Ayah, Ibu, dan Nenek Positif Corona, Kerabat Tolak Rawat Tiga Anaknya

Minggu, 05 April 2020 - 19:39 WIB
Ayah, Ibu, dan Nenek...
RSUD Cililin milik Pemda KBB yang kini telah menyediakan ruang isolasi bagi pasien positif Virus Corona dan salah satunya merawat keluarga asal Kecamatan Batujajar. SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Sejak ayah, ibu, dan neneknya dinyatakan positif virus Corona atau COVID-19 , ketiga anak keluarga tersebut tidak ada yang merawat. Bahkan kerabat keluarga enggan merawat ketiga anak yang berusia 12 tahun, 7 tahun, dan 4 tahun, karena khawatir tertular virus Corona.

Ketiga anak itu pun kebingungan sehingga terpaksa ikut menginap di rumah sakit tempat ibu dan neneknya diisolasi di RSUD Cililin. Sedangkan sang ayah telah lebih dahulu menjalani proses isolasi di RSHS Bandung.

"Kabar itu iya, benar. Keluarga dan tetangga di sekitar kediaman korban, takut dan khawatir ikut terpapar jika harus mengurus ketiganya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, Hernawan Widjajanto ketika dikonfirmasi, Minggu (5/4/2020).

Hernawan mengatakan, pihaknya sudah melakukan penelusuran terkait keberadaan saudara dan kerabat mereka. Tapi mereka semua takut, karena ketiga anak itu sebelumnya intens berhubungan dengan orang tuanya di rumah. (Baca juga; Satu Sembuh, Satu Kasus Baru Positif Corona Ditemukan di KBB )

Jadi tidak menutup kemungkinan mereka juga sudah terpapar dan dampaknya bisa saja menularkan ke kerabat yang merawatnya nanti. Melihat kondisi tersebut dan mempertimbangkan soal kemanusiaan serta medis, akhirnya ketiga anak itu dibawa ke rumah sakit untuk dirawat dan juga melakukan isolasi.

Bahkan guna memastikan kondisinya ketiganya menjalani rapid test mengingat sudah melakukan kontak erat dengan ayah, ibu, dan neneknya. "Mereka kami rawat di rumah sakit dan ternyata anak yang bungsu juga positif Corona sehingga diisolasi," terangnya.

Guna lebih memastikan kondisi si bungsu dan ibunya, mereka sudah melakukan Swab Test dan tinggal menunggu hasilnya keluar. Sedangkan neneknya meski positif Corona namun sekarang kondisinya sudah mulai membaik, sesak napasnya mulai berkurang. (Baca juga; Pulang ke Gununghalu, 600 Pekerja dari Jakarta Diminta Isolasi Mandiri )

Terkait kekhawatiran berlebih yang dirasakan kerabat dan warga, Hernawan mengaku hal tersebut kemungkinan juga akibat tidak massifnya sosialisasi dan edukasi yang disampaikan pada masyarakat. "Wajar masyarakat takut merawat keluarga PDP bahkan yang positif, namun semestinya tidak sampai menelantarkan juga," pungkasnya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.2150 seconds (0.1#10.140)