Rendah, Minat Masyarakat Cimahi Ikut Program KB MKJP

Sabtu, 19 Januari 2019 - 23:10 WIB
Rendah, Minat Masyarakat Cimahi Ikut Program KB MKJP
Kabid Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Dinsos Kota Cimahi Rosi Desrita. Foto/Istimewa
A A A
CIMAHI - Tingkat kepesertaan masyarakat di Kota Cimahi dalam program Keluarga Berencana (KB) aktif Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) masih minim. Catatan Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P2KBP3A) Cimahi, peserta KB MKJP hingga November 2018 baru mencapai 23.754 pasangan.

"Untuk program MKJP untuk di Cimahi sendiri masih rendah karena kebanyakan adalah metode yang jangka pendek," kata Kabid Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KBP3A) Dinsos Kota Cimahi Rosi Desrita, Sabtu (19/1/2019).

Menurutnya, dari 94.823 pasangan usia subur yakni 15-49 tahun yang terdata hingga November 2019, jumlah peserta KB aktif yang terdata baru 74.630 pasangan. Kebanyakan adalah menggunakan metode KB jangka pendek, seperti penggunaan KB aktif metode IUD sebanyak 19.743 orang, MOW 3.016, MOP 218, kondom 1.410, implan 777, suntik 38.989, dan pil sebanyak 10.477 orang.

"Jadi kalau dipersentasekan, kepesertaan KB aktif sampai November 2018 baru 78,70%, karena orang banyak yang merasa nyaman dan cocok menggunakan KB suntik, pil, atau kondom," sebutnya.

Pihaknya akan lebih mengedukasi masyarakat perihal program KB ini, seperti dengan menerjunkan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) Kota dan Tim Penggerak Desa (TPD) Kota Cimahi untuk menyosialisasikan serta mengedukasi masyarakat perihal KB MKJP. Misal, dengan memberikan advokasi agar masyarakat mau beralih ke MKJP. Melalui program ini diharapkan dapat memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak.

Pemkot Cimahi juga menargetkan membentuk 15 Kampung KB di setiap kelurahan pada tahun 2020. Saat ini, Kampung KB baru terdapat di Kelurahan Pasirkaliki, Cipageran, Padasuka, Cibabat, Cibeureum, dan Cibeber.

Dibentuknya Kampung KB adalah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat perkampungan dalam rangka mewujudkan keluarga kecil yang berkualitas.

"Kami berharap tahun ini bisa menambah dua Kampung KB. Nantinya bisa saja di satu kelurahan terdapat dua Kampung KB," pungkasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9559 seconds (0.1#10.140)