HUT Ke-13 KBB, Wujudkan Masyarakat Sehat Menuju SDM Kuat dan Unggul
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Pemda Kabupaten Bandung Barat (KBB) merayakan hari jadinya tahun ini sebagai daerah otonomi baru terlepas dari Kabupaten Bandung secara sederhana.
Meski begitu HUT ke-13 KBB yang tepat jatuh pada 19 Juni lalu, dirayakan dengan penuh esensi dan motivasi untuk bangkit dari keterpurukan akibat pandemi global virus Corona (COVID-19).
Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna mengatakan, penyebaran COVID-19 sangat berpengaruh terhadap tatanan aspek kehidupan masyarakat. Baik aspek sosial, budaya, ekonomi hingga kegiatan keagamaan.
Namun setelah tiga bulan berjuang, sekarang KBB berhasil masuk zona biru, setelah beberapa kali menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Semangat hari jadi KBB harus jadi momentum untuk mewujudkan masyarakat sehat menuju SDM kuat dan unggul, menyongsong era baru dengan menerapkan adaptasi kebiasaan baru (AKB)," kata Aa Umbara.
Menurut Bupati, berdasarkan evaluasi capaian kinerja tahun 2019 terdapat sejumlah peningkatan dari tahun sebelumnya. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mencapai 68,27 atau naik sebesar 0,81 poin dari tahun 2018 yang terbentuk dari indeks kesehatan sebesar 80,28.
Kemudian indeks pendidikan sebesar 60,21 dan indeks daya beli sebesar 65,82. Sementara presentase penduduk miskin mengalami penurunan menjadi 9,38%.
Perekonomian KBB juga terus mengalami pertumbuhan. Berdasarkan harga konstan 2010, angka produk domestik regional bruto (PDRB) mengalami peningkatan menjadi 5,50%.
Angka tersebut lebih cepat dibandingkan laju pertumbuhan ekonomi tahun 2017 yang hanya mencapai 5,21%. Kenaikan PDRB ini murni disebabkan oleh meningkatnya produksi di seluruh lapangan usaha, tanpa dipengaruhi inflasi.
Sedangkan di APBD 2019, pendapatan daerah ditargetkan sebesar Rp3.02 triliun terealisasi sebesar 95.97% atau Rp2,90 triliun yang diperoleh dari pendapatan asli daerah (PAD) yang terealisasi sebesar Rp527.88 miliar atau 88,51% dari target Rp596,50 miliar.
Meski begitu HUT ke-13 KBB yang tepat jatuh pada 19 Juni lalu, dirayakan dengan penuh esensi dan motivasi untuk bangkit dari keterpurukan akibat pandemi global virus Corona (COVID-19).
Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna mengatakan, penyebaran COVID-19 sangat berpengaruh terhadap tatanan aspek kehidupan masyarakat. Baik aspek sosial, budaya, ekonomi hingga kegiatan keagamaan.
Namun setelah tiga bulan berjuang, sekarang KBB berhasil masuk zona biru, setelah beberapa kali menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Semangat hari jadi KBB harus jadi momentum untuk mewujudkan masyarakat sehat menuju SDM kuat dan unggul, menyongsong era baru dengan menerapkan adaptasi kebiasaan baru (AKB)," kata Aa Umbara.
Menurut Bupati, berdasarkan evaluasi capaian kinerja tahun 2019 terdapat sejumlah peningkatan dari tahun sebelumnya. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mencapai 68,27 atau naik sebesar 0,81 poin dari tahun 2018 yang terbentuk dari indeks kesehatan sebesar 80,28.
Kemudian indeks pendidikan sebesar 60,21 dan indeks daya beli sebesar 65,82. Sementara presentase penduduk miskin mengalami penurunan menjadi 9,38%.
Perekonomian KBB juga terus mengalami pertumbuhan. Berdasarkan harga konstan 2010, angka produk domestik regional bruto (PDRB) mengalami peningkatan menjadi 5,50%.
Angka tersebut lebih cepat dibandingkan laju pertumbuhan ekonomi tahun 2017 yang hanya mencapai 5,21%. Kenaikan PDRB ini murni disebabkan oleh meningkatnya produksi di seluruh lapangan usaha, tanpa dipengaruhi inflasi.
Sedangkan di APBD 2019, pendapatan daerah ditargetkan sebesar Rp3.02 triliun terealisasi sebesar 95.97% atau Rp2,90 triliun yang diperoleh dari pendapatan asli daerah (PAD) yang terealisasi sebesar Rp527.88 miliar atau 88,51% dari target Rp596,50 miliar.