Sejumlah Permukiman di KBB Terapkan Isolasi Kawasan, Orang Luar Dilarang Masuk

Sabtu, 04 April 2020 - 18:23 WIB
Sejumlah Permukiman...
Papan larangan dan spanduk peringatan bagi warga luar untuk tidak masuk ke sejumlah tempat di KBB yang mulai bermunculan karena khawatir penularan virus Corona, Sabtu (4/4/2020). Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Guna mencegah terpapar atau warga ada yang terjangkit virus Corona (Covid-19), sejumlah permukiman di Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengambil langkah tegas dengan menerapkan isolasi kawasan.

Pengurus RT dan RW setempat memasang tulisan di spanduk dan portal, berupa larangan bagi warga luar untuk masuk kawasan itu karena dikhawatirkan membawa atau bisa menularkan virus Corona.

Seperti terlihat di Kompleks Perumahan Bukit Permata, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, KBB. Warga perumahan ini menutup akses jalan ke beberapa blok sejak Jumat (3/4/2020).

Hal yang sama juga terjadi di pintu masuk menuju permukiman Babakan Rohmat (Bakrom), Desa Cimareme, Kecamatan Ngamprah, KBB yang terpasang spanduk peringatan.

"Sebelumnya ga ada spanduk itu, cuma sejak Jumat kemarin ada terpasang. Info yang didenger, katanya ada yang ODP dan positif Corona. Makanya warga jadi was-was (khawatir)," kata Putri (41) warga sekitar kepada SINDOnews, Sabtu (4/4/2020).

Akibat penutupan parsial di beberapa kawasan itu, membuat warga yang hendak melewati jalan tersebut terpaksa harus memutar arah menggunakan jalan lain.

Apalagi bagi orang luar yang akan masuk ke wilayah tersebut terpaksa harus mengurungkan niatnya. Mereka tidak mau berisiko dengan warga dan dituding sebagai penyebar virus.

Kepala Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, KBB Aas Mochamad Asor membenarkan adanya penutupan akses jalan masuk beberapa blok di Perumahan Bukit Permata.

Rencana itu sudah disampaikan petugas keamanan dari kompleks perumahan tersebut yang datang ke kantor desa. Pihaknya tidak bisa berbuat banyak dan hanya meminta kepada warga asal jangan jalan utama yang ditutup, karena itu menjadi akses bagi semua warga kompleks.

"Saya sudah dikasih tahu soal penutupan itu, warga merasa khawatir apalagi memang ada yang dikabarkan positif Corona setelah rapid test di Puskesmas Cimareme," tuturnya.

Menurutnya, dari sekitar 15 kompleks perumahan di Desa Cilame, baru di Kompleks Perumahan Bukit Permata ada penutupan akses jalan. Terkait upaya pencegahan penyebaran Virus Corona yang dilakukan, pihaknya sudah melaksanakan sejumlah kegiatan yang dibiayai dari dana talangan.

Seperti melaksanakan edukasi dan sosialisasi pencegahan wabah Covid-19 melalui spanduk, brosur, mengumumkan dengan cara keliling kampung, dan penyemprotan disinfektan di lingkungan RW, sarana publik, dan sosial.

"Desa sebenarnya bisa menggunakan ADD untuk penanganan Corona. Tapi karena draft APBDesa Cilame sudah dibuat sebelum terbit SE Menteri Desa, PDT dan Transmingrasi, Nomor 4 Tahun 2020, maka anggarannta akan dimasukkan dalam APBDesa Perubahan 2020," pungkasnya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7332 seconds (0.1#10.140)