa (10/3/2020). Dalam kesempatan tersebut, bupati menyerahkan bantuan operasional sebesar Rp7 juta.
Bupati Wihaji mengatakan, pemerintah daerah berusaha hadir dan melayani masyarakat dalam kondisi apapun. “Kita juga sudah menerima laporan dari dinas kesehatan karena sudah diketahui sejak dalam kandungan,” ungkap Wihaji usai menjenguk.
"Pemkab Batang berusaha membantu semampunya, karena pengobatanya di biayayai oleh BPJS kesehatan yang sebelumya kepesertaanya mandiri sekarang kita pindahlan ke PBI, Sekarang tinggal pemkab support untuk operasional keseharianya. Karena biaya tabung oksigennya Rp75 ribu, belum susu dan popok," ungkapnya.
Dia menambhakan, pihak keluarga meminta dirawat di rumah, maka ikhtiar pengobatan tetap jalan dan utamanya doa terus kita panjatkan.
"Anak adalah anuegrah dan rizki terindah dari Allah, maka kita wajib merawat, mendoakan dan mendidiknya sebaik mungkin," tandasnya.
Bima Risky Maulana adalah anak dari pasangan Pujiyanto (40) dan Umi Latifah (30). Dalam sehari paling tidak satu tabung ukuran 6 kubik habis dihirup Bima. Namun seringkali sebelum satu hari, oksigen di tabung sudah habis.
Selain itu, Bima juga harus mengkonsumsi obat jantung dan obat paru-paru. "Allhamdulilah Bupati Wihaji berkenan menjenguk dan membantu operasionalnya, sehingga meringankan beban kami untuk memenuhi kebutuhanya," ungkap, Ayah Bima, Pujiyanto.
Namun demikian, dia mengaku menjalaninya dengan ikhlas, tanpa mengeluh dan fokus untuk kesembuhan anaknya. "Jalani saja, gusti Allah yang mengatur," ungkapnya.
Bupati Wihaji mengatakan, pemerintah daerah berusaha hadir dan melayani masyarakat dalam kondisi apapun. “Kita juga sudah menerima laporan dari dinas kesehatan karena sudah diketahui sejak dalam kandungan,” ungkap Wihaji usai menjenguk.
"Pemkab Batang berusaha membantu semampunya, karena pengobatanya di biayayai oleh BPJS kesehatan yang sebelumya kepesertaanya mandiri sekarang kita pindahlan ke PBI, Sekarang tinggal pemkab support untuk operasional keseharianya. Karena biaya tabung oksigennya Rp75 ribu, belum susu dan popok," ungkapnya.
Dia menambhakan, pihak keluarga meminta dirawat di rumah, maka ikhtiar pengobatan tetap jalan dan utamanya doa terus kita panjatkan.
"Anak adalah anuegrah dan rizki terindah dari Allah, maka kita wajib merawat, mendoakan dan mendidiknya sebaik mungkin," tandasnya.
Bima Risky Maulana adalah anak dari pasangan Pujiyanto (40) dan Umi Latifah (30). Dalam sehari paling tidak satu tabung ukuran 6 kubik habis dihirup Bima. Namun seringkali sebelum satu hari, oksigen di tabung sudah habis.
Selain itu, Bima juga harus mengkonsumsi obat jantung dan obat paru-paru. "Allhamdulilah Bupati Wihaji berkenan menjenguk dan membantu operasionalnya, sehingga meringankan beban kami untuk memenuhi kebutuhanya," ungkap, Ayah Bima, Pujiyanto.
Namun demikian, dia mengaku menjalaninya dengan ikhlas, tanpa mengeluh dan fokus untuk kesembuhan anaknya. "Jalani saja, gusti Allah yang mengatur," ungkapnya.
(nun)