Cegah Penyebaran Antraks, Sapi Mati Mendadak Diberikan Ganti Rugi

Rabu, 15 Januari 2020 - 19:45 WIB
Cegah Penyebaran Antraks, Sapi Mati Mendadak Diberikan Ganti Rugi
Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Gunungkidul Asman Latif saat memberikan keterangan kepada media. FOTO :SINDOnews/Suharjono
A A A
GUNUNGKIDUL - Pemkab Gunungkidul melakukan kajian untuk menanggulangi penyebaran antraks yang kini sudah mulai menyerang masyarakat. Salah satunya dengan kemungkinan pemberian ganti rugi bagi pemilik ternak sapi yang mati mendadak.

"Pemberian ganti rugi ini dimaksudkan agar pemilik sapi tidak menjual hewan ternak yang mati mendadak. Karena kalau sampai disembelih dan dijual maka sulit dikendalikan penyebaran antraks," terang Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Gunungkidul, Asman Latif kepada wartawan di Gunungkidul Rabu (15/1/2020).

Dijelaskannya, dengan diberikan ganti rugi, maka hewan ternak harus dikubur. Jangan sampai justru dijual sehingga membahayakan. "Konsep ini sebagai bentuk penyadaran masyarakat. Daging bangkai itu tidak baik. Apalagi ini terjadi wabah antraks," ulasnya.

Asman berharap regulasi segera diterbitkan sehingga pemberian ganti rugi memiliki payung hukum. "Kita akan segera koordinasi dengan beberapa OPD terkait sehingga bisa cepat ada regulasinya," ucap mantan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan ini.

Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Kesmavet, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Retno Widyastuti menjelaskan, beberapa pemahaman masyarakat saat ini masih pada sisi ekonomi atau mengurangi kerugian karena sapi mati mendadak. Akhirnya warga memilih menjual atau menyembelih hewan dan dijual kepada warga sekitar dalam bentuk daging dengan harga lebih murah dari pasaran. "Hal ini perlu penyadaran. Kalau masih dijual, hal ini adalah faktor yg menyulitkan untuk menekan persebaran antraks," ungkapnya.

Saat ini upaya melakukan pemantauan lapangan terus dilakukan dengan upaya pemberian desinvektan. Wilayah yang memang menjadi titik antraks diberikan bio formalin."Kita terus pantau dan ambil sampel tanah sampai bebas spora antraks," tandasnya.(Baca Juga: 27 Warga Gunungkidul Positif Terkena Antraks(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7060 seconds (0.1#10.140)