IKAALL Deklarasi 2022 Indonesia Zero Accident Bus

Minggu, 28 Oktober 2018 - 16:30 WIB
IKAALL Deklarasi 2022 Indonesia Zero Accident Bus
Pengurus IKAALL mendeklarasikan zero accident bus pada 2022. Dari angka kecelakaan maut bus di Indonesia, 70% di antaranya terjadi di Jabar. Foto/SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Ketua DPP Ikatan Keluarga Alumni Akademi Lalu Lintas (IKAALL) Haris Muhammadun berharap Indonesia akan zero accident atau nihil kecelakaan bus pada 2022 mendatang. Hal itu berkaca tingginya korban meninggal dunia akibat transportasi massal ini.

“Target kami pada 2022 bisa zero accident. Karena kalau dilihat, ternyata itu mudah dilakukan kalau kita konsisten dan mau. Persoalannya kita sering seremonial saja, kalau saya gak ingin seperti itu. Harus konkret,” kata Haris, Minggu (28/10/2018).

Dia mengemukakan, walaupun moda transportasi bus relatif sedikit, namun menyebabkan angka kecelakaan cukup besar. Parahnya, angka kecelakaan bus terbanyak di Jawa Barat.

Tercatat 10 peristiwa kecelakaan maut atau 70% dari total kasus kecelakaan maut di Indonesia, terjadi di Jabar. Kecelakaan itu menelan korban cukup banyak.

“Sebelumnya di Subang, terakhir di Sukabumi ada 23-an meninggal dunia. Ini kan memprihatinkan. Makanya kami mencanangkan 2022 zero accident bus. Kami optimistis mampu,” ujar dia.

IKAALL, tutur Haris, sebelumnya pada Jumat (26/10) telah mendeklarasikan zero accident bus di sela pemilihan DPD IKAALL Jabar. Deklarasi dilakukan di Jabar mengingat kecelakaan bus terbanyak ada di provinsi ini.

“Setelah deklarasi, kami akan lakukan rakernas dan terbitkan manual book untuk memandu zero accident bus. Bentuknya kompetensi, pelatihan bagi pengemudi, sistem manajemen keselamatan, dan lainnya,” tutur Haris.

IKAALL, tandas dia, akan memanfaatkan anggotanya yang terbesar di dinas perhubungan, swasta, dna instansi lain untuk bersinergi. Termasuk sinergi dengan pemerintah. Kalau pemerintah lupa, nanti IKAALL yang akan mengingatkan.

“Bus itu izin dan kontrol penuh ada di dishub (dinas perhubungan). Sementara banyak anggota kami di sana. Saya yakin bisa dilakukan melalui sinergi,” tandas dia.

Sementara itu, Ketua IKAALL Jabar periode 2014-2018 Ahmad Riyadi mengatakan, keselamatan transportasi mencakup empat hal. Sarana, prasarana, manusia, dan aturan. Komponen itu akan dikaji bersama agar zero accident bus terealisasi.

“Misalnya tingkatkan sarana dengan koordinasi instansi terkait. Misalnya kecelakaan di Sukabumi kan karena prasarana dan sarana yang tidak laik. Dikemudian aturannya juga dikaji. Apa yang masih kurang. Kalau ada kenapa gak direalisasikan,” kata Ahmad.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3111 seconds (0.1#10.140)