Usai Tinjau Jembatan Cisomang, Ini Penjelasan Gubernur Aher

Sabtu, 24 Desember 2016 - 21:57 WIB
Usai Tinjau Jembatan Cisomang, Ini Penjelasan Gubernur Aher
Usai Tinjau Jembatan Cisomang, Ini Penjelasan Gubernur Aher
A A A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) siang tadi meninjau Jembatan Cisomang di area Tol Purbaleunyi. Jembatan Cisomang sendiri mengalami pergeseran hingga 57 centimeter.

Usai melakukan peninjauan, Aher mengatakan siap berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait penanganan Jembatan Cisomang.

Selain itu, ia mengimbau agar kendaraan jenis apa pun mengikuti arahan PUPR, Kementerian Perhubungan, BPJT, dan PT Jasa Marga terkait kerusakan di ruas jalan tol tersebut.

Perbaikan di Jembatan Cisomang pun sudah mulai dilakukan. Antisipasi pun sudah dilakukan dengan melarang kendaraan golongan II hingga V melintas di lokasi. Sementara kendaraan golongan I masih diperbolehkan.

"Pemprov menjadi bagian dari pemerintah pusat, ini domainnya Kementerian PU, sudah lebih sigap dari Pemprov. Kemudian Pemprov pasti ikut bersama-sama, kan tidak terkait dengan pusat saja, kan terkait perhubungan itu urusannya dengan Pemprov, dengan kabupaten/kota," kata Aher dalam siaran persnya.

"Makanya Kapolres Bandung Barat dan Purwakarta langsung terjun, kemudian Kadishub Jawa Barat juga langsung terjun. Nanti tentu di lapangan ada bagi-bagi tugas kan koordinasi," jelasnya.

Dijelaskannya, berdasarkan laporan yang diterimanya, perbaikan sedang dilakukan. Ia pun berharap proses perbaikan berjalan lancar dan selesai secepatnya.

"Sekarang sedang masa perbaikan, mudah-mudahan tiga bulan ke depan bisa selesai, dan bisa dinyatakan bagus, artinya perbaikan tersebut berhasil," ungkapnya.

Aher pun mengimbau kehati-hatian pengguna jalan dalam mengikuti arahan pihak terkait yaitu pengurangan beban.

Sesuai arahan, kendaraan selain golongan I dari arah Jakarta menuju Bandung dapat keluar di Purwakarta, kemudian masuk lagi ke pintu Padalarang.

Sedangkan dari arah Bandung dapat keluar di Cikamuning, selanjutnya kembali masuk di Purwakarta untuk melanjutkan ke rute selanjutnya.

"Memang kepadatannya tidak bisa dipungkiri, akan nambah kan. Tapi Insya Allah bisa diatur, karena kepadatannya pun cukup pendek," ucap Aher.

Direktur Jembatan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian menjelaskan kondisi jembatan saat ini telah terjadi pergeseran pada pilar kedua (P2). Tapi vibrasi jembatan masih dalam ambang batas aman.

Penanganan pertama yang dilakukan di lokasi adalah dengan sistem wrapping yang menggunakan material carbon fiber pada titik kerusakan untuk mencegah keretakan semakin besar pada pilar jembatan.

"Selanjutnya melakukan pemasangan inclinometer dan tiltmeter untuk mengetahui laju pergerakan dan deformasi tanah," papar Hedy.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5209 seconds (0.1#10.140)